Why did I end up falling for you?
No matter how much time has passed,
I thought that you'd always be here.
But you have chosen a different road.[Tohoshinki--Why did I end up falling for you]
"Maaf, Jenny, karna selama ini aku sudah memperlakukanmu dengan buruk."
Jenny tak bisa berkata apa pun. Detak jantungnya sekarang mengalami percepatan gila-gilaan hingga membuat dadanya berdentum-dentum.
"Sekarang, kamu tidak harus mengkhawatirkan apa pun lagi."
"Satu-satunya orang yg akan aku jaga sekarang adalah kamu."
"Becca...?" tanya Jenny bingung.
"Becca...sudah melepaskanku," jawab Lisa, membuat mata Jenny melebar.
"Dia pindah ke Amerika dengan Ayahnya, tempat dia bisa hidup lebih nyaman dibandingkan disini. Di sana, dia tidak membutuhkanku."
"Kamu...serius?"
Lisa mengangguk.
"Sekarang, aku tidak akan pergi tiba-tiba lagi. Waktu ku semuanya untukmu."
Alih-alih senang, Jenny merasa khawatir.
"Kamu tidak apa-apa dengan ini?"
"Aku sempat ragu, aku tidak ingin bahagia sendiri. Nyaman sendiri. Tapi, setelah aku pikir-pikir, aku yakin ini yg terbaik untukku dan Becca." Lisa menatap Jenny.
"Dan untuk kita."
Selama beberapa saat, Jenny hanya menatap Lisa, mencari kebenaran melalui matanya. Jenny ingin percaya, namun kata-kata Lisa terlalu sulit untuk dipercaya. Lisa sendiri merasa inilah hal yg paling benar untuk dilakukan. Satu-satunya orang yg muncul di kepalanya saat Becca melepaskannya adalah gadis di depannya ini.
"Kamu boleh percaya aku sekarang." Lisa tersenyum, tangannya terangkat untuk membelai kepala Jenny lembut.
"I'm all yours."
Alih-alih bahagia, Jenny malah mendengus, geli mendengar kata-kata Lisa. Setelah semua yg terjadi, akhir yg indah seperti ini begitu tak terduga.
Mendadak, Jenny teringat sesuatu.
"Kamu bilang, Becca pindah ke Amerika?" tanya Jenny, membuat Lisa mengangguk.
"Dia sudah pindah?"
Lisa tahu arah pembicaraan ini.
"Sudah, pagi tadi."
Senyum bahagia di wajah Lisa dan Jenny perlahan memudar. Mereka saling tatap, tahu bahwa mereka tidak bisa sepenuhnya merasakan kebahagiaan walaupun ingin. Mereka tidak bisa membaginya pada dua orang yg mereka sayangi.
Karna tidak seperti mereka, dua orang itu tidak memiliki akhir yg indah.
*****
Freen melangkah mantap menuju kamar Becca. Setelah semua ujian selesai, dia ingin membaginya dengan gadis itu. Jenny benar. Walaupun Becca tak mengingat dirinya yg dulu, setidaknya dia bisa bertemu dengannya sebagai seorang teman.
Hati Freen terasa sakit setiap mengingat kenyataan bahwa sekarang dia sebatas 'teman sekelas'. Namun, Freen bertekad membiarkan Becca melupakannya, supaya semuanya lebih mudah untuk Becca jalani. Dia tak harus mengingat perpisahan dan kata-kata menyakitkan yg pernah Freen keluarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I FOR YOU (END)
RomanceSuatu hari dalam hidupku, kamu dan aku bertemu. Masih jelas di ingatanku sosokmu yg memukauku. Lidahku jadi kelu, mulutku terkatup rapat karna malu. Setiap malam, bayangmu menari-nari dalam benakku. Ada sejuta alasan mengapa aku begitu memujamu. Kam...