Forget I ever said I love you.
Erase the memory buried in your heart.
Your eyes are filled with tears that I cannot wipe away for you.[Park Shi Hoo--For You]
"Kenapa ini bisa terjadi, Lisa?"
Lisa menunduk, tangannya mencengkram sisi jeans nya. Saat mendengar kabar Becca mengalami pendarahan melalui mata, Tn Armstrong meninggalkan rapat yg dipimpinnya di Kuala Lumpur dan mengambil penerbangan pertama kembali ke Thailand. Sekarang, mereka sedang berada di ruang tunggu rumah sakit sementara Becca diperiksa oleh dokter.
"Maaf, Paman."
"Selama ini, aku tidak membiarkan kalian masuk sekolah mana pun karna aku ingin kalian hanya mengenal satu sama lain." Tn Armstrong menerawang.
"Aku tidak ingin kalian bertemu dengan orang lain karna Becca hanya butuh kamu. Kalau bukan kamu, dia akan terluka. Seperti saat ini."
Lisa meneguk ludah. Dia paham benar apa maksud dari perkataan Tn Armstrong. Membiarkan Becca masuk ke sekolah itu adalah kesalahan besar.
"Seharusnya aku tidak membiarkan kalian masuk sekolah itu." kata Tn Armstrong lagi.
"Seharusnya aku tahu, sekolah terlalu berat untuk kalian lalui."
Mendadak, bayangan Jenny terlintas di benak Lisa. Jika dia tidak pernah masuk sekolah itu, mereka mungkin tak akan pernah bertemu. Lisa mungkin tak akan pernah merasakan seperti apa rasanya jatuh cinta. Namun, sekarang, bukan hal itu yg penting. Becca lah yg penting, yg terbaring dengan selang infus dan mendapat suntikan faktor, berusaha menelan rasa sakit dari sendi-sendinya yg bergerak. Jika mereka tidak pernah masuk sekolah itu, Becca mungkin masih baik-baik saja, berada di rumah yg aman, makan bubur bayi rasa kacang hijau sambil menonton Rugrats, tertawa-tawa seperti anak kecil yg tidak pernah merasa sedih.
Tn Armstrong menghela napas.
"Dan mungkin memang aku yg terlalu banyak berharap denganmu. Aku memberimu tanggung jawab yg terlalu besar."
Kepala Lisa tertunduk semakin dalam. Dulu saat orangtuanya menjelaskan keadaan Becca padanya, dia bersedia untuk membantunya. Saat itu, dia memang masih kecil, namun dia paham kalau Becca adalah gadis yg spesial dan membutuhkannya sebagai pelindung. Lisa setuju dengan konsep putri dan pangeran itu, dan menyandang gelarnya dengan bangga. Sampai kapan pun, dia akan selalu ada untuk Becca dan bertanggung jawab atas dirinya.
"Kamu masih terlalu muda untuk mendapat tanggung jawab seperti ini."
Tn Armstrong menepuk bahu Lisa.
"Aku minta maaf, Lisa."
Lisa segera menggeleng.
"Aku sudah besar, Paman. Aku tahu apa yg aku inginkan."
"Apa yg kamu inginkan?"
"Aku akan terus melindungi Becca." Lisa berkata mantap.
"Aku tidak akan mengulangi kesalahanku. Apa pun yg terjadi, aku tidak akan membiarkan Becca seperti ini lagi."
Selama beberapa saat, Tn Armstrong menatap Lisa lama, seolah menilai. Tn Armstrong bertemu Lisa saat dia baru lahir. Saat melihat kesamaan yg Lisa miliki dengan Becca, dia tahu kalau Lisa lahir untuk anaknya. Walaupun demikian, setelah bertahun-tahun membesarkan mereka bersama, dia pun sadar kalau Lisa dan Becca memiliki ikatan kuat sebagai saudara, bukan kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
I FOR YOU (END)
RomanceSuatu hari dalam hidupku, kamu dan aku bertemu. Masih jelas di ingatanku sosokmu yg memukauku. Lidahku jadi kelu, mulutku terkatup rapat karna malu. Setiap malam, bayangmu menari-nari dalam benakku. Ada sejuta alasan mengapa aku begitu memujamu. Kam...