Di pagi hari nya, bratadikara fams memulai harinya dengan sarapan bersama. Dan setelah sekian lama, akhirnya mereka kembali sarapan bersama di meja makan keluarga.
"Pagi semuanya!"
"Pagi zee."
Zee memasang senyumannya, rasanya sudah lama ia tidak menyapa semua orang yang ada di rumahnya. Meskipun anggota mereka berkurang satu, tidak ada yang bisa memisahkan mereka semua
"Nah, silahkan dimakan non." Ucap mbak sumi, menyajikan masakannya.
"Wah nasi uduk! Buat sendiri mbak?" Tanya chika, terlihat antusias. Nasi uduk adalah menu kesukaan dirinya.
"Iyaa non, non chika suka kan?" Tanya mbak sumi, tersenyum melihat chika.
"Pasti dong mbak, tau aja deh. Udah lama banget gak makan nasi uduk." Balas chika, sudah lama rasanya ia tidak memakan nasi uduk kesukaannya
"Lebay." Cibir zee, melihat chika.
"Zee." Tegur shani, bergeleng.
"Omelin aja tuh ci, orang iri hati emang begitu tuh." Sindir chika, pada zee.
"Dih pede." Balas zee, terkekeh.
"Ini mau makan atau berantem?" Tanya gracia, melihat keduanya.
"Makan." Kompak mereka.
"Kalau makan jangan berisik, ayo semuanya baca doa dulu." Ucap shani.
Sontak mereka semua segera berdoa dan memakan sarapannya. Shani diam diam tersenyum dengan penampakan ketiga adik-adiknya, sudah lama mereka tidak sarapan bersama. Semenjak mereka berdamai, perlahan kebersamaan mereka
"Kenapa ci, kok senyum-senyum?" Tanya gracia, melihat shani belum menyentuh makanan di depannya.
"Eh enggak ge." Kaget shani. Ia segera mengambil sendok dan mulai memakan sarapannya.
"Ci shani, ci shani." Gumam gracia.
Sebenarnya masih ada satu hal yang membuat chika sebenarnya ganjal, untuk duduk di meja makan dan melanjutkan makanannya. Sejak tadi, sesekali matanya melirik kursi kosong di sebelah kanannya itu. Itu adalah kursi mendiang adiknya, andai saja anak itu masih ada, sudah pasti kursi itu tidak akan pernah kosong begini.
"Andai kamu disini." Batin chika. Ia usap pelan kursi di sampingnya itu.
"Kalian kuliah?" Tanya shani.
"Chika kuliah." Balas chika.
"Aku libur ci, gaada kelas. Tapi nanti sama temen-temen mau main, boleh?" Tanya zee, meminta izin pada shani.
"Main kemana zee?" Tanya gracia.
"Belum tau sih, tapi kayaknya mau main disini. Boleh gak hehe?" Tanya zee
"Temen-temenmu yang biasanya kan?" Tanya shani, zee mengangguk.
"Iyaa ci, yang biasa." Balas zee.
"Yaudah boleh." Shani mengizinkan.
"Oke, makasih ci." Ucap zee, senang.
"Idih senang banget." Sindir chika.
"Biarin wle." Balas zee, meledek.
"Gak jelas dasar." Sebal chika.
"Oh iyaa, hari ini mau ada tukang yang mau nge renovasi toko." Ucap gracia.
"Loh, toko mau di renov?" Tanya zee.
"Emang kenapa di renov?" Lanjut chika
"Tuh tanya ci shani, ci shani yang mau toko di renovasi." Balas gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORIGAMI CHRISTY ✉
عشوائيSebuah penyesalan, memang selalu datang di akhir. Sayangnya, mereka lupa dengan hal itu, karna semua yang ada di dunia tidak selamanya kekal. "Mereka berhasil menyelamatkan oranglain, tapi mereka gagal menyelamatkan adik mereka sendiri." ***** Seor...