OC : dua puluh dua

10.6K 1.3K 44
                                    

Callie menatap teman sebangkunya itu, christy benar-benar seperti orang yang tidak punya semangat hidup. Sejak tadi christy terus diam dan tidak bersuara, ia juga menenggelamkan kepalanya di atas meja dan memilih untuk tidur.

"Chris, bangun ada guru."

"Chris, christy bangun."

Callie terus mencoba untuk membangunkan christy, yang sangat susah untuk di bangunkan.

"Kenapa sih kell?" Tanya christy, tanpa mengangkat kepalanya. Dengan muka bantal, christy menatap kearah callie.

"Hehe." Balas callie, cengengesan.

"Ada guru?" Tanya christy.

"Ada, tapi bohong hehe." Balas callie. Christy mendengus malas, menatap teman sebangkunya itu. Padahal ia sedang asyik tertidur, tapi callie selalu mengganggunya.

"Gue bosen chris, jamkos. Lo juga tidur terus dari pagi." Keluh callie pada christy

"Gue gak tidur semalem." Balas christy, menyandarkan tubuhnya pada kursi.

"Kenapa? Begadang?" Tanya callie.

"Mamah masuk rumah sakit, gue sama sekali gak bisa tidur. Kepikiran mamah." Lirih christy, khawatir.

"Tante indah masuk rumah sakit?" Kaget callie, ia baru tahu kabarnya.

"Iyaa, lusa kemarin gue nginep di rumah kak chika terus pas pagi pagi kak chris nelfon. Katanya mamah masuk rumah sakit, pas gue sampe sana mamah udah di pasang selang segala macem. Gue takut kell, gue takut mamah kenapa-napa." Takut christy.

"Emang tante indah sakit apa chris?" Tanya callie, hati-hati.

"Gagal ginjal, dan gue baru tau kemarin waktu mamah masuk rumah sakit." Balas christy, menunduk.

"Gagal ginjal? Baru?" Kaget callie.

"Enggak, udah stadium akhir. Ternyata selama ini, mamah nyembunyiin semuanya dari kita. Bahkan gue sama kak chris juga baru tau, cuma mamah sama papah yang tau." Balas christy.

"Stadium akhir." Gumam callie.

"Terus gimana?" Tanya callie.

"Kata dokter, satu-satunya cara untuk nyelametin mamah dengan cara donor ginjal. Masalahnya pihak rumah sakit belum dapetin pendonor, kalau bisa juga gue mau donorin ginjal buat mamah. Tapi gue gak bisa, karna belum cukup umur dan papah gak izinin." Ucap christy

"Kalau pun lo donor ginjal chris, gue yakin mamah lo pasti bakal sedih. Karna secara gak langsung, lo bakalan sakit karna dia. Hidup dengan satu ginjal itu bukan suatu hal yang gampang chris. Lo harus pengobatan sana sini, cuci darah dan segala macem. Dan gue rasa, orangtua lo dan kak chris gaakan setuju." Ucap callie.

"Terus gue harus gimana kell?"
Tanya christy, benar-benar frustasi.

"Sabar chris, yakin deh segala sesuatunya itu pasti ada jalan keluarnya. Gak mungkin tuhan kasih umatnya cobaan, kalau gak ada jalan keluarnya juga."
Ucap callie, lagi.

"Jadi, gue harus sabar?" Tanya christy.

"Ya, lo gak sendirian. Gausah takut chris, semua akan baik-baik aja. Semua pasti ada jalannya." Balas callie. Christy berusaha meresapi kalimat callie.

"Thanks kell." Ucap christy.

"Sama-sama." Balas callie, tersenyum.

Sepertinya masuk sekolah dan bertemu dengan callie bukan suatu hal yang buruk. Awalnya ia tidak ingin masuk sekolah, tapi papah dan kakaknya itu terus memaksanya untuk sekolah. Jadi lah ia sejak tadi sama sekali tidak bersemangat, tapi setelah bertukar pikiran dengan callie membuatnya lega

ORIGAMI CHRISTY ✉  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang