"Rosie?sedang apa kau di sini" Victor kaget melihat Rosie yang sangat kacau di dekat bar, dia terus minum, mungkin tiga botol telah habis, Victor berusaha menyadarkan Rosie menepuk nepuk pipinya, tapi Rosie malah memberontak tidak sadarkan diri
"Kau jahat Victor! Brengsek! Mau apa kau hah? Berani beraninya kau--" Rosie berteriak
"Rosie"
"Memecat Ku, kau mau aku mati kelaparan?, Marie!, Dia, manusia ini yang membuat ku di pecat" Rosie mulai kacau begitu juga dengan Victor, pikirannya kacau, Victor memang meminta bos Rosie untuk memecatnya tapi kenapa membuat Rosie sangat marah?
"Rosie kau mabuk, ayo kita pulang" Victor mengendong Rosie ke dalam mobil, Victor tidak membawa Rosie ke rumahnya karna ibu Rosie pasti akan menyalahkan Victor karna Rosie mabuk, tapi ke rumah Victor Rosie di bawa, biarkan Jane yang mengurus nanti.
"Aku tidak mau pulang, rentenir itu berada di rumah ku"
"Stev kita kembali lagi ke rumah" stev mengangguk dan mulai memajukan mobilnya
"Tuan siapa dia?"
"Dia nyonya mu" stev kaget, nyonya? Victor tidak bisanya mengatakan seperti itu kepada pacar pacar yang lainnya.
Stev yang awalnya heran kini tersenyum akhirnya memiliki hubungan yang serius, stev jadi penasaran bagaimana wanita ini berhasil memikat hati tuannya ini.padahal jika di lihat Rosie sederhana tidak seperti pacar pacar Victor."Brengsek! Aku ingin keluar" stev semakin penasaran dengan apa yang terjadi tapi dia lebih baik diam.
"Ini sudah malam"
"Eoh? Malam? Malam ini aku mempunyai rencana untuk membunuh" Rosie bergumam tapi masih terdengar di telinga Victor
"Kau tidak boleh membunuh, not good"
"V bolehkah?"
"V?"
"Hm V bolehkah?"
"Apa?"
"Arrhg!" Tiba tiba suasana di dalam mobil menjadi rusuh karna Rosie yang tiba tiba mencakar bahu Victor berkali kali dengan sekuat tenaga
"Rosie!"
"Kau keparat, kau memecat ku, kau mempunyai banyak pacar, tetapi kau bicara akan serius dengan ku!, aku ingin keluar brengsek!" Tiba tiba hati Victor terasa sesak seakan berhenti berdenyut, maksud Victor dia hanya ingin Rosie pergi bersama Victor menemui orang tuanya karna orang tua Victor akan pulang tapi hanya sebentar, hanya satu hari satu malam saja.
"Arghh" Rosie menendang Victor "tuan apa kita harus berhenti?"
"Tidak, lebih cepatlah!"
..
.
.
.
"Jane!" Teriak Victor saat dia sudah masuk kedalam rumah, sontak Jane langsung keluar dari kamarnya dan terkejut dengan apa yang dia lihat"Rosie kenapa?" Tanya Jane sambil membantu menidurkan Rosie di ranjang miliknya
"Dia mabuk" jawaban Victor membuat Jane lebih terkejut, Rosie biasanya tidak akan meminum minuman itu banyak, apa ada yang terjadi kepada Rosie.
Jane mulai peka, melihat Victor yang terlihat bersalah dan mulai berkaca kaca"Victor kau terlalu mengganggunya, apa kau memaksanya lagi untuk berkencan"
"Diam! Kau memperburuk keadaan, dia harus bagaimana?"
"Biarkan saja"
"Apa yang kau pikirkan bagaimana jika dia kenapa kenapa?" Ucap Victor terlihat sangat khawatir