OC : lima

14.2K 1.4K 123
                                    

"Sumpah ya njel, gue baru tau kalau lo itu adeknya kak zee, ketua osis disini."

"Iyaa, gue juga baru tau kalau angel punya banyak kakak. Selama ini yang gue tau, cuma ci shani aja. Ternyata ada empat kakak perempuan, enak banget deh njel."

Angel hanya bisa tersenyum mendengar teman-temannya memuji keempat kakak-kakaknya itu. Memang selama ini, angel tidak pernah membicarakan keempat kakak kakaknya itu.

"Tapi aku kesel sama kak zee, udah tau tadi angel di bully sama indira dkk. Bukannya nolongin atau belain, malah diem aja kayak patung." Sebal muthe.

"Iyaa juga ya, padahal dia ketua osis. Bukannya ikut bantu, malah nontonin. Dikira ini pertujukan apa." Ucap jessi.

"Pantesan, pas gue ngabarin ci shani. Pas di telfon dia nanya 'disana ada zee gak la?' Ternyata zee itu kakaknya si enjel juga. Tapi kenapa dia malah gak ikut belain." Ucap olla kebingungan.

"Gimana njel?" Tanya jessi. Sedari tadi ia belum mendengar angel berbicara.

"Gak gimana-gimana, mungkin kak zee gak liat kejadian itu." Balas angel.

"Gak liat gimana sih njel, orang dia ada disana. Gue kalau liat adek gue di bully gue bakal naik pitam, kalau perlu gue bakar nih sekolah. Lah ini, adeknya di bully malah diem aja." Emosi olla.

"Tapi di dalem kak zee bela aku kok. Dia ikut belain aku, waktu indira kekeh nuduh aku ambil uang dia." Bela angel.

"Ya tapi kenapa-"

"Sstt... udah ah, daripada debat. Mending kita makan bekelnya, udah waktu istirahat nih. Mau ke kantin?" Tanya muthe, menghentikan mereka.

"Gue bawa roti sih." Jawab olla.

"Gue bekel." Jawab jessi.

"Kamu njel?" Tanya muthe.

"Aku bekel kok." Jawab angel.

"Yaudah, berarti kita gak ke kantin ya? Karna kita semua udah bawa bekel." Ucap muthe, di setujui yang lainnya.

Disaat yang lain sedang memakan bekal miliknya, angel justru sama sekali belum menyentuh bekalnya. Ia bingung, saat melihat isi didalam bekal.

"Loh, kamu gak makan?" Tanya muthe, saat melihat angel tidak makan bekal.

"Aku bingung." Jawab angel.

"Bingung kenapa njel?" Tanya jessi.

"Aku dibawain bekel udang." Jawab angel, seraya membuka kotak bekalnya

"Terus?" Tanya olla, kebingungan.

"Aku alergi udang." Lirih angel.

"Kamu gak bisa makan udang njel? Trus kenapa bekel kamu bawa udang?" Tanya muthe, tidak mengerti maksudnya

"Tadi pagi, kak chika buatin aku bekel. Tapi aku gak tau, kalau dia bawain aku udang untuk bekel." Jawab angel, lagi.

"Kak chika lupa ya?" Batin angel.

"Atau ketuker sama bekelnya kak zee. Atau dia lupa kalau kamu alergi?" Tanya muthe, angel kemudian bergeleng

"Gak tau." Balas angel, kalaupun tertukar tapi chika dengan jelas menyebut bahwa itu bekal untuknya.

"Terus gimana, mau ke kantin? Kalau mau ke kantin ayo aja sih, gue udah selesai kok makan rotinya. Nanti gue temenin ke kantin." Tawar olla.

"Iyaa tuh, daripada gak makan. Mending ke kantin beli makanan sama olla, jangan sampai gak makan njel." Ucap jessi

"Tapi kalau aku jajan, nanti bekelnya gak ke makan. Kasian kak chika, udah buatin aku bekel tapi gak dimakan." Balas angel, ia harus menghargai usaha chika untuk membuatkan dirinya bekal. Kapan lagi chika dengan sukarela membuatkan bekal untuknya. Ia juga harus tahu diri.

ORIGAMI CHRISTY ✉  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang