11.Ning amara

2.8K 69 0
                                    

Assalamualaikum wahai manusia...

HAPPY READING

















•••

Kini Nilta sedang berada di dapur santri untuk mengambil makanannya.

Nilta memutuskan untuk memakan disini dari pada membawa ke asrama yang letaknya agak jauh dari sini.

Saat memakan Nilta mendengus mendengar teriakan sahabatnya bak toa masjid.

"NILTAA I AM COMING!!" Teriaknya Caca.

"Kedengaran ustazah mampus kamu" Ujar putri.

"Kok kamu nggak ngajak kita sih" Protes Caca karena Nilta tak mengajak mereka makan.

"Kamunya kan tadi masih dapat tugas dari ustadz Dahlan" Balas Nilta seadanya.

"Eh katanya Gus zayyan sedang di tugaskan di pesantren nya Ning Amara loh" Beritahu Nina.

"Oh ya, pasti pak yai sengaja nugasin Gus zayyan ke sana supaya Gus zayyan bisa Deket sama Ning Amara" Balas Fiza.

"Ih kalau mereka deketan terus pasti nanti langsung nikah trus punya anak,pasti anaknya good looking deh kan orang tuanya good looking" Seru Lala yang ikut menimbrung.

"Pasti lah,gak sabar aku lihat Gus zayyan sama Ning Amara nikah" Balas  Nina.

Nilta yang mendengar pembicaraan di meja sebelah sedikit emosi,gimana tidak?, Santri itu seakan akan menjodohkan Gus zayyan bersama Ning Amara yang Nilta sendiri tak tau.

Benih cinta mulai tumbuh ni bestie.

"Ning Amara itu siapa? Kalian tau?" Tanya Caca yang tak sengaja mendengar pembicaraan meja sebelah.

"Anaknya sahabat pak yai yang berada di Mesir setahuku" Balas Ara yang memang sedikit tau siapa Ning Amara itu.

"Emang cantik ya?, Kok pada suka sama dia?" Tanya Caca.

"Cantik banget terus dia juga lulusan Kairo" Beritahu Ara.

"Gak pernah kesini?" Tanya putri yang ikut menimbrung.

"Pernah dulu saat kalian belum di sini,dulu sering banget karena Ning Amara tinggal di rumah neneknya yang berada tak jauh dari sini. Tapi semenjak neneknya udah gak ada dia tinggal di Mesir bersama kedua orang tua nya" Balas Ara sambil mengelap meja karena sedikit terkena sambal.

Mereka hanya ber oh ria. "Yaudah yuk balik ke kamar capek aku" Ajak Nilta.

Setelah mereka mengembalikan piring nya mereka memutuskan untuk kembali ke asrama.

***
Kini jam sudah menunjukan pukul 23.50 wib tetapi Nilta belum bis atifur karena mengingat ucapan ucapan santri tadi yang menjodohkan suaminya ber sama orang lain.

Saat ini yang ada dipikiran Nilta yaitu lagi apa suaminya?,apa nanti suaminya akan mempoligami dirinya bersama Ning Amara?, Sungguh Nilta tidak mau walaupun jaminannya surga.

Dari pada uring uringan Nilta memilih mengambil wudhu dan mengaji.

"Loh Nil kamu gak tidur?" Tanya Ara yang terbangun karena kebelet buang air kecil.

"Eh maaf ya Ra, pasti gara gara aku kamu kebangun" Balas Nilta tak enak hati pada Ara.

"Gak kok,aku kebangun gara gara mau buang air kecil" Balas Ara kemudian dia pamit ke kamar mandi untuk membuang air kecil.

"Kira kira Gus zayyan kapan pulangnya ya?" Gumam Nilta yang kembali mengingat Gus zayyan.

"Kamu suka ya sama Gus zayyan?" Tanya Ara berbisik.

"Gak" Elak Nilta.

"Udah ngaku aja!" Desak Ara.

"Enggak Ara,udah ih kamu kembali tidur sana" Seru Nilta seraya mendorong Ara.

"Ngaku aja atau... Aku sebarin ke santri lain?" Ancam Ara.

"Kamu tega aku di serang sama fans Gus zayyan?" Tanya Nilta seraya menaikan alisnya.

"Tega aja,kamu aja main Rahasia rahasia an sama aku" Balasnya.

"Ih kok gitu?" Sekarang Nilta harus apa?,mengakui dirinya suka sama Gus zayyan atau memberi tahu hubungan nya dengan Gus zayyan.

Tapi apa kata sahabatnya nanti kalau mereka tau jika Nilta udah menikah dengan Gus zayyan dan mulai menyukai nya.

Oke Nilta lebih memilih jujur dari pada dia menyembunyikan ini terlebih lama dengan sahabatnya dan mereka akan semakin marah dengannya.

"Tapi kamu jangan kasih tau siapa siapa ya!?" Pinta Nilta.

"Iya, jadi...?"













Bersambung.   


















Ada yang suka sama siomay?

Kalau ada kita satu frekuensi!!









Udah dulu ya papayy!!!




My wife bad girl pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang