OC : dua puluh tujuh

9.9K 1.7K 130
                                    

Christy membanting asal tasnya ke meja, tanpa perduli tatapan teman teman sekelasnya yang terkejut akibat ulahnya.

"Maaf-maaf." Ucap callie, yang malu akibat tingkah christy barusan. Apalagi saat mereka semua menatap dirinya.

"Ck, ngapain sih?" Kesal callie, karna ini masih pagi dan christy sudah berulah.

Christy menduduki bangkunya tidak santai, callie lagi dan lagi di buat tidak habis fikir dengan tingkah christy.

"Lo kenapa?" Tanya callie.

"Gue ketemu kak chika." Balas christy, callie menatap bingung christy.

"Terus?" Bingung callie.

"Dia dateng ke rumah sakit, dia juga buatin gue bekal. Tapi gue tolak." 

"Lah kenapa di tolak?" Tanya callie.

"Dia jahat." Balas christy, dan callie akhirnya mengerti alasan christy kesal.

"Gue masih gak habis fikir sama mereka, gue kira selama ini mereka kakak yang baik. Tapi ternyata justru sebaliknya, kenapa mereka jahat banget kell sama kak angel." ucap christy, merasa kecewa. 

"Gue juga gak tau chris, apa alasan mereka ngelakuin ini semua. Gue juga kasian sama kak angel, sebenernya bingung mau seneng dia gak ada atau masih tetap disini. Kalau dia disini, kemungkinan dia pasti masih menderita karna ulah mereka. Tapi kalau dia gak ada, cukup di sayangkan karna dia sebenernya siswi berprestasi tapi keuntungannya dia gak akan ngerasain sakit dan sendirian lagi di rumahnya."

"Walaupun mereka milih buat berhenti dari kesibukannya masing-masing, tapi udah terlambat. Kak angel udah pergi duluan, terus buat apa mereka berhenti. Emang dengan cara mereka berhenti, bisa ngembaliin kak angel? kan enggak." ucap christy, menurutnya itu tidak membantu.

"penyesalan selalu dateng di akhir, dan mereka baru menyesal setelah kak angel gak ada." ucap callie, sudah hukum alam

"Sekarang gue tau kell, kenapa mbak sumi sayang banget sama kak angel. Itu karna selama ini kak angel sendirian dan mbak sumi yang selalu nemenin kak angel. Gue juga tau, kenapa kak angel lebih milih buat curhat di origami, karna emang dia gak punya tempat untuk dia bercerita." ucap christy, mulai mengerti.

"Kakak gue bilang, kalau kak angel itu emang suka banget sama origami. Dan yang lo omongin emang bener, dia milih buat nulis di origami karna emang dia gak punya tempat cerita sama sekali. Punya kakak empat, tapi gak berguna juga sama aja bohong." balas callie.

Christy menghela nafasnya. Sungguh ia tidak habis fikir dengan sikap mereka semua, ia benar-benar kecewa dengan perlakuan mereka. Bagaimana bisa mereka berempat selalu bersama, tapi mereka mengabaikan adik bungsu mereka. Adik yang seharusnya mereka lindungi, adik yang seharusnya mereka bantu, adik yang seharusnya mereka sayangi justru malah mereka abaikan kehadirannya demi kesibukan

Christy jadi berfikir, apakah mereka semua mendekati dirinya hanya karna dirinya mirip dengan mendiang angel? itu sudah pasti. Tapi apa perlakuan mereka selama ini hanya tipuan saja? apa kebaikan mereka selama ini, mereka lakukan karna menyesal dan mereka membalas perlakuan mereka dengan dirinya yang mirip dengan adik mereka? kalau begitu, ia tidak mau itu. 

Mereka adalah kakak dari mendiang angel, tidak seharusnya dirinya yang mendapatkan perhatian dari keempat kakak angel. Bagaimana perasaan angel nantinya, jika ia tahu bahwa oranglain yang mendapatkan perhatian kakaknya.

"Gue harus apa?" batin christy.

Callie yang melihat christy melamun dan diam saja, memutuskan untuk bertanya.

"Kenapa chris? jangan bengong. Bentar lagi bell, dan kita ada ujian." ucap callie.

"Gak ada yang bengong." balas christy, namun matanya tetap melamun.

ORIGAMI CHRISTY ✉  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang