9

130 19 0
                                    

Hi guys sebelumnya aku mau ngingetin kalian belum follow akun aku, gak maksa sih yang mau aja

Oke happy reading

___

BRAK!
Tiba tiba Marie jatuh pingsan Rosie yang melihatnya sontak berlari dan menggendong Marie ke dalam mobil, Marie pasti sangat tertekan karna pacarnya ternyata sudah mempunyai anak dan sudah membunuh Daddy, Marie itu anak yang ceria dan hal aneh melihat Marie seperti ini.

Rosie membawa Marie ke rumah sakit, sesampainya di sana Rosie duduk di kursi tunggu dia masih memikirkan kejadian tadi, mommy? Rosie tidak menyangka nya apa mommy cemburu sampai harus membunuh Daddy? Harusnya mommy tidak sampai begitu, Dan mengapa harus Valdes yang mommy bayar.

Rosie juga harus meminta maaf pada Victor Rosie sudah menuduhnya melakukan hal yang bukan dia lakukan, tapi mengapa mereka tadi sedang berkumpul? Apa Victor melabrak valdes lagi? Tapi Jane mengapa harus ikut? Dia sedang hamil muda

Sekarang Rosie di perbolehkan masuk kedalam ruangan, Marie juga sudah sadar dia masih menangis, Rosie mengelus rambut Marie dan mengusap perlahan air matanya.

Stelah beberapa saat Marie tenang Rosie baru akan meminta izin pergi
"Marie tunggu di sini sebentar aku akan ke ruangan Jane" tadi Jane perutnya tiba tiba sakit dan langsung di bawa ke rumah sakit bersama Marie, sekarang Rosie ingin menjenguk Jane juga dan sekaligus meminta maaf

"Rosie tolong sampaikan maaf ku" Rosie mengangguk dan keluar ruangan

Rosie memasuki ruangan Jane di sana ada Victor dan ayahnya, Rosie masuk dengan rasa yang sangat bersalah, apa lagi pada Victor, Rosie menunduk.

"V, Jane maaf.." lirih Rosie tapi Jane malah tersenyum

"Semuanya hanya salah paham Rosie" kata Jane pelan karna masih merasakan sakit di perutnya

"Jangan terlalu di pikirkan, hanya salah faham saja" imbuh Victor

"Lagi pula Semuanya sudah selesai" ucap appa Victor appa Victor lah yang takut Rosie tidak di beri maaf, ayah itu selalu tegas apa Rosie tidak di maafkan.

"Appa dia Rosie, eomma menyukainya apa appa setuju?" Tiba tiba Victor bicara seperti itu membuat jantung Rosie berdebar kencang, ayolah Rosie baru saja melakukan kesalahan dan apa appa Victor akan memaafkannya?

"Kau sudah besar taehyung ah.. Victor appa tidak bisa melarang mu memilih pilihan mu" Victor langsung tersenyum lebar dan melirik Rosie, Rosie tersenyum kecil, rasanya sangat malu

"Trimakasih appa"

"Kau ternyata sudah besar, sekarang kau harus serius pada satu wanita saja"

"Tentu saja appa"

"Rosie apa Marie baik baik saja?" Tanya Jane

"Dia baik"

"Apa dia sudah sadar?" Rosie mengangguk

"Aku ingin melihatnya" tidak hanya ingin melihatnya Victor ingin berdua dengan Rosie

"Kau mencari kesempatan!"

"Biarkan saja ayo Rosie"

Rosie dan Victor berjalan perlahan menuju ruangan Marie, mereka hanya diam tak berbicara, karna Rosie yang masih merasa bersalah, Victor melirik Rosie yang sedang memainkan kuku jarinya.vuctir tau Rosie merasa bersalah padahal Victor baik baik saja.

"Kuku mu nanti rusak" Victor menggenggam tangan Rosie dan berjalan sedikit cepat

"V maaf"

"Sudah lah Rosie aku memaafkan mu, jangan meminta maaf" Rosie masih menunduk

"Rosie kau dengar tadi ayah kan"

"Iya"

" Siap siap aku akan segera melamar mu"

Rosie menatap lekat Victor, Victor selalu serius dengan ucapannya, apa kali ini dia serius, Rosie belum siap "aku akan menunggu kau siap" Rosie baru bisa tersenyum saat Victor mengatakannya

"Jimin?" Victor memasuki ruangan dan terlihat kaget melihat jimin duduk di kursi

"Hay taehyung maksud ku Victor"  Victor mendekat begitupun dengan Rosie, Jimin yang melihat mereka yang berpegangan menjadi beku,pandangannya terus menatap Rosie

"Jimin kau mengenal Marie?"

"iya aku mengenalnya" Jimin tersenyum

"Jimin"

"Nama Australia ku Jimmy"

"Woww..kau tinggal di sini? Baiklah Jimmy kau pasti mengenal Rosie Kaka marie, kami punya rencana menikah"

CTAR!
Terasa tersambar petir, Jimin terdiam dengan jantungnya yang berdegup kencang, Jimin datang jauh jauh ke sini hanya untuk Rosie tapi Rosie memiliki seseorang, apa Jimin terlambat, Jimin harusnya lebih awal datang

Rosie mengigit bibir bawahnya situasi ini membuatnya tidak nyaman, sedangkan Victor yang terus tersenyum

"Marie kau baik baik saja?" Tanya Victor

"Aku baik baik saja"
.

.

.

.
Marie dan Rosie akhirnya pulang, sekarang di rumah terasa sepi tidak ada mommy, Rosie menyuruh Marie beristirahat di kamarnya, Rosie tau Marie pasti sedang menangis ibu dan pacarnya seorang penjahat, Rosie menghela nafas dia akan masak untuk Marie, bahan bahan di dapur hanya sedikit Rosie juga tidak terlalu bisa memasak tapi karna adiknya Rosie harus bisa.

Rosie membuka internet dan mulai memasak, tapi baru saja di tengah memasak seseorang datang dan membawakan makan, Rosie jadi canggung karna yang datang itu Jimmy

"Kau sedang memasak biar aku bantu" Jimmy memang pandai memasak, dia juara satu lomba masak dulu.

"Tidak usah kau tamu, harusnya kau duduk saja di sana" tapi Jimmy tidak mau dan membantu Rosie masak

"Aku juga ingin membantu, agar lebih cepat"

"Terserah"

"Rosie aku merindukan mu"

DEG!Rosie diam tidak menjawab, Jimmy juga tau perasaan tosie tidak sama lagi seperti dulu, Jimmy menyesal karna tidak menemui Rosie dengan cepat.

"Rosie apa kau masih memiliki rasa padaku?" Jimmy mendekat

"Maaf Jim"

"Rosie lihat aku" Rosie malah semakin menunduk, Jimmy menghela nafas lalu menarik dagu Rosie agar Rosie menatapnya

"Rosie.. apa aku terlambat? Kau menyukai Victor?" Rosie tidak menjawab

"Victor!" Jimmy melihat ke belakang dan melihat Victor yang diam terpaku

Rosie langsung lari mendekat ke Victor "Victor"




___
Next??

play Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang