7

147 20 0
                                    


_____

Rosie semakin penasaran tentang kasus pembunuhan Daddy Rosie karna polisi menemukan masker dengan sedikit bercak darah di dalam tong sampah, mungkin orang yang melakukan pembunuhan membuangnya karna ada bercak darah jika terus di pakai orang orang akan curiga jadi dia membuangnya, yang membuat Rosie kaget karna masker itu tidak asing di mata rosie, Rosie yakin pernah melihat model masker itu tapi dia tidak ingat.

Polisi juga memberitahu bahwa nenek yang mereka interogasi mengatakan orang yang menyerang ada dua orang, laki laki dan perempuan, sayup sayup nenek itu juga mendengar dari pria 'beraninya kau menyentuh orang lain' bisa di simpulkan mungkin Daddy Rosie menyentuh wanita, Rosie merasa sedih karna Daddy berselingkuh padahal dia berjanji tidak akan berselingkuh lagi

Rosie berfikir orang itu sangat marah sampai berani membunuh Daddy, rosie marah sekaligus sedih karna ternyata Daddy Rosie berbuat seperti itu Rosie belum memberitahu mommy soal ini karna takut membuatnya sangat sedih.

Rosie menatap kosong jalanan
"Rosie jangan melamun mommy tau kau sangat terpukul, tapi jangan membuatnya menjadi beban pikiran mu, tidak apa mommy juga sedang mencoba mengikhlaskan Daddy"

"Mom?" Mommy tersenyum dan ikut duduk di dekat Rosie

"Mommy menurut mommy mengapa orang itu membunuh Daddy padahal Daddy baik"

Rosie menyandarkan kepalanya di bahu mommy, menurutnya menyandarkan kepala membuatnya terasa aman "mommy tidak tau, orang itu pasti punya masalah dengan Daddy"

"Mommy, sebelumnya Daddy punya masalah dengan orang lain?"

Mommy mengerutkan keningnya sambil berfikir, sebelumnya sepertinya tidak ada "mommy rasa tidak, oh iya Rosie kau belum makan ayo"

Rosie mengangguk dan mengikuti mommy ke dalam, Rosie juga lapar jadi dia makan dengan lahap, memikirkan kasus ini membuat Rosie lapar dan sangat penasaran, ada dua orang laki laki dan perempuan kenapa Daddy memiliki masalah dengan dua orang itu? Rosie tau betul jika Daddy Rosie sangat baik dan tidak akan membuat seperti itu dan membuat dua orang itu marah besar, apa Rosie memang tidak mengenal Daddy?

Setelah selesai makan Rosie ingin pergi ke taman belakang tapi sebelum Rosie ke sana Victor sudah datang dengan sekantung makanan, Rosie menyuruh Victor masuk tapi Victor tidak ingin karna alasan dia malu kepada adik dan mommy nya

Rosie menerimanya dan membuka plastik itu, isinya terdapat makanan dan minuman,Victor sangat tau jika dia menyukai makanan ini.

"Eomma yang membuatnya"

"Ibu mu pulang?" Victor mengangguk

"Kau ingin menemuinya, aku bercerita banyak tentang mu"

"Lalu apa tanggapannya"

"Dia menyukai mu, padahal kalian belum pernah bertemu, eomma senang karna aku sudah menemukan pasangan dengan serius, aku juga senang eomma merestui kita"

"Merestui? Kita tidak punya hubungan apa apa" ucapan itu membuat hati Victor sakit

"Jika kau ingin serius dengan ku buru buru lah, kau tidak mau aku di rebut orang lain?" Victor langsung tersenyum lebar mendengarnya, ya meski Victor tau Rosie belum mempunyai perasaan lebih

"V itu masker mu?" Rosie melihat masker yang berada di tangan Victor, masker itu, masker yang polisi temukan di Tong sampah, masker itu sama persis

"Ah ini? Aku menemukannya" Rosie heran lalu mengapa Victor mengambilnya? Jika ia menemukannya? Victor mempunyai banyak uang dia bisa membeli masker
.

.

.

.

.
Setelah Victor pergi ada tamu yang baru saja datang, dia Valdes teman seangkatan Marie, Rosie mempersilahkan dia masuk dia bilang dia ingin bertemu dengan Marie, Rosie tidak tau apa yang mereka bicarakan tapi mereka terlihat serius Rosie ingin menguping tapi tidak baik, Rosie akan meminta cerita pada Marie nanti.

