"apa maksud mu ? " Tetapi Jimin masih diam melihat perut Rosie juga wajah Rosie bergantian tatapannya tajam membuat Rosie semakin takut
" Rosie kau sedang hamil ? " Rosie meneguk air ludahnya jika di pikirkan selama ini Rosie memang selalu mual dia sering menginginkan sesuatu secara tiba-tiba apa memang benar dia hamil ? Rosie dalam keadaan tidak selamat sekarang jika memang benar Jimin akan menyakiti Rosie ?
Lalu Jimin mengambil benda tipisnya di dalam saku dan menelfon seseorang tidak jelas Jimin berbicara apa tapi Rosie masih bisa mendengarnya Jimin menyuruh seseorang kemari dengan membawakan alat agar mengetahui Rosie hamil atau tidak
" Kau mau kemana ? " Rosie bertanya karna Jimin tiba tiba akan pergi keluar Tampa mengatakan apapun
"Tunggu di sini sayang aku akan membelikan mu sesuatu" tubuh Rosie keluar keringat dingin Rosie takut di tempat gelap seperti ini dia sendirian tidak ada seorang pun, Rosie ingin kabur tapi pintu di kunci jendela semuanya dia kunci dan kaca jendela dia tutup oleh koran agar tidak ada yang melihat Rosie, sungguh Rosie hanya bisa memanggil di pojokan sekarang dia sudah pasrah tentang kedepannya
"Tolong tuhan aku ingin keluar dari sini" Rosie berdoa terus di dalam hati dia tau sebenarnya di luar sana pasti ada seseorang yang menjaga karna tidak mungkin Jimin meninggalkan Rosie sendirian
Rosie melihat ke atas satu satunya pencahayaan hanya jendela yang berada di atas itu, jendela kecil, sebuah ide tiba tiba terlintas di pikirannya dia mencari benda berat tapi tidak ada Rosie masih terus mencari sampai dia menemukan Batu kecil Rosie tidak yakin jika batu ini akan memecahkan kaca itu tapi Rosie akan mencobanya
Rosie melemparkan batu itu tapi sayangnya jendela itu tidak pecah sama sekali Rosie menghentakkan kakinya kesal sudah tidak ada lagi harapan bagi Rosie
"Tunggu" Rosie melihat ke arah kakinya, sepatu! Ya sepatu Rosie Rosie dengan cepat mengambil sepatu itu dan di lemparnya ke jendela
Clek !
Rosie langsung diam saat seorang pria masuk ke dalam Rosie yakin orang itu yang menjaga di luar, sekarang Rosie mulai takut melihat pria besar dengan tato tersebut"Ada apa" Rosie masih diam ptia itu melihat ke atas dia sudah tau apa yang terjadi
"Kau mau mati ! Jangan membuat ulah atau kau akan ku laporkan pada tuan Jimin kau mengerti!!" Rosie mengangguk kecil dengan terpaksa
Tapi Rosie jadi heran sebab orang itu malah diam di dalam tidak keluar sama sekali, dia akan menjaga Rosie di sini ? Kenapa tidak ada kesempatan bagi Rosie untuk kabur ? Rosie kembali berjongkok di pojokan dia mulai menangis kembali
..
.
"Kau suka Jennie ?" Jennie tersenyum dan mengangguk Dia benar-benar suka dengan makanan dari Indonesia apa lagi Indomie Jennie rasa itulah makanan favorit nya di IndonesiaPRANG!
Lantas mendengar suara itu Jennie serta zayyan kaget bahkan sampai ketakutan dengan suara pecahan kaca itu, Jennie melihat sekitar tapi tidak dapat melihat asal suara itu tapi Jennie yakin suara itu berasal dari rumah di sekitarnya"Abaikan saja ayo sebaiknya kita pergi" Jennie mengangguk kecil dan mulai melangkah maju tapi sorot matanya tertuju pada sebuah sepatu, sepatu itu sangat tidak asing dia diam beberapa saat lalu melihat ke arah rumah itu, rumah kayu tua di luar terlihat seorang pria bertato dia seperti sedang menjaga Jennie ingin mengabaikan tapi pria itu masuk kedalam dan terdengarlah sebuah teriakan, Jennie semakin heran dan sedikit takut jika ada sesuatu yang terjadi
"Aku rasa kita harus mengeceknya, firasat ku tidak enak soal rumah ini bagaimana jika seseorang itu di marahi ? " Tapi Zayyan hanya diam dia menggandeng Jennie
"Ayo" Jennie mengangguk dan Mengikuti zayyan, mereka mulai akan masuk tapi Jennie mulai ragu karna suara bentakan itu
"Tenang Jennie" Jennie mengangguk kecil lalu..
DOORR!!
Suara pintu yang di tendangnya zayyan di sanalah semuanya kaget, Jennie tidak bisa melihat siapa di dalam sana karna gelap tapi dari dalam muncul seorang bertato"Siapa kau !"
"Maaf kami di sini bertujuan baik, kami tidak sengaja mendengar mu membentak seseorang dan jendela pecah itu, apa kau yakin kau bukan penculik ?" Pria itu lebih mendekat
"Jangan campuri urusan kami!" Teriaknya tepat di wajah zayyan
"Tentu kami harus"
BUGH!
Zayyan memukul pria itu, tapi pria itu masih tidak tumbang lalu dia mulai memukul balik zayyan dan terjadilah baku hantam_
Rosie mulai cemas karna penjaga yang menjaganya terlihat sangat marah di luar sana dengan memberanikan diri Rosie sedikit keluar dari ruangannya dan melihat mereka ternyata sedang berkelahi, Rosie kaget benar-benar kaget karna pria itu berkelahi dengan seseorang yang Rosie kenal dia zayyan Rosie berkenalan waktu mereka pergi ke Bali
Rosie berteriak "ZAYYAN" karna pria itu menendang zayyan sampai dia tergeletak di aspal
Sangat kebetulan juga jalanan di sini sepi tidak ada pelintas sama sekali
"Rosie" gumam Jennie lalu dengan segera Jennie berlari ke dalam dan melihat Rosie sangat kacau rambutnya yang berantakan lalu mata yang sembab
"Jennie?" Rosie masih menangis lalu dia berlari memeluk Jennie, Jennie pun sama dia memeluk erat sanga sahabat
Tapi pelukan itu tidak lama karna pria itu menghampiri mereka dan menarik Rosie agar masuk ke dalam ruangan tadi, "lepaskan dia brengsek! Kau mau apa dengan Rosie hah?!" Jennie berteriak tapi sepertinya pria itu malah lebih marah
BUGH
"JENNIE!" Teriak Rosie, Jennie di dorong dengan kuat sampai dia tergeletak kesakitan, Rosie sangat panik karna takut bayi Jennie kenapa-kenapa
"Lepas keparat!" Rosie dengan beraninya menendang pria itu
Berlarinya Rosie ke arah Jennie "Jennie kau tidak apa-apa?" Jennie mengangguk kecil
"Arghtt!! Lepas kan dia" pria itu menarik Rosie
"ARGH!!" Rosie berteriak Karna saking sakitnya pria itu mencengkram tangan Rosie
DOOR!!
Lantas semuanya kaget dan melihat ke arah luar di sana terlihat banyak polisi salah satunya seokjin dia masuk dengan polisi yang lainnya
"Kalian sudah terkepung!" Ucap seokjin dengan lantang
"Seokjin" gumam Jennie
"Rosie!!" Dari luar seseorang berlari seseorang yang sangat Rosie rindukan, Victor langsung saja memeluk Rosie dan Jennie, akhirnya Victor menemukan kedua wanita nya
"V.." lirih Rosie
"Marie.." dari luar terlihat Marie yang sudah menangis
"Ayo kita keluar" Victor merangkul keduanya keluar dari rumah gelap ini
Di luar Marie langsung memeluk Rosie begitupun Rosie, adik kakak itu saling memeluk erat saling melepas rindu, Rosie sudah mulai menangis dia takut juga sangat rindu pada mereka
Sedangkan Victor menatap Jennie sedikit kesal tapi Jennie malah menatap malas victor, lalu Jennie melihat kesana-kemari dia mencari zayyan, Jennie berdiri di sampingnya dan menggandengnya, zayyan hanya bisa diam dia masih belum faham apa yang terjadi kenapa laki-laki itu memeluk Jennie??
"Jennie kau harus pulang" Jennie masih diam sedangkan zayyan dia langsung ingat pria ini zayyan melihatnya bersama Jennie di Bali dia kakak Jennie
"Aku bilang tidak "
_