"Cip unda."
"Gak bisa dek, bunda lupa-"
"Hiks, cip unda. Cip."
"Iya sebentar ya, bunda inget inget dulu gimana cara lipetnya ya?"
Chika menggaruk kepalanya yang tidak gatal, saat ini ia di landa kebingungan dengan tingkah anak bungsunya. Anak itu menangis, saat Chika tidak bisa mengabulkan keinginannya.
"Cip, cip." Lirih anak itu, sendu.
"Adek mau ship? Mau buat kapal? Tapi bunda lupa dek, gimana cara buatnya. Buat pesawat aja ya?" Bujuk Chika.
"Ndak hiks, cip unda." Tolak anak itu.
Chika sudah kehabisan akal melihat anak itu menangis, ia berusaha berpikir keras bagaimana cara melipat origami itu supaya bisa berbentuk seperti sebuah kapal. Sungguh, Chika benar-benar lupa
"Iya iya, bunda buatin dulu ya. Adek sabar dulu ya, bunda lagi liat video gimana cara buat ship." Ucap Chika, menonton video.
Anak itu sontak mendekat, memeluk tubuh Chika yang masih berusaha dengan kertas origaminya. Chika dengan senang hati, membalas peluk anak itu. Anak ini sebenarnya sudah mengantuk, maka dari itu dirinya menjadi rewel tak terkendali.
"Ngantuk ya?" Tanya Chika.
"Cip." Balas anak itu, di sela sela pelukannya bersama Chika. Antara sudah mengantuk namun masih ingin sebuah kapal dari kertas origaminya.
"Tunggu ayah aja ya, nanti minta tolong ayah buatin adek kapal. Mau warna apa dek kapalnya?" Tanya Chika
"Geen." Balas anak itu, pelan.
"Oke deh, nanti kasih ayah Ian kertasnya. Nanti di buatin kapal sama ayah, ayah lagi jemput abang, sebentar lagi pulang. Adek bobo yuk." Ajak Chika, membaringkannya.
Ia menidurkan putrinya, tidak ada penolakan dari anak itu. Artinya memang putrinya itu sudah mengantuk, jadi Chika akan menidurkan putri bungsunya.
"Bobo ya." Bisik Chika, seraya mengusap pelan punggung anak itu. Lekas tertidur.
Perlahan tapi pasti, mata anak itu kini sudah merem-melek antara mengantuk namun berusaha untuk menahannya. Apalagi saat pintu terbuka, membuat anak itu tidak jadi menutup matanya.
"Adek!" Panggil Cakra, membuka pintu kemudian berlari menuju adiknya.
"Adeknya kaget bang, baru aja mau tidur." Ucap Chika, melihat Christy terkejut
"Maaf bunda, liat abang dapet bintang. Liat dek." Pamer Cakra, pada mereka.
"Oh iya, emang ngapain di sekolah?"
Tanya Chika, penasaran."Abang jawab pertanyaan bunda, terus di kasih reward sama miss." Balas Cakra
"Pinter anak bunda." Balas Chika.
"Adek habis nangis bun?" Tanya Christian, melihat mata putrinya berkaca kaca.
"Iyaa, dia nangis minta di bikinin kapal dari origami. Sedangkan aku lupa, gimana cara buatnya. Terus nangis." Balas Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORIGAMI CHRISTY ✉
RandomSebuah penyesalan, memang selalu datang di akhir. Sayangnya, mereka lupa dengan hal itu, karna semua yang ada di dunia tidak selamanya kekal. "Mereka berhasil menyelamatkan oranglain, tapi mereka gagal menyelamatkan adik mereka sendiri." ***** Seor...