24. Hold You Close

32K 2.6K 31
                                    

Kevin meregangkan otot tubuhnya yang terasa kaku, setelah hampir dua jam tidak beranjak dari kursinya.

Setelah melewati empat meeting seharian ini, Kevin masih harus di hadapkan dengan laporan yang dikirimkan timnya, melakukan pengecekan sebelum menandatangani tumpukan dokumen di meja kerjanya.

Pintu ruangannya diketuk Dani dari luar ketika dirinya sibuk meneguk kopi yang ada di dalam tumblr yang dia bawa. Mengangguk singkat, isyarat yang langsung membuat Dani masuk kedalam.

"Pak, ini tagihan dari tim purchase, dan ini ada dokumen dari vendor, sekilas saya baca informasinya itu mengenai complain yang kita ajuin bulan lalu," ujar Dani menjelaskan dua amplop cokelat yang dia bawa.

Kevin menerima dua amplop cokelat itu, "oke, makasih, biar saya check ya, Dan," balas Kevin, "anyway, dimana Chyntia?" tanya Kevin tidak menemukan asistennya itu.

"Mbak Ty lagi ke purchase sama mampir ke GA," jawan Dani.

Kevin hanya mengangguk tanda mengerti dan mengizinkan Dani keluar.

Tim finance memang sedang sibuk akhir-akhir ini karena putaran PO untuk season baru sudah mulai masuk, itu artinya akan banyak PO yang diajukan oleh tim purchase.

Matanya masih mengamati salah satu email yang baru saja masuk, sebuah tagihan yang baru diforward oleh Fiona.

Berisi pemberitahuan outstanding bill yang sempat bermasalah bulan lalu sudah clear karena sudah adanya return barang yang dilakukan oleh tim warehouse.

Omong-omong tentang warehouse, Bya kembali bekerja setelah tiga hari dirawat dan empat hari bed rest.

Mama baru pulang kemarin, setelah memastikan menantu kesayanganya itu benar-benar istirahat.

Bukan hanya Mama, Kevin juga ikut mengawasi istrinya yang masih suka curi-curi kesempatan di rumah.

Laki-laki itu berhasil membuat istrinya hanya tidur di kamar. Tidak memberi izin Bya untuk turun ke bawah, tidak peduli dengan kemarahan Bya yang sempat mencuat.

Tak sampai disana, Kevin dan Bya juga sempat ada perdebatan perkara mobil, dirinya yang ingin Bya berangkat dan pulang bersamanya, sedangkan istrinya itu kekeh dan yakin kuat untuk menyetir sendiri ke kantor.

Pada kesepakatan sebelumnya, Bya diizinkan membawa mobil tiga hari dalam seminggu, kini Kevin hanya mengizinkan Bya membawa mobil sendiri selama dua hari, ya, rabu dan kamis. Karena dua hari itu, bisa dipastikan Kevin akan pulang malam karena meeting.

Kevin berdiri, membawa beberapa map ketika melihat Chyntia masuk, "Chyn, ini, checked, langsung follow up ke purchase buat diterusin ke vendor," menyerahkan dokumen di tangannya pada asistennya itu.

"Baik, Pak," jawab Chyntia, "tadi Mbak Fiona bilang, dari HQ ada info beberapa tagihan yang masuk buat care label," lanjutnya setelah meletakan dokumen itu di meja kerjanya.

"Ok, suruh Fiona buat kirim tagihannya ya, biar bisa saya check dan masuk proses payment," balasnya sebelum kembali ke dalam ruangannya setelah melihat asistennya itu mengangguk paham.

Kembali menenggelamkan diri dengan dokumen dan jurnal yang dia periksa, Kevin hanya sesekali menjeda untuk sekedar minum.

Melirik sekilas jam di pojok komputer miliknya, jam empat sore. Kevin segera merapikan beberapa file disana, tak lupa memasukan MacBook miliknya kedalam tas.

Your EverydayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang