OC : empat puluh lima

8.4K 1.3K 92
                                    

Setelah para lelaki dan anak-anak pergi, keempat kakak beradik ini memanfaatkan untuk melepas kerinduan diantara mereka semua. Meski sudah berumah tangga, mereka tetap menjaga hubungan

"Siapa namanya Zee?"

"Alvarazka Lenathan"

Shani mengambil bayi mungil itu dari gendongan Zee, bayi itu adalah anak dari Zee dan Marcell Lenathan. Bayi yang lahir beberapa bulan lalu, sukses menambah jumlah populasi keluarga Bratadikara

"Dipanggilnya Alva?" Tanya Gracia.

"Betul ci." Balas Zee, mengangguk.

"Gemes deh, udah lama nih gak ketemu sama ibun ya?" Ucap Shani, pada Alva.

"Embul. Berapa bulan Zee?" Tanya Chika

"Mau 2 bulan." Balas Zee.

"Lucu banget, aku juga mau gendong ci." Ucap Gracia, juga ingin menggendong.

"Sabar dong Gre, aku juga barusan gendong Alva. Seneng gak di gendong ibun?" Tanya Shani, merasa gemas.

Bayi itu tersenyum.

"Idih, tau aja yang gendong bidadari."
Cibir Zee, melihat Alva tersenyum saat Shani mengajaknya untuk berbicara.

"Pusing Alva, ibun, mami sama bundanya cantik semua." Tawa Gracia melihatnya.

Mereka sama-sama menyimpan rasa gemas pada bayi itu, bayi laki-laki yang menjadi keponakan baru mereka. Dan Christy masih memegang tahta sepupu perempuan satu-satunya di keluarga.

"Bukannya waktu itu perempuan Zee?" Tanya Chika, sempat mendengarnya.

"Awalnya sih iya kak, tapi kata dokter laki-laki. Eh bener, lahirnya laki-laki." Balas Zee, karna ia pernah memberi tahu jenis kelamin calon anak mereka kepada seluruh kakak-kakaknya itu.

"Bisa gitu ya, tapi kamu udah sempet beli barang-barang bayi perempuan?" Tanya Gracia penasaran, Zee bergeleng

"Udah, tapi untungnya aku sama Marcell beli warnanya bukan pink atau warna yang terlalu perempuan. Kita berdua selalu cari warna netral yang bisa di pake untuk laki-laki atau perempuan. Jadi gak terlalu nyesek sih, semisal gak jadi perempuan." Balas Zee terkekeh.

"Untungnya sih ya." Shani menanggapi.

"Gantian ci." Ucap Gracia, sejak tadi ia menunggu untuk menggendong Alva.

"Pelan-pelan." Ucap Shani, segera
memindahkan Alva pada Gracia.

"Lucu banget sih." Gumam Gracia, menatap bayi itu dalam gendongannya.

"Kalian gimana kabarnya?" Tanya Shani.

"Baik." Kompak Gracia dan Zee.

"Kamu Chika?" Tanya Shani.

"Ya gitu, biasalah." Balas Chika.

"Biasalah gimana?" tanya Gracia.

"Tau nih, kak Chika gak jelas." Ucap Zee.

"Pusing." Balas Chika.

"Pusing kenapa?" Tanya Gracia.

"Kamu sakit Chika?" Tanya Shani.

"Kak Chika ngisi lagi ya?" Tebak Zee.

"CK, mana ada ngisi!" Sewot Chika.

"Ya kan siapa tau, santai dong." Balas Zee.

"Kamu sakit Chik?" Tanya Shani, lagi.

"pusing aja sama kelakuan bocil satu itu." Keluh Chika, mengenai putri bungsunya

ORIGAMI CHRISTY ✉  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang