OC : dua puluh satu

10.8K 1.3K 68
                                    

Zee melirik kearah christy yang terlihat betah di dalam pelukan chika, sekarang mereka sedang menuju ke rumah sakit dimana indah di rawat. Dan sejak tadi chika terus menenangkan christy, yang gelisah dengan cara memeluknya. Hal itu membuat zee sedikit cemburu.

"Diliat-liat, nyaman banget." Sindir zee, melirik kakak dan teman barunya itu.

Keduanya sontak menoleh kearah zee.

"Apa deh zee? Jangan usil bisa gak?" Omel chika, menatap tajam zee yang dengan jahil selalu mengganggu christy

"Orang cuma noel doang, posesif." Sebal zee, adiknya itu christy atau zee?

"Kenapa sih, kok ribut-ribut di belakang?" Tanya shani, melirik sekilas kearah kaca tengah yang mengarah langsung ke kursi tengah untuk melihat mereka.

"Zee ci, usilin christy terus." Adu chika.

"Orang cuma noel doang, kak chikanya aja tuh posesif. Adeknya siapa, yang di posesifin siapa." Balas zee, tidak terima.

"Dia cemburu chik." Ucap gracia, terkekeh melihat tingkah zee yang seperti keceplosan melihat interaksi kedekatan antara chika dan christy.

"Dih enggak, mana ada! Say no to cemburu, apalagi sama kak chika."
Tolak zee, melirik sinis chika.

"Siapa juga yang mau di cemburuin sama kamu. Cih, Geer." Balas chika,lagi.

Christy hanya diam menyimak perdebatan dua kakak beradik itu. Mau membalas pun, tidak berminat. Pikirannya penuh akan kondisi mamahnya, bagaimana kondisinya, dan bagaimana kelanjutannya? Ia benar-benat berharap semoga mamahnya itu bisa cepat sembuh.

"Ci shani." Panggil christy.

"Kenapa?" Tanya shani.

"Kalau menurut cici, mamah bisa sembuh atau justru sebaliknya?" Tanya christy, ia bertanya seperti itu karna ia tahu bahwa shani dulunya adalah seorang dokter.

"Cici gak tau dek, yang bisa menilai itu dokter yang nanganin mamah kamu, yaitu dokter jinan. Cici gak bisa jawab apa-apa kalau itu." Balas shani, melirik christy

"Tapi kamu gak usah khawatir, cukup berdoa aja sama tuhan. Minta supaya mamah kamu cepet sembuh, dan diangkat penyakitnya." Lanjut shani. Melihat raut christy, membuatnya menjadi tidak tega.

"Tenang chris, semua pasti akan  baik baik aja, tante indah itu orang baik. Semua pasti ada jalannya." Ucap gracia

"Bener kata ci gre, kamu gak usah khawatir. Jangan merasa sendiri, karna disini kamu gak sendirian. Ada kita, ada kak christian, ada papah kamu. Jadi, gak perlu khawatir." Ucap chika.

"Makasih." Balas christy, kembali menyandarkan kepalanya di kursi.

Sesampainya disana, christy buru buru turun dari mobil dan langsung berlari menghampiri christian yang sudah menunggu mereka di bawah. Christian akan membawa mereka menuju ruang rawat indah di rumah sakit.

"Kak chris! Mamah gimana?"
Tanya christy, menghampiri christian.

"Mamah di ruangannya, dan- kondisinya menurun." Balas christian, pelan.

"Tapi mamah gapapa kan kak?"
Tanya christy, christian mengangguk.

"Ayo, kita kesana." Balas christian, tanpa menjawab pertanyaan christy.

"Tunggu kak, ci shani sama yang lain." Ucap christy, menahan christian.

"Ini kita gapapa chris? Takut ke rame nanti ganggu tante indah." Tanya shani

"Kita cuma bisa liat dari luar ci, saya sama papah juga masuknya ganti gantian. Aturannya ketat." Balas christian.

Akhirnya mereka sama-sama pergi, menuju ruangan indah. Sesampainya disana, kebetulan sudah ada dokter jinan yang sedang berbicara dengan onel. Christy segera berlari untuk menghampiri dokter jinan dan papahnya

ORIGAMI CHRISTY ✉  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang