13. Mesir

2.1K 52 1
                                    

Assalamualaikum wahai manusia...

HAPPY READING

















•••

Kini Nilta sedang menyiapkan pakaiannya yang akan di bawa ke Mesir.

Tadi dia mendapatkan paket dari Gus zayyan beberapa cadar dan Gus zayyan ber pesan agar memakai nya.

Nilta tak keberatan dengan permintaan suaminya karena dia sebenarnya ingin memakai cadar sehari setelah pernikahan nya dan Gus zayyan di gelar.

"Ih kita pisah dong!?" Seru Caca yang langsung memeluk Nilta erat.

"Nggak,kata Abah aku pulang nya kemungkinan tahun depan" Balasnya santai.

"Ih itu tu lama Nilta" Balas Caca sambil mengerucutkan bibirnya.

"Bentar kok...nanti kalau kangen bilang aja sama umi biar di telfon nin sama aku" Sarannya.

"Kamu berangkat kapan?" Tanya Ara.

"Besok subuh" Balasnya seadanya.

"Cepet amat!!" Protes putri.

Beberapa jam mereka bercanda Guna membuat memori. Setelah selesai bercanda mereka memutuskan untu tidur.

***
Kini jam menunjukan pukul 04.48 dan kini Nilta berada di bandara. Setelah berpamitan dengan keluarganya dan keluarga suaminya Nilta segera menuju ke pesawat karena pesawat yang akan di tumpangi Nilta akan segera lepas landing.

Beberapa jam Nilta menumpangi pesawat dan kini dia sudah sampai di bandara Mesir.

Setelah mengurus koper dan sebagainya Nilta segera keluar guna mencari suaminya yang katanya menjemput dia.

Saat berjalan Nilta mengedarkan pandangannya guna mencari sosok suaminya.

"NILTA" Panggil seseorang sedikit berteriak.

Nilta mengenali suara itu. "Gus" Sapanya saat berdiri di depan suaminya.

"Jangan panggil Gus...kita lagi gak di pesantren dan aku bukan Gus kamu tapi suamimu!" Tegasnya.

Nilta bingung dengan suaminya ini,tumben banyak bicara. Tetapi tak urung dia mengangguk kan kepalanya.

"Yaudah yuk" Ajak Gus zayyan.

Tangan kiri Gus zayyan mendorong koper istrinya, sementara tangan kanan menggandeng pinggang Nilta posesif karena banyak pasang mata yang menatap istrinya itu lapar.

"Orang yang di tunggu udah Dateng Gus?" Tanya seseorang yang berada di samping Gus zayyan.

Entah datang dari mana perempuan itu. "Hm" Dehem Gus zayyan.

Perempuan itu hanya mengangguk dan kembali berjalan dengan abang sepupunya yang di belakang.

"Itu siapanya ya bang?" Tanya gadis bercadar itu yang bernama Amara.

"Abang gak tau dek" Ujarnya.

***
Kini Nilta sudah sampai di kediaman keluarga teman mertua nya.

"Gus wanita tadi siapa?" Tanya Nilta sambil merapikan bajunya di lemari.

"Amara" Balas Gus zayyan.

Deg

" Kenapa Nil?" Tanya Gus zayyan saat tak mendapatkan sahutan lagi.

"E-eh gak papa kok Gus" Balasnya gugup.

"Mas" Peringat Gus zayyan.

Nilta bingung dengan ucapan Gus zayyan. "Maksudnya?".

"Jangan Gus!...mas atau aa' aja" Sarannya.

"T-ta...Pi Gus"

Melihat wajah Gus zayyan yang berubah menjadi dingin dan datar Nilta memilih menurut saja.

"Iya mas" Balas nya sedikit canggung.

Setelah selesai membereskan pakaian nya Nilta segera ikut menidurkan tubuhnya di samping Gus zayyan.

"I love you mas suami" Bisik Nilta.

Tanpa di sadari Nilta Gus zayyan sebenarnya sudah bangun semenjak Nilta naik ke kasur.

"Love you to Humaira" Balasnya dengan senyuman di bibirnya.

Nilta yang mendengar itu menegang, bukannya suaminya itu tidur?.













          BERSAMBUNG....

ADA PESAN BUAT GUS ZAYYAN?=>

ATAU NILTA?=>

BUAT SOMAY JUGA  ADA GAK?=>

YAUDAH KALAU ADA KOMEN AJA YA!!?

TYPO TANDAI!

Next Part? Vote DULU DAN KOMEN YANG BANYAKK!!!!

My wife bad girl pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang