Sejak pagi, warehouse menjadi lebih sibuk, selain material untuk produksi mulai berdatangan, juga timnya dan beberapa departemen lain akan dilaksankan security audit.
Sekitar pukul sebelas siang, Eric masuk ke office room. Tidak sendirian, tapi bersama tiga orang lain yang berjalan di belakangnya. Dua perempuan dan seorang laki-laki.
"Bya, sini," panggil Eric yang juga berjalan mendekat, Bya yang dipanggil segera bangkit dari kursinya, "Ya, Pak?" tanyanya.
Eric tersenyum, memiringkan tubuhnya, seolah membiarkan Bya dan melihat rombongan yang dibawanya saling melihat. Eric berbicara dengan bahasa mandarin pada ketiganya, sesekali dirinya bisa mendengar namanya disebut dalam obrolan itu.
"Jadi, Bya. Kenalin ini tim dari HQ, mereka akan ngelakuin bussines exchange disini sekitar dua minggu, hopefully, Bya and team bisa bantu mereka ya," terang Eric masih dengan nada tenang.
Bya tersenyum menyapa ketiganya, "Hi, I'm Shabea, you guys can call me Bya," kenal Bya pada ketiganya.
Seorang perempuan dengan rambut yang di curly pada bagian ujung rambutnya menyalami Bya ramah, "Liv, senang bertemu denganmu, Bya," sapanya dengan nada yang masih kaku.
Dua teman Liv memperkenalkan diri mereka, seorang perempuan lain bernama Zia, dan seorang laki-laki bernama Noah.
Tak lama pintu office kembali terbuka, Grata masuk bersama Sofi, keduanya tersenyum melihat mereka semua. Dan perkenalan mereka semua berlanjut.
Setelah perkenalan, ketiga orang yang dibawa Eric beralih dengan Grata, perempuan itu membawa ketiganya untuk tour mengunjungi gudang kecil, maupun area produksi.
Bya kembali dengan segala laporan yang harus dia check, bahkan sejak pagi dirinya sudah berkutat dengan segala consumption report.
Aktivitasnya kembali terhenti, ketika security menelfon attention miliknya, mengabarkan jika ada titipan untuknya. Entah dari siapa atau apa, membuatnya kembali berdiri dan segera keluar dari ruangan.
"Bu Bya, ini ada kiriman," sapa seorang security yang Bya hapal. "tadi kata cleaning service dari suaminya Bu Bya," lanjutnya dengan senyuman.
Bya menerima paper bag sebuah gerai kopi internasional langganannya, "terima kasih ya, Pak Usman." ucap Bya sebelum kembali ke ruangannya.
Suaminya, memang beberapa kali mengirimkan kopi atau camilan untuknya, terutama pada jam dirinya mulai merasakan lapar.
Kali ini beberapa cup ice cafe latte, tak lupa sebuah new york cheesecake kesukaannya dan beberapa cookies.
My Kuo
Meskipun aku tau kamu hectic kebangetan, enjoy your coffee break, By.
No need to thank's me, anyway.Sebuah pesan masuk dari si pengirim, membuat Bya gemas dengan tingkah suaminya yang tak bisa dia tebak.
Kevin adalah salah satu jajaran direksi yang cukup jarang terlihat di area produksi, banyak orang lapangan berkata jika Kevin turun tangan, itu berarti urgent need.
Seseorang yang memiliki pembawaan tenang namun sangat dingin, Kevin seolah tak tersentuh oleh orang lain, kecuali anggota timnya.
Sejujurnya melihat suaminya dengan hal seperti itu memang sangat berbeda dengan Kevin yang ia temui dan bersama dirumah.
Kevin memang seseorang yang tidak banyak berbasa-basi, tapi dia juga seseorang yang hangat. Membuat Bya bersyukur karena dirinya beruntung menjadi seseorang yang bisa merasakan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Everyday
Chick-LitMenurut Bya, jatuh cinta tidak ada dalam daftar jobdesk ketika dirinya menandatangani kontrak dengan HRD. Kevin Kuo, tidak pernah menyangka jika dia bisa menjadikan seseorang baru sebagai tempatnya kembali setiap malam, bercerita panjang lebar tenta...