BAB 9

2.3K 259 18
                                    

Why do stars fall down from the sky
Every time you walk by?
Just like me, they long to be close to you.

[The Carpenters-Close to You]




Bel masuk sekolah belum berdering, tetapi seperti biasa, Freen sudah sibuk dengan bukunya. Terdengar kasak-kusuk di sana-sini. Yakin itu pasangan Lisa dan Becca, Freen tak repot-repot melihat. Teman-teman kelasnya itu mungkin senang melihat Becca lagi karna dia sempat izin selama satu hari.



Saat bisikan itu tak kunjung berhenti, Freen mendongak. Itu memang Becca dan Lisa, jadi Freen kembali membaca buku. Namun, detik berikutnya, Freen mengangkat kepala. Dia menatap Becca yg sudah berdiri di hadapannya, lalu menganga, tak percaya. Sekarang, dia tahu apa yg membuat kelas ini sedikit lebih heboh dari biasanya.



Becca tersenyum padanya.



"Selamat pagi,"



"Kenapa pakai itu?" Freen memilih tidak membalas sapaan itu. Matanya tertancap pada apa yg di kenakan Becca.



Semua orang sekarang menatap Freen dan Becca, bersemangat akan kemungkinan drama lain. Lisa mengawasi mereka dari bangkunya, tahu bahwa sesuatu akan terjadi begitu melihat Becca keluar kamar tadi pagi.



Becca menatap jaket longgar yg dikenakannya, lalu menatap Freen seolah tak ada yg terjadi.



"Memang kenapa? Tidak boleh?"



Sebelumnya, Freen tidak pernah menganggap jaket itu jelek. Namun sekarang, saat Becca mengenakannya, jaket itu mendadak terlihat sangat kotor dan tak pantas. Tak pernah Freen merasa semalu ini selama memilikinya.



"Lepaskan." gumam Freen, membuat mata Becca melebar.



"Kenapa?"



"Jaket itu kotor," jawab Freen, risih dengan pandangan anak-anak lain.



"Tidak kotor," Becca menggeleng, lalu memeluk lengannya sendiri.



"Aku suka aromanya."



Freen melongo.



"Ha...?"



Semua anak semakin ramai berbisik sementara Becca duduk tenang di bangkunya. Freen sendiri masih belum bisa bernafas normal, kata-kata Becca tadi membuatnya seperti tersengat listrik jutaan volt. Dia tidak pernah tahu dia punya aroma. Sekarang, dia menyesal setengah mati meminjamkan jaket itu kepada Becca. Setelah ini, dia bersumpah untuk mencuci jaketnya setiap habis pakai.


*****



Becca mendorong pintu perpustakaan dengan sekuat tenaga, lalu mengintip ke dalam. Setelah tadi memohon-mohon kepada Lisa, akhirnya dia bisa kembali ke sini. Lisa memang tampak sangat tidak setuju, tetapi Becca bisa meluluhkan hatinya dengan berjanji akan segera menelepon begitu terjadi hal-hal yg tidak diinginkan.



Sambil menatap sekeliling, Becca melangkah masuk ke perpustakaan. Freen tidak tampak di mana pun. Semenjak Becca kesini, Freen sering tak kelihatan. Becca pernah menghabiskan jam istirahat hanya untuk mencarinya di antara rak perpustakaan.



Perpustakaan hari ini begitu lengang. Hanya ada dua orang duduk di meja, sibuk dengan buku yg di baca. Tak seorang pun menyadari kehadiran Becca yg masih sibuk menoleh kekiri dan kanan, mencari sosok Freen.



Dalam diam, Becca melangkah ke rak buku-buku fiksi, mengintip lorong di kiri dan kanannya yg sepi.



Perpustakaan ini persis labirin. Freen pernah menjelaskan, koleksi perpustakaan ini sebagian besar dari para alumni yg merangkap sebagai donatur.



I FOR YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang