21

97 16 2
                                    

Sepulang Victor Rosie langsung di beri rujak mangga yang memang Rosie ingin, Tampa ber-basa-basi Rosie langsung memakan rujak itu sampai habis bahkan Victor juga tidak kebagian, Rosie kalau dalam masalah makanan Victor kalah, rosie sangat suka makan, jika ingin memberi sesuatu pada Rosie harus berupa makanan, karna makanan kesukaan nya, bahkan terkadang satu hari itu harus full dengan mengunyah makanan.

Victor sampai mengeleng-geleng melihat Rosie yang sudah memakan habis rujak itu dengan cepat, Rosie hanya tersenyum lebar "V kau tidak suka pedas jadi aku yang makan semuanya"

"Ya terserah.." Victor sekarang sangat malas berdebat

"V tolong ambilkan air"

Victor memutar bola matanya lalu mengambil segelas air di dapur

"V awwsstt.." tiba tiba Rosie memegangi perutnya, Victor yang melihat itu langsung panik dan memeluk Rosie.

"Apa ada, apa perlu ke rumah sakit? Chaeyoung?" Rosie masih merintih kesakitan dengan tangan yang memegang perutnya

Rosie menggeleng "ambilkan aku Obat" Victor dengan cepatnya mengambil obat yang Rosie suruh

"Ini cepat minumlah" Rosie mengangguk sambil meminum obatnya itu

Rosie berdiri dan berjalan perlahan ke dalam kamar, "berbaringlah chaeyoung" Rosie menurut dan berbaring di samping Victor

"Apa sakitnya parah, aku rasa kita perlu ke rumah sakit"

"V jangan khawatir, ini hanya maag aku pernah mengalaminya"

Victor perlahan mengusap perut Rosie lembut, mungkin dengan cara ini rasa sakit di perut Rosie akan mereda dan menghilang, Rosie juga tidak keberatan dia malah menutup matanya merasakan kelembutan tangan Victor yang mengusap perutnya.

"Chaeyoung jika ingin, tidur saja tidak apa" Rosie tidak menjawab "V?"

"Hhmmm?"

Bukannya menjawab tapi Rosie malah memeluk Victor dari samping "ada apa hm? Perutmu tidak sakit lagi"

"Masih sakit" terpaksa Victor mengusap-usap perut Rosie sambil memeluk Rosie

Entah kenapa Rosie jadi manja seperti ini, biasanya Rosie tidak begini, tapi Victor menyukainya, Rosie jadi lebih menempel dengan Victor, Victor tersenyum geli melihat Rosie yang sudah tertidur di dada nya.

"Chaeyoung kenapa kau sangat cantik hm? Kau membuatku gila!" Ucap Victor sembari memeluk Rosie lebih erat.
.

.

.

.
Di tempat lain, seorang perempuan sedang duduk di kursi taman sambil bermain dengan anak kecil, anak kecil itu memberikan bunga pada perempuan ini, perempuan ini Marie, dan tentu anak kecil ini soe-jun adik dari Seok-jin

"Eonni bunga ini cantik jika di pakai di sini" Soe-jun Menempelkan bunga kecil itu di atas telinga Marie

"Soejun juga akan cantik jika bunga ini di tempel di sini" tidak mau kalah Marie menyelipkan bunga di telinga soejun

"Soejun cantik eonnie juga cantik!"

"Jadi kita cantik!"

"YAAA!!" Seru soejun sambil melompat girang.

Marie ikut tertawa, dan tersenyum, soejun sangat lucu terutama tinggalnya yang membuat Marie tertawa.

"Kalian bersenang-senang?" Tanya pria yang menghampiri Marie dan soejun dengan tiga botol air strawberry

"Seokjin aku kira kau akan pulang" ya.. pria itu seokjin

Seokjin menggeleng "tidak, aku hanya membeli air minum"

"Strawberry! Yeay!" Soejun dengan gembiranya mengambil air minum di tangan seokjin

"Ini untukmu"

Seokjin memberikan minuman pink itu pada Marie, tapi Marie menggeleng kecil "maaf, seojun saja yang minum, aku tidak terlalu suka strawberry"

"Benarkah eonnie? Padahal ini sangat enak!eonnie suka minuman apa?"

"Eonnie? Eummm sepertinya..eonnie suka Apple"

"Apple? Baiklah, aku akan kembali" tiba tiba seokjin pergi sedikit berlari Marie berteriak memanggil seokjin agar tidak di belikan minuman Apple untuk Marie.

Tidak lama setelahnya seokjin datang dengan minuman Apple dan memberikannya pada Marie,
Marie mengambilnya dengan senang hati, Marie tidak akan menolak makanan atau minuman kesukaannya.

"Marie apa marga mu?"

"Aku park, Marianne park"

"Kau tidak punya nama Korea?"

Marie menggeleng "sebenarnya ada tapi aku tidak sering memakai nama itu"

"Benarkah? Eonnie apa nama Korea eonnie"

"Chaeru haha.. nama itu aneh jadi aku tidak selalu memakainya"

"Chaeru? Bagaimana jika Chaeri? Itu bagus" usul seokjin

"Whoo iya nama nya menjadi lebih cantik dari pada nama yang di buat Rosie"

"park Chaeri?" Ulang Soejun

"Baiklah park Chaeri aku akan pulang, sampai bertemu lagi nanti" seokjin menggendong soejun lalu beranjak pergi dari taman

"Chaeri" gumam Marie lalu tertawa kecil

Marie juga tidak boleh berlama-lama jadi dia juga pergi dari taman, hari sudah mulai sore, tapi Rosie sekarang tidak akan marah jika Marie pulang larut karna mereka berbeda rumah sekarang.meaki Marie sering kesepian tapi tidak apa setidaknya tidak ada lagi yang memarahi Marie

Marie terus tersenyum kecil sambil berjalan pulang "CHAERII!! AWAASS!"
_

"V?" Rosie terbangun karna Victor yang mengguncang-guncang tubuh Rosie

"Chaeyoung! Marie!!" Seketika Rosie langsung duduk dari tidurnya "ada apa dengan Marie??"

Wajah Victor tampak khawatir membuat Rosie jadi lebih khawatir "Marie di larikan ke rumah sakit!"

"Apa?!"

"Seokjin mengatakan jika Marie si tabrak lari, ayo cepatlah kita pergi!" Tampa berbasa-basi  Rosie langsung siap-siap pergi

"Ayo cepat V!"

Tidak membutuhkan waktu lama Rosie dan Victor melesat pergi ke rumah sakit, Rosie sekarang khawatir sangat-sangat khawatir, apa lagi mendengar kata 'tabrak lari'

Tidak sampai satu jam Rosie dan Victor sampai di rumah sakit, Rosie sudah mulai berkaca-kaca,Rosie dan Victor pergi menuju ruangan Marie. bagaimana pun Marie keluarga Rosie satu-satunya di sini, Marie tidak boleh kenapa-kenapa.sesampainya di sana, ada seokjin yang duduk di kursi tunggu.

"Seokjin Marie?" Tanya langsung Rosie

"Aku tidak tau--

CLEK~
Pintu terbuka dan keluarlah pria berjas putih, Rosie langsung mendekat "dokter apa yang terjadi dengan adik saya?"










___________
Next?

play Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang