8

120 23 0
                                    

Hari ini Rosie di undang ke rumah Jane, bukan ingin memperkenalkan Rosie pada orang tua Victor lagi pula mereka sudah kembali ke korea tapi ada yang ingin Jane bicarakan, Jane bilang ini serius jadi Rosie mengikuti apa yang Jane bilang, sesampainya di rumah Jane Rosie di persilahkan masuk, Jane menyuruh Rosie datang ke kamarnya, Rosie berjalan perlahan melewati lorong di dampingi dengan Victor entah suasana hati Victor sedang sedih atau bagaimana tapi dia diam tidak seperti biasanya.

Rosie masuk ke dalam dan melihat Jane yang sangat kacau, dia tidur di bawah selimut dengan barang yang berserakan, Rosie semakin kaget melihat wajah Jane yang pucat dengan mata yang sembab karna terus menangis

"Jane? Ada apa? Kenapa" Jane tidak menjawab dan langsung memeluk Rosie menangis di dekapannya

"Rosie..hidupku hancur, semua orang membenci ku" Jane terus menangis, Rosie melirik Victor meminta penjelasan

"Rosie, Jane hamil" kata Victor Tampa basa basi, Rosie melihat Jane yang menundukkan wajahnya, dengan air mata yang mengalir deras

"Jane?"

Rosie memegang tangan Jane "Rosie kau pasti benci padaku"

Rosie menggeleng "waktu itu ada seseorang yang mengirim pesan padaku, hanya pesan biasa lalu dia menyatakan perasaannya padaku, aku menerimanya dan kami mulai berpacaran, dia mengajak ku bertemu..." Jane menggantungkan ucapannya

"Siapa Jane"

Kali ini Jane tidak bisa menjawab, Jane hanya diam menggenggam tangan Rosie, "V" Victor juga hanya diam menunduk

"Rosie lebih baik aku mati"

"Jane! Jangan bicara seperti itu, harusnya kau bangkit dan jangan menyerah, kau harus belajar tetap tegar meski banyak yang mengguncang,jangan jadi lemah itu tidak akan memperbaiki segalanya, bunuh diri itu bodoh jangan memikirkan hal seperti itu, itu hanya akan memperburuk keadaan" 

"Aku harus bagaimana?"

"Siapa ayah dari bayi mu? Kita harus meminta pertanggung jawaban!"

"Dia tidak mau bertanggung jawab, dia lari"

"Pria brengsek! Siapa namanya aku akan melacaknya" tapi tidak ada yang menjawab

"V!"

"Jane!"

"ee...dia a--valdes!"
.

.

.

.
Rosie benar benar kaget dengan jawaban Jane, Valdes? Rosie mengenalnya sangat baik, dia pintar dan sedikit pemalu, apa di balik sifatnya tersebut banyak keburukan? Rosie tidak menyangka ya begitupun dengan Marie yang langsung menangis, ternyata kemarin valdes datang dengan janji ingin menjaga dan mencintai Marie selamanya ternyata janji palsu?cinta Marie sudah terbalas tapi itu semua bohong

Rosie mengelus lembut punggung adiknya agar dia tenang, tapi Marie terus bergumam aneh Rosie tidak bisa membacanya Marie bergumam tidak jelas, Rosie merasa sangat kasihan pada Marie dia baru saja mendapatkan cintanya dan dia sudah kehilangan itu

Mengapa semuanya menjadi seperti ini, Rosie masih bingung dengan kasus ayah nya dan sekarang Valdes? Semuanya membuat Rosie gila!

Drtt...drtt ..
Ponsel Rosie berbunyi tercantum polisi di ponsel itu Rosie langsung menjawabnya, Tampa basa basi polisi menceritakan kasus ayahnya pelakunya sudah di ketahui, Rosie banar benar kaget mendengar nama seseorang di sebut oleh polisi, air mata Rosie mengalir, bibirnya bergetar, dan bahu Rosie yang lemas, Marie yang menyadarinya mengusap air mata nya dan mengantikan Rosie ber-telfon, sedangkan Rosie yang menangis kencang

play Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang