"seulgi stok kopi kita menipis"
"Baiklah, akan aku beritahu bos" jawab seulgi, seulgi adalah rekan kerja rosie, rosie hari ini bekerja di sebuah kedai kopi, kedai ini tidak ramai jadi gaji Rosie juga tidak seberapa.
Rosie duduk sambil mengatok Atik handphone nya, tidak banyak pekerjaan hari ini, pelanggan? Lima orang yang masih ada, semakin hari kondisi kedai semakin sepi, dan gaji Rosie juga semakin menipis. Rosie harus mencari pekerjaan lain tapi tidak ada yang cocok dan mau menerima Rosie.
Bagaimana cara Rosie melunasi hutang pada rentenir? Jika pekerjaan Rosie sedang hancur, itulah mengapa kebiasaan buruk Rosie datang.
"Aku ingin kopi" ucap seorang pria yang baru saja masuk
"Hn" Rosie mengangguk malas, bukan tidak senang karna ada pelanggan yang datang,tapi karna pelanggan ini ,Victor, Rosie jadi malas.
"Seulgi satu kopi"
"No! Aku ingin kau yang membuatnya"
"Menyusahkan!" Rosie bangkit dari duduknya dan menggantikan posisi seulgi sebagai pembuat kopi
Setelah beberapa saat Rosie selesai "Ini cepat pergi"
Victor mencicipinya "Rasanya tidak enak" Rosie menatap Victor, bisa bisanya Victor menghina minumannya
"Ah maaf tuan, aku akan menggantinya dengan yang baru, silahkan tunggu sebentar" seulgi mengambil gelasnya dan ingin memberi Victor kopi lagi
"Aku ingin Rosie yang membuatnya" mata Rosie menatap tajam ke arah Victor sedangkan Victor dia tersenyum menatap kembali Rosie, apa Rosie sedang di permainkan
"Kau bilang buatanku tidak enak" Victor tertawa kecil
"Aku ingin tangan cantikmu yang membuatnya"
Rosie mulai membuat kopi baru, dengan bantuan seulgi jika ini masih tidak enak stok kopi akan habis hari ini juga, Rosie menaruh secangkir kopi itu di meja victor
"Rasanya masih sama" rahang Rosie mengeras sorot mata Rosie tidak berhenti menatap tajam Victor, laki laki itu benar benar membuatnya kesal
"Maafkan kami tuan, lebih baik aku yang membuatnya sekarang, sekali lagi kami meminta maaf" tapi Victor tidak mendengarkan dia masih asik melihat Rosie yang sedang menatap tajam ke arah nya
"Aku sudah bilang ingin Rosie yang membuatnya"
Rosie menghembuskan nafas kasar dan membuat kopi lagi, kali ini dengan sangat hati hati, entah lidah Victor yang salah atau Rosie yang tidak bisa membuat kopi
"Jika kau mengeluh lagi, akan aku mengusir mu" Victor tersenyum lebar gemas melihat wajah Rosie yang kesal, Victor mulai mencicipi kopi itu
"Rosie, usaha mu gagal" Rosie tau apa artinya itu, tapi Rosie tidak menanggapi karna terlalu malas.
"Aku rasa aku sudah kenyang" ucap Victor tiba tiba, dia hanya mencicipi saja tapi dia mengatakan kenyang?
"Crazy boy!"
"Melihat Rosie saja membuat ku kenyang, aku akan sering ke sini" Victor tersenyum
"Pergi saja kau!"
"Rosie makan malam lagi" Victor melempar selembar kertas ke atas meja
Rosie mengambilnya setelah membacanya Rosie tersenyum "aku pernah mendatanginya dengan Jane"
"Arrhg..kenapa kau selalu dengan Jane!"
"Kita berteman, oh aku ingin pergi ke mal terkenal di kota ini"
"Bersiaplah aku akan menjemputmu"
"Aku ingin pergi bersama Jane"
"Jane sialan! Aku ingin berdua" Victor menghela nafas kasar lalu pergi dari kadai itu