If you walk out on me,
I'm walking after you.[Foo Figthers-Walking after You]
Freen sedang membaca buku saat tiba-tiba kelasnya menjadi heboh. Karna sudah terlalu biasa dengan kehebohan itu (pertanda bahwa Becca dan Lisa datang) Freen tetap berkonsentrasi pada bukunya. Kehebohan itu biasanya hanya berlangsung satu sampai dua menit, tetapi kali ini, sudah hampir lima menit mereka masih terus berbisik seru. Freen menekan telinganya yg terasa geli oleh dengung yg disebabkan mereka.
Tepat pada saat itu, Freen mendapati sepasang sepatu putih yg dikenalnya berada disamping meja. Freen mengangkat kepala. Becca sudah berdiri disampingnya, tampak kesal dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Freen balas menatapnya bingung. Ada apa dengan gadis itu, pagi-pagi begini?
"Kenapa?" Becca membuka mulut, bertanya hal yg ingin Freen tanyakan.
"Kenapa selalu menghindar?".
"Ha?" Freen tak mengerti.
"Kemarin, di perpustakaan, kamu meninggalkanku. Pulang sekolah, kamu tidak mau pulang bersamaku. Kenapa?" tanya Becca membuat Freen kehilangan kata-kata.
Freen meneguk ludah, lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling. Seisi kelas sudah menatap mereka tak percaya, sebagian melirik Lisa simpati. Freen sendiri tak tahu harus bagaimana menanggapi keterusterangan Becca.
Freen membuka mulut walaupun tak yakin mau berkata apa.
"Aku....."
"Harusnya, kamu senang bisa diantar dengan mobil mewah, kenapa kamu menolak?" tanya Becca.
"Becca." Lisa segera menegur, tetapi terlambat. Freen sudah mendengarnya.
Freen benar-benar kagum dengan bakat Becca. Gadis itu bisa dengan mudah membawa perasaannya naik ke awang-awang , dan dengan mudah pula membuat darahnya naik ke kepala. Freen menatap Becca hingga matanya panas. Gadis itu masih bersikeras terlihat kesal. Apa haknya terlihat kesal?
"Kamu benar-benar,ya...." gumam Freen geram.
Tangan Becca sekarang sudah turun, tatapannya melunak.
"Aku... hanya ingin pulang denganmu. Kenapa tidak boleh?"
Semua orang yg mendengar Becca segera terkejut, terutama Freen dan Lisa. Tak bisa mencerna semua ini, Freen menoleh kepada Lisa, meminta penjelasan. Alih-alih tampak keberatan atau marah, Lisa hanya balas menatap Freen bingung.
"Hei ada apa ini? Ayo duduk!"
Saint muncul dari pintu, heran melihat muridnya yg masih berdiri dan menatap ke suatu titik ditengah kelas sambil berkasak-kusuk. Walaupun bisa menebak siapa yg menjadi pusat perhatian, tetap saja dia tak habis fikir dengan reaksi muridnya yg lebih heboh dari biasanya.
Becca masih menolak untuk melepas tatapannya dari Freen sebelum mendapat jawaban yg memuaskan. Freen sendiri tampak serbasalah, tak tahu harus menjawab apa.
"Rebecca? Ada masalah apa?" Saint akhirnya turun tangan, tak ingin jam pelajarannya berubah jadi drama.
Bisa melihat Saint yg sedang berjalan ke arah mereka, Freen kembali melirik Becca yg masih bersikeras cemberut.
"Yasudah," gumam Freen akhirnya, malas kalau harus menjelaskan duduk permasalahannya pada Saint nanti.
"Yasudah apa?" Becca memicing.
KAMU SEDANG MEMBACA
I FOR YOU (END)
RomanceSuatu hari dalam hidupku, kamu dan aku bertemu. Masih jelas di ingatanku sosokmu yg memukauku. Lidahku jadi kelu, mulutku terkatup rapat karna malu. Setiap malam, bayangmu menari-nari dalam benakku. Ada sejuta alasan mengapa aku begitu memujamu. Kam...