Mistakes don't mean a thing,If you don't regreat them,
[Silverchair-The Greateast View]"Oh, Lisa. Sudah sarapan?"
Lisa mengangkat kepala dan mendapati Tn Armstrong, Ayah Becca, sedang menuruni tangga.
"Belum,paman." Lisa menyunggingkan senyum malu-malu.
"Ayo, sarapan bersama."
Lisa mengangguk, lalu mengambil tempat duduk disamping Tn Armstrong. Lisa selalu suka sarapan bersama keluarga Armstrong karna keluarganya sendiri jarang berkumpul. Sedari kecil, Lisa memang biasa dititipkan disini.
"Bagaimana tahun ajaran baru? Tidak terjadi apa-apa dengan Rebecca di kelas baru?" Tn Armstrong memulai pembicaraan sementara para pelayan menyiapkan sandwich.
"Tidak ada apa-apa, paman. Semua aman terkendali." Lisa menggeser gelas dan pelayan dengan tangkas mengisi gelas itu dengan susu murni.
"Tapi......" Lisa teringat sesuatu.
"Tapi apa?" Tn Armstrong urung menggigit sandwich-nya.
"Dikelas kami ada seseorang yg bernama Freen. Dia.... dari keluarga yg kurang mampu."
Tn Armstrong mengangguk-angguk mendengar laporan Lisa. Lisa sudah sangat terbiasa melaporkan segala sesuatu yg berkaitan dengan Becca. Bahkan, hal itu seperti sudah menjadi kewajiban bagi Lisa selama tujuh belas tahun hidupnya.
"Oh ya? Kalian satu kelas?" Tn Armstrong tampak berfikir, sandwichnya dikembalikan keatas piring. Dia ingat sekolah itu memang memiliki beberapa anak kurang mampu.
"Selamat pagi."
Suara Becca menyadarkan Tn Armstrong dan Lisa. Becca menghampiri mereka dengan wajah ceria, tas nya dipegang oleh salah satu pelayan. Becca mencium pipi kanan Tn Armstrong, lalu segera duduk didepan Lisa.
"Apa yg kalian bicarakan?" tanya Becca.
Seorang pelayan menyendok bubur bayi rasa kacang hijau (sarapan favorite Becca) ke mangkuknya. Karena tidak ada yg menjawab pertanyaan Becca, Becca segera memicing Ayahnya dan Lisa.
"Kalian membicarakan aku, ya?"
"Tentu saja. Gadis cantik seperti ini, sayang kalau tidak dibicarakan," Tn Armstrong tersenyum.
Bibir Becca mengerucut sementara Lisa hanya terkekeh mendengar gurauan Tn Armstrong. Becca menyendok buburnya dengan semangat.
"Lisa, hari ini ada olahraga ya?" tanya Becca, membuat Lisa mengangguk.
"Hm...berarti harus bawa iPad ke sekolah. Sudah tidak ada senior, jadi tidak ada yg bisa menyita iPad ku."
Sudut bibir Becca terangkat, teringat kejadian beberapa bulan lalu saat seniornya menyita iPad yg dia mainkan di jam olahraga. Sekarang, setelah para seniornya lulus, Becca tak perlu khawatir lagi.
Lisa sendiri tersenyum dengan alasan berbeda. Dia tahu kalau senior mereka itu menyita iPad Becca supaya bisa berkenalan dengannya, bukan karna benda itu dilarang di sekolah. Namun, senior itu harus gigit jari saat Becca tak meminta iPad nya kembali, malah membeli yg baru. Senior itu pun mengembalikan iPad-nya melalui Lisa, yg sekarang tersimpan manis di laci meja belajarnya.
"Kalau ada apa-apa di sekolah, beri tahu Ayah ya, sayang." kata Tn Armstrong sambil memperhatikan putri kesayangannya sibuk menyuap bubur ke mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I FOR YOU (END)
RomanceSuatu hari dalam hidupku, kamu dan aku bertemu. Masih jelas di ingatanku sosokmu yg memukauku. Lidahku jadi kelu, mulutku terkatup rapat karna malu. Setiap malam, bayangmu menari-nari dalam benakku. Ada sejuta alasan mengapa aku begitu memujamu. Kam...