"Rosie aku meninggalkan ponsel ku" tiba tiba Victor datang dan mengambil ponsel yang berada di meja tapi mata Victor berubah menjadi tajam melihat Valdes yang berada di dalam rumah

Rosie yang menyadari tingkah aneh Victor bertanya tapi Victor hanya menggeleng "Valdes!" Valdes menengok dan terkejut melihat Victor

"Val apa kau mengenal dia?" Valdes tidak menjawab dan bangkit dari duduknya

"V?"

"Ah..Rosie aku...aku mengenalnya dia adik kelas ku ayo aku mau mengajakmu ke suatu tempat" Victor menarik tangan Rosie pergi menjauh dari rumahnya.

Rosie hanya mengikuti kemana Victor membawanya, Rosie masuk ke dalam mobil mobil pun di majukan, Rosie melihat ke luar jendela melihat pemandangan yang mereka lewati mereka berjalan lurus sangat jauh sampai akhirnya mobil berbelok dan berhenti

Rosie keluar dan melihat pemandangan yang lumayan Rosie suka, terdengar suara air yang mengalir dan suara burung berkicau.

Setelah puas melihatnya Victor duduk di bawah pohon dengan Rosie "kau menyukainya?" Rosie mengangguk

"Kau sering ke sini?"

"Jika aku sedang marah dan mencoba mereda amarahku aku sering ke sini"

"Aku suka pemandangannya"

"Tapi aku lebih suka Rosie" ucapnya yang mendapatkan langsung cubitan

"Rosie.."

"Are you crazy?"

"Aku gila karna kau! Kau membuat ku ingin mati saja" Victor terkekeh

"V aku ingin membuat rumah di sini" kata Rosie Tiba tiba

"Rumah?"

"Iya, aku ingin punya rumah di sini"

"Maksudmu rumah kita?"

"Iya" Victor tersenyum tipis, jika Rosie dan Victor sudah menikah Victor akan membawa Rosie ke Jeju Korea jadi mungkin dia tidak akan membuat rumah di sini

"Bagaimana jika rumah pohon, aku sudah membuatnya di sebelah sana, aku dan Jane sering ke sini"

"Aku ingin melihatnya" Victor membawa Rosie ke dekat danau di sana ada pohon besar yang menjadi rumah pohon itu, rumah itu tidak besar tapi muat untuk empat orang.
.

.

.

.
Victor mengantarkan Rosie sampai di depan rumah Rosie berpamitan dan masuk ke dalam rumah, di dalam masih ada Valdes, padahal Rosie rasa Rosie pergi hampir 2 jam, saat Rosie masuk Valdes langsung menatap tajam Rosie, Rosie heran kenapa dia menatap tajam

"Rosie kau sampai juga di dapur ada ka Jimin menunggumu" rosie sontak kaget, Jimin adalah mantan pacar Rosie dan dia sekarang kemari? Mengapa dia melakukan itu?

Rosie melihat ke dapur dan benar saja ada Jimmy di sana "mom?" Daripada memanggil Jimmy lebih baik memanggil mommy saja

"Rosie kau pulang? Ayo kemari lah Jimin dan mommy sedang memasak"

"Hay chaeyoung" Rosie masuk kedalam dapur

"Maaf tadi aku pergi bersama Victor" Rosie sengaja membahas Victor agar Jimin tidak lagi berharap kepadanya

"Victor? Ah taehyung? Dia teman ku" Rosie mengigit bibir bawahnya ternyata Victor teman Jimin

"Kau mengenalnya?"

"Iya"

"Ya dia pria hebat" Rosie mulai membantu memotong motong sayuran

"Ya memang"

"Dia sering datang?" Tanya Jimin

"Iya, dia juga sering mengajakku jalan jalan, dan berbelanja" Jimin mengangguk

"Kau tau? Victor memiliki lebih dari satu pacar"

"Aku tau itu, tapi sekarang dia sudah memutuskan semuanya"

"Apa"

"Aku memintanya" Jimin terdiam Victor tidak akan memberikan apapun kepada seseorang kecuali orang itu spesial

"Jimin tolong berikan itu"

"Ini, Jimmy itu nama Australia ku, mulai sekarang aku tinggal di sini"

___
Next??

play Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang