Assalamualaikum wahai manusia...
HAPPY READING
•••
"Ya,jadi...?"
"Aku sama Gus zayyan udah nikah pas liburan kemarin" Beritahu Nilta seraya menundukkan kepalanya.
"APAA!?" Teriak Caca yang baru bangun.
Ara dan Nilta kaget karena teriakan Caca, putri pun terbangun.
"Apaansih ca kok teriak teriak?" Dengus putri.
"Itu Nilta katanya udah nikah sama Gus zayyan" Beritahu Caca.
"Beneran kamu udah nikah sama Gus zayyan?" Tanya putri hendak memastikan ucapan Caca.
"Iya" Balas Nilta sambil menunduk.
"Kenapa nunduk ya?" Tanya Ara sambil mengangkat dagu Nilta agar tak menunduk.
"Ih kok kamu gak undang kita kita sih?" Tanya Caca kesal.
"Maaf" Hanya itu yang bisa Nilta katakan.
"Udah gak papa,tapi kok bisa kalian nikah?" Tanya Ara.
"Jodohin" Balasnya seadanya.
Mereka hanya ber oh ria. Bermenit menit mereka berbincang mengenai pernikahan Nilta sampai mereka memutuskan untuk tidur kembali karena sudah ngantuk.
***
Setelah semalam Nilta jujur pada sahabatnya bahwa dia dan Gus zayyan sudah menikah,sekarang mereka jadi selalu menggoda dirinya."Eh ta kamu nggak jajan?" Tanya Ara.
Kini mereka sedang berada di kanti sekolah. "Nggak,uang aku habis buat beli kitab sama buku kemarin" Balasnya.
"Loh emang kamu gak minta uang sama ayah kamu?" Tanya putri.
"Gus zayyan yang ngasih,tapi ini kan belum ada satu bulan aku di kasih uang jadi aku gak mau minta" Jelas Nilta.
"Yaudah aku traktir yu" Ajak putri.
"Nggak usah,aku juga gak lapar" balas nya.
Mereka berusaha membujuk Nilta agar mau ikut makan,karena sedari tadi Nilta belum makan karena dia gak sempat ke dapur santriwati buat ambil makanan begitu juga ketiga teman Nilta.
"PENGUMUMAN BUAT SANTRI WATI YANG BERNAMA NILTA MAUZA RAQUEENSHA KELAS 11 DI HARAP KE KANTOR KEPALA SEKOLAH!!"
"Di panggil tuh ta" Ujar Caca.
"Iya,yaudah aku pamit dulu ya!?" Ujarnya lalu pergi setelah mengucapkan salam.
Sesampainya di sana Nilta ragu ragu mengetuk pintu.
"Masuk nak" Ujar umi Rahma yang tau nilta berada di depan ruangan suaminya.
Nilta yang mendengar perintah umi Rahma segera masuk. "Assalamualaikum umi Abah" Sapanya.
"Waalaikum salam" Balas ke dua orang paruh baya itu.
"Duduk dulu nak" Pinta Abah Umar.
Nilta hanya mengangguk. " Ada apa ya bah mi?" Tanya Nilta setelah mendudukkan pantatnya di sofa ruangan mertuanya.
"Gini... Suamimu sebenarnya pulang Minggu besok tetapi karena ada kendala lagi di pesantren teman Abah jadi suamimu di undur pulangnya... kemungkinan kurang lebih satu tahun...apakah kamu keberatan?" Jelas Abah Umar.
"Kenapa lama sekali bah?" Bukannya menjawab, Nilta justru memberi pertanyaan.
"Karena di sana dia mengurus pesantren teman Abah, seharusnya teman Abah sudah sembuh tetapi dia kembali drop dan dia di bawa ke Singapura untuk pengobatan lebih intensif...dan itu memakan waktu yang lama" Jelas Abah Umar.
"Jika kamu keberatan Abah bisa mengirim rafka ke sana dan zayyan di sini, atau kamu yang kesana?" Lanjutnya.
"Jika Gus rafka yang ke sana bukannya beliau lagi sibuk mengurus skripsi muridnya?" Balas Nilta.
"Yaudah mau gimana lagi... Lebih baik rafka meninggalkan pekerjaan nya sejenak daripada pernikahan kalian tidak jelas" Jawab umi Rahma yang baru saja menimbrung.
"Abah apakah boleh saya saja yang ke sana?...dari pada mengganggu pekerjaan Gus rafka!"
"Yaudah gak papa...tetapi kamu yakin dengan ke putusan kamu?" Bukannya ragu mengirimkan Nilta ke sana. Tetapi Umar tau sifat keluarga temanmu itu yang bersikeras menjodohkan putranya dengan putri mereka.
"Yakin bah" Balasnya mantap.
BERSAMBUNG....
ADA PESAN BUAT GUS ZAYYAN?=>
ATAU NILTA?=>
BUAT SOMAY JUGA ADA GAK?=>
YAUDAH KALAU ADA KOMEN AJA YA!!?
TYPO TANDAI!
Next Part? Vote DULU DAN KOMEN YANG BANYAKK!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My wife bad girl pesantren
Ficção AdolescenteGimana jadinya seorang santri di suruh menikah dengan Gus yang selalu menghukum nya? Yuk simak cerita ini sampai akhir!!