BAB I

8K 339 7
                                    


Tell me, princess,
Now when did you last left your heart decide?
[Peabo Bryson ft Regina Belle-A Whole New World]


Sebuah Audy A6 putih mengkilap berbelok anggun ke pelataran parkir Thailand International High School dan berhenti tepat di samping pos satpam. Seorang gadis berusia 17 tahun berbadan tegap dan berwajah cool keluar dari pintu pengemudi. Dia bergegas membukakan pintu untuk gadis cantik bermata coklat yg tadi duduk di sampingnya.



Lalisa Manoban, gadis itu, baru menekan kunci remote mobil ketika Rebecca Patricia Armstrong melambaikan tangan.



"Tunggu, sweaterku,"



Lisa mengangguk, kembali menekan kunci supaya Becca bisa mengambil sweater dari punggung jok.



"Sudah?" tanyanya.



Becca mengangguk sembari mengenakan sweater kashmir hangat berwarna pink lembut. Lisa mengunci mobil, lalu mulai melangkah masuk ke halaman sekolah, di ikuti Becca.



Beberapa orang yg berjalan di koridor menatap mereka dengan kagum. Becca dan Lisa merupakan pasangan paling fenomenal di sekolah ini. Becca adalah anak seorang direktur perusahaan tekstil ternama yg memilik beberapa cabang di luar negri. Darah Inggris yg mengaliri tubuhnya membuat dia seperti boneka: matanya cokelat, rambutnya cokelat, tubuhnya langsing, kulitnya pun putih mulus. Sementara itu, Lisa adalah anak pemilik perusahaan kelapa sawit, sahabat Ayah Becca. Ayahnya yg berkebangsaan Swiss membuatnya memiliki fitur mirip dengan Becca, hanya saja matanya hitam, mengikuti mata Ibunya yg orang Thailand asli.



Becca dan Lisa sudah dinobatkan menjadi pasangan sejak masuk sekolah ini. Mereka selalu datang bersama, pulang bersama, dan selalu ada dikelas yg sama selama dua tahun termasuk tahun ini, saat mereka naik ke kelas 12. Mereka adalah pasangan yg 'terlalu indah untuk menjadi kenyataan', tetapi mereka benar-benar nyata. Hanya dengan melihat mereka, orang-orang bisa terpukau, lalu bermimpi bisa memiliki pasangan sesempurna itu juga.



"Lisa, ada yg aneh di wajahku?"



Lisa hanya tersenyum saat mendengar pertanyaan Becca. Seumur hidup, mereka mengenyam pendidikan dari guru-guru berkualitas yg dipanggil oleh para orangtua mereka ke rumah. Tak sekalipun mereka pernah menginjakkan kaki ke tempat bernama sekolah. Hingga 2 tahun lalu, setelah menonton High School Musical, Becca mendadak minta untuk masuk sekolah formal. Lisa kurang lebih sudah terbiasa dengan perhatian dari warga sekolah, tapi Becca tampaknya belum.



Kecuali kenyataan kalau mereka menjadi pusat perhatian, Lisa cukup menyukai sekolah ini. Selain memiliki cuķup banyak prestasi, bangunan sekolah ini sangat nyaman. Alih-alih bertingkat dan megah, gedung sekolah mereka terdiri dari beberapa bangunan utama yg tertata rapi dan dikelilingi pohon-pohon menghijau. Sangat nyaman dan tentunya, aman.



Lisa berhenti untuk mengikat tali sepatunya yg lepas dan membiarkan Becca tetap berjalan. Dia memperhatikan langkah-langkah kecil Becca saat melihat seorang anak laki-laki sedang berlari dengan kecepatan penuh kearah mereka, tampak dikejar oleh temannya. Dalam waktu sepersekian detik, Lisa bergerak pindah ke samping Becca, membiarkan dirinya sendiri tertabrak anak laki-laki tadi.



"Eh, sorry." seru anak itu sekenanya, lalu segera menghilang ke koridor lain.



"Kamu tidak apa-apa?" tanya Lisa kepada Becca yg segera mengangguk.



Sementara itu, semua anak perempuan yg menyaksikan adegan tadi memekik tertahan, terpesona pada perlakuan manis Lisa dan kenyataan bahwa dia melakukannya dengan sangat natural hingga nyaris terasa wajar. Lisa sendiri menganggapnya refleks: kakinya sudah bergerak, bahkan sebelum otaknya memerintahkan.



I FOR YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang