25

93 15 3
                                    

"Ais sial" desis Victor karna ternyata Rosie sama sekali tidak luma tentang taehyung yang harus memakai pakaian snow white yang di beli Rosie tiga hari yang lalu, Victor terus mengumpat sedangkan Rosie tersenyum manis

Bagaimana bisa Victor memakai pakaian seperti itu saat di kantor, ya meski ini waktu makan siang tapi Victor tetap tidak mau, tapi Victor juga tidak bisa menolak karna Rosie yang merengek seperti itu.victor jadi tidak bisa menolak Victor menjadi luluh karna Rosie, Victor terlalu mencintai Rosie sampai tidak bisa menolak apa yang Rosie inginkan, Victor takut Rosie pergi, Victor ingin terus bersama Rosie, Rosie lah yang membuat Victor tersenyum bagaimana bisa Victor Tampa Rosie, Victor tidak akan bisa.

Setelah selesai Victor dengan kesalnya keluar dari dalam kamar mandi dengan Paliyan snow white, agak memalukan ah tidak! Memang memalukan! , Rosie melihat Victor yang keluar langsung membuka mulutnya terkejut ternyata Victor cocok memakai pakaian snow white itu, Rosie yang awalnya duduk langsung menghampiri Victor masih tidak percaya

"Apa?" Rosie masih melihat Victor dari atas sampai bawah, sungguh Victor sangat lucu tapi Rosie menyukainya.

"V kau sangat cantik"

"Diam stupid!"

Rosie terkekeh geli secara tiba-tiba Rosie memeluk Victor dengan erat

"V kau sangat baik, aku menyayangimu chagiaa~" Victor tidak bohong dia langsung tersenyum mendengarnya, tangan Victor yang mulai melingkar manis di pinggang Rosie membuat Rosie semakin malu.

"Aku juga menyayangimu honey, aku mencintai mu~" Victor mengecup singkat bibir manis Rosie, meski bagaimanapun Victor tetap akan menyayangi Rosie meski Rosie membuatnya marah sekali pun.

Tapi di tengah suasana manis itu entah mengapa Rosie langsung merasakan mual, dia melepas pelukannya dan berlari menuju WC

"Chaeyoung ada apa?" Victor juga mulai berlari menghampiri Rosie

Entah bagaimana Rosie tidak bisa memuntahkan cairan itu, Rosie sangat mual tapi yang keluar hanya cairan bening, di usapnya punggung Rosie oleh Victor agar wanita itu bisa mengeluarkan isi perutnya

"Chaeyoung sudah lebih baik" Rosie mengangguk kecil, sekarang Victor membawa Rosie keluar wc

"Air, aku akan mengambil air"

Rosie duduk di sofa, tangannya masih memegang perutnya yang terasa sangat sebal

"Ini." Rosie meminum air itu secara perlahan

"Chaeyoung apa perlu pergi ke dokter?"

"V kau bau rokok!"

"Apa" Rosie menutup hidungnya dengan tangan

"Kau merokok?!"  Victor semakin heran Rosie kenapa menjadi marah?

"Apa masih tercium? Ayolah aku merokok kemarin malam, padahal aku sudah sikat gigi chaeyoung" tapi Rosie malah menggeser kan tubuhnya lebih menjauh dari Victor.

"Jangan mendekat kau bau"
.

.

.

.
"Eomma" lirih Jane

"Ada apa! Eomma akan pergi sekarang, kau jangan ingin ikut! Hanya akan membuat eomma malu saja jika kau ikut" ctar! Terasa dada Jane yang mulai sesak,dan air mata yang akan bercucuran.

Mau bagaimana Jane pasti sedang mengidam ingin pergi ke acara pernikahan teman eomma, tapi eomma malah seperti itu.

"Sudahlah eomma tidak ingin berdebat apa lagi itu bukan kesalahan eomma, eomma akan pergi"

Jane diam membeku di tempat, bisa-bisa eomma mengatakan itu, lagi, padahal Jane sedang hamil besar.

Jane merogoh kantung celananya, setelah mendapatkan apa yang dia cari Jane langsung mengetik nama seseorang di dalam handphone nya

"Halo?"

"..."

"Tolong bawa aku pergi sekarang"
_

"Chaeyoung kau benar-benar jahat" Victor berdecak, Rosie sangat menjaga jarak padanya sekarang, Victor sangat benci ini.

"Aku bilang sikat gigimu terlebih dahulu!"

Victor berdecak, lalu Rosie mengambil tasnya yang berada di atas meja "aku ingin pulang" Rosie sudah akan pergi dari sana tapi Victor menghalangi jalan Rosie

"Chaeyoung"

"Apa." Jawab singkat Rosie

" aku masih ada pekerjaan sedikit lagi, tunggu dulu sebentar apa kau mau pulang sendirian?" Rosie diam beberapa saat

"Baiklah cepat kau kerjakan!" Victor tersenyum simpul lalu kembali duduk di meja tempat Victor bekerja

Victor mulai bekerja sedangkan Rosie yang hanya duduk manis di sofa dengan handphone di tangannya.

"V aku ingin teh hangat"

"Telepon Irene dia akan membawakannya"

"Kau saja yang telfon" Victor menghela nafas panjang, akhir-akhir ini Rosie seperti itu, Rosie jadi sedikit manja pada Victor.

Entah ada apa juga pada diri Rosie, Rosie jadi sering marah terkadang dia jadi manja dan yang lainnya, membuat Victor kelelahan saja, tapi jika Victor tidak melakukan keinginan Rosie, Rosie akan marah.

Tidak lama Irene datang dengan segelas teh hangat yang Rosie minta

"Trimakasih Irene, sekarang pergi bekerja lagi seperti biasa" Rosie memang tidak suka pada Irene entah dari mana perasaan itu muncul, Rosie tidak menyukai gadis ini.

"Baik Bu"

"Bu Kim!" Tekan Rosie, Irene mengangguk dengan wajahnya yang terlihat kesal lalu irene pergi

_____

"Emm oppa kau tidak akan pulang?" Marie bertanya karna hari sudah mulai larut malam tapi seokjin tidak pulang

"Aku akan di sini sebentar lagi"

"Trimakasih, oppa, tapi tidak apa"

"Tidak apa-apa Marie aku baru saja datang tadi sore, tidak sopan jika aku pulang cepat" ucap seokjin, Marie tidak bisa berkata-kata lagi, seokjin akan tetap di sini

"Ah iya Marie besok kau boleh pulang?"

Marie mengangguk "ya aku sangat senang akhirnya aku bisa keluar dari ruangan putih ini,aku benar-benar tidak suka di sini" Marie tersenyum, luka pada kepala Marie sekarang sudah pulih hanya ada bekasnya saya.

Dan besok Marie akan pulang ke rumah, tapi bukan di rumah dulu, tapi pulang ke rumah Rosie dan Victor karna Rosie khawatir Marie kenapa-kenapa lagi, Rosie berfikir Marie masih harus dalam pengawasan, ya itu konyol karna Marie memang sudah dewasa tapi Rosie tetap ingin Marie tinggal seatap dengannya.

"Syukurlah"

"Oppa." Marie duduk di ranjang

"Apa oppa mempunyai pacar?"

"Apa"

"Soejun bilang oppa mempunyai pacar" tapi seokjin menggeleng

"Tidak, pacar membuatku tidak leluasa"

"Leluasa?"

"Ya karna pekerjaan" Marie langsung mengangguk faham, memang wanita ingin di perhatikan dan jika seokjin berpacaran itu akan sulit karena seokjin kepala polisi sudah pasti seokjin sibuk.

"Tapi mempunyai pacar itu menyenangkan"

"Kau Bernah berpacaran?" Tanya seokjin

"Hmm ya tapi pacarku ternyata selingkuh, ya laki-laki memang tidak cukup satu wanita saja"

"Tapi aku tidak begitu"

"Aku memang sibuk tapi aku juga sebenarnya ingin mempunyai pacar" lanjut seokjin

"Bukannya-"

"Bagaimana kita.."

"Kita?"




___________
Next gak nieeeh?

play Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang