BAB 19

2.1K 255 25
                                    

Over time, when the time passed by.
It will be a heartache in the memory.
There is no need to forgot, since it will just all fade away.

[Baek Ji Young--Over Time]



Siang ini matahari bersinar sangat cerah. Becca menatap keluar jendela mobil, mendapati langit biru tanpa awan sedikit pun. Sepertinya, hari ini Tuhan mengizinkannya untuk berkencan. Kencan pertama dan terakhirnya.


Becca pun sudah merasa segar setelah hampir sebulan terbaring di ranjang karna sedih berkepanjangan. Tubuhnya terus mengingat bagaimana dia harus bangun di pagi hari, mengenakan seragam sekolah dan membereskan buku sesuai dengan pelajaran hari itu. Setelah beberapa lama, Becca baru bisa menerima kenyataan bahwa dia tak lagi bersekolah di sana.


Sekarang, setelah dia merasa lebih baik, dia siap untuk pergi kencan dengan Freen. Kencan pertama dan terakhirnya.


Becca melirik Kim, asisten Ayahnya yg hari ini mendapat tugas untuk menjaganya. Awalnya, Becca ingin pergi sendiri, namun Ayahnya menolak dengan keras. Becca pun balas menolak saat Ayahnya menyuruh Lisa yg melakukannya. Pada akhirnya Kim-lah yg terpilih.


Mobil berbelok ke area parkir sebuah pantai. Becca melangkah keluar, menyambut terik matahari yg langsung terasa membakar kulitnya.


"Pakai sweaternya, Nona." Kim buru-buru menyodorkan sweater Becca yg masih tersandar di jok mobil.


"Topi ini juga."


Sambil mengenakan sweater, Becca melirik topi yg di ambil Kim dari jok belakang. Disaat semua orang mengenakan pakaian minim ke pantai, dia harus tampil serba tertutup seperti ini.


"Terima kasih, Kim." Becca menerima topi dari Kim lalu memakainya.


Kim mengangguk, lalu menutup pintu mobil dan menguncinya.

"Ayo, Nona."

"Kim." panggil Becca sebelum Kim melangkah.


"Aku...aku bisa pergi sendiri."


"Kamu tunggu di mobil saja."


"Maaf Nona, tidak bisa! Tn Armstrong sudah menyuruhku untuk terus mengawasi Nona."


"Apa kamu mau kita berjalan bertiga dengan kekasihku? Bukankah itu lucu?"


"Apakah kamu kalau berkencan selalu ditemani seseorang?"


Kim tampak berpikir sejenak.


"Tidak, Nona."


"Yasudah kamu tunggu di mobil saja, lagipula aku hanya berjalan di pinggir pantai saja." bujuk Becca lagi.


Kim menatap Becca ragu, lalu akhirnya mengangguk.


"Baiklah. Tapi aku mohon jangan terlalu jauh, Nona."


"Tenang saja."


Setelah berhasil membujuk Kim untuk tetap tinggal di mobil, Becca mulai melangkah ke arah pantai. Aroma laut yg khas sekarang sudah memenuhi paru-parunya. Dia suka laut. Dia selalu berandai-andai untuk berkencan dengan kekasihnya di pinggir pantai sambil memandang matahari tenggelam. Hari ini, dia akan mewujudkan mimpi itu.



Dengan hati berdebar, Becca menyusuri pantai yg berkilau tertimpa cahaya matahari. Walaupun saat itu Freen menyanggupi, Becca takut dia tidak datang. Mungkin saja selama di rumah Freen berubah fikiran.


I FOR YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang