OC: delapan

12.8K 1.4K 210
                                    

Aku alergi seafood."

Deg

Mereka semua menghentikan kegiatan makan malam mereka. Mendengar ucapan angel tadi, seketika mereka baru ingat kalau adiknya itu tidak bisa makan yang berbau seafood, angel punya alergi tentang itu. mereka merasa bersalah

"Dek, maaf. Cici lupa kamu alergi seafood dan cici malah beli." Ucap gracia, merasa bersalah karna sudah membeli makanan yang tidak bisa di makan oleh adiknya

"Gapapa." Balas angel, tanpa menoleh.

"Ci shani juga lupa, dan enggak ngingetin ci ge juga. Untung ada pizza, kamu bisa makan itu. Maaf ya dek." Ucap shani, ikut merasa bersalah pada angel.

"Sorry, tadi udah maksa." Ucap zee, ia ikut merasa bersalah. Bagaimana jika ia tetap memaksa angel untuk makan, padahal anak itu alergi dengan seafood.

"Gapapa, aku maafin. Kayaknya juga gak penting aku alergi atau enggak, biasanya juga gak peduli." Ucap angel

"K-kok gitu?" Tanya shani.

"Emang iya kan? Aku gak tau emang kalian beneran lupa atau gimana, tapi selama ini emang kalian selalu lupa sama aku. Bukan lupa, tapi kalian milih buat pura-pura lupa." Lirih angel

"Maksud kamu?" Tanya gracia.

"Aku tau semuanya ci, kalian fikir aku gak tau kalau kalian punya grup chat sendiri tanpa aku? Kalian fikir aku gak tau selama ini kalian selalu pergi tanpa aku? Kalian fikir aku- udah lah percuma." Ucap angel.

"T-tau darimana?" Tanya zee.

"Oh berarti bener?" Balas angel.
Membuat mereka semua terdiam.

"Aku tau kalian semua malu punya aku, aku juga kalau boleh minta gak mau hidup dengan kondisi kayak gini. Di fikir aku mau kayak gini? Enggak." Lanjut angel

"Maaf." Kompak mereka semua.

"Aku mau ke kamar." Pamit angel.

Di malam itu, angel benar-benar mengeluarkan semua yang ia pendam hari ini. Ia biarkan semua yang selama ini ia pendam bertahun-tahun keluar bersamaan dengan rasa lega sekarang.

Dari dalam kamar, angel merenungi perbuatannya barusan. Ia menghela nafas kemudian bangkit menuju kamar mandi, untuk mencuci mukanya, ia berusaha untuk mencari kesegaran.

"Huft.. maaf ci, kak." Gumam angel, selain mendapatkan rasa lega, ia juga mendapat rasa tidak enak lantaran tidak sopan kepada kakak-kakaknya.

Kemudian, ia mengambil satu botol obat yang ia simpan di dalam laci kamar miliknya. Itu obat tidur. Entah sudah berapa lama ia mengonsumsi obat tidur, ia selalu sulit tidur dan satu satunya cara adalah dengan obat tidur. Ia juga tidak mengerti apa yang bisa membuatnya sulit tidur, terlalu banyak yang ia fikirkan

"Mau istirahat aja harus make obat dulu. Susah banget mau hidup tenang." Gumam angel, menelan habis obat itu.

Setelah selesai, ia mulai merapihkan tempat tidurnya dan bersiap untuk pergi tidur. Namun, suara ketukan pintu mengurungkan niatnya untuk tidur, angel pun mendekat kearah pintu

Tok
Tok
Tok

"Siap-kenapa kak?" Tanya angel, saat melihat chika mengetuk pintu kamar.

"Mau ngobrol sebentar boleh?" Tanya chika, sambil menunduk. Entah apa yang membuat chika datang kemari.

"Ayo masuk." ajak angel, mau tak mau ia menunda waktu tidurnya sebentar.

Mereka berdua sama-sama duduk di kasur milik angel, ia masih menunggu chika menjelaskan maksud kedatangan chika kemari, dan chika masih belum mau membuka suaranya sejak tadi.

ORIGAMI CHRISTY ✉  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang