07: Tidak bertemu

67.8K 948 68
                                    

Zein menumpahkan minumannya ke lantai.

Sudah tiga hari dari kejadian hari itu dia belum bertemu Eca lagi.

Ejay menatap Zein lalu menghela nafasnya pelan.

"Eca gamau ketemu sama lo" ujar Ejay.

Zein mengusap wajahnya kasar.

Eca masuk sekolah seperti biasa tapi dia menghindari Zein, bahkan saat Zein di hadapannya Eca berani putar balik.

"Hal apa yang lo lakuin ke Eca?" tanya Ejay. Zein terdiam, dia tidak akan memberi tau siapa-siapa soal itu.

Ejay menghela nafasnya lagi.

"Gue bakal bantu lo, tapi gue ga bisa maksa Eca buat ketemu lo" ujar Ejay lalu dia pergi keluar kelas.

Zein menatap ponselnya dia menelpon Eca untuk kesekian kalinya, dan untuk kesekian kalinya juga panggilan di tolak.

Zein memukul wajahnya sendiri cukup keras.

"Bodoh lo Zen"

Lalu laki-laki itu juga keluar dari kelasnya.

💦💦💦

Eca terduduk menyendiri di kamarnya. Menatap langit diluar sana.

Dia menoleh kesebelas kiri dimana letak meja riasnya berada, menatap dirinya di cermin lalu menangis.

"Kenapa takdir saya seperti ini tuhan?"

"Apa kesalahan yang saya perbuat hingga engkau memberikan takdir seperti ini?" tanya nya sambil menangis sekeras-kerasnya.

Bersamaan pintu kamar terbuka. Oja yang baru pulang bekerja langsung mendekati adiknya yang sedang menangis itu.

"Kenapa nangis?" tanya Oja khawatir. Eca langsung memeluk kakaknya, meski begitu dia belum siap memberitahukan semuanya kepada kakaknya.

"Eca kangen ayah, Eca pengen pulang" ujar Eca.

Oja menghela nafasnya pelan.

Keduanya tak berbicara lagi, hanya terdengar tangisan Eca yang semakin mengeras. Oja mengelus rambut Eca dengan lembut sambil memeluknya.

"Yaudah, siapin barang-barang yang mau dibawa pulang. Kita pulang hari ini" ujar Oja. Eca langsung mendongak menatap kakaknya.

Senyum bahagia pun terpancar.

"Serius?" tanya Eca memastikan. Oja mengangguk sambil tersenyum.

"Kaka mandi dulu, kaka beres kamu juga harus beres"

"Oke" lalu keduanya mulai membereskan barang-barang mereka yang hendak dibawa pulang.

💦💦💦

Keesokan harinya...

Zein sudah standby di depan gerbang sekolah menunggu Eca datang, tapi hingga bel berbunyi tidak ada tanda-tanda jika Eca datang.

"Tumben lama" gumam Zein.

Hingga dia menunggu hingga satu jam kemudian dan lalu tersadar bahwa gadis itu tidak sekolah.

Zein berdecak, dia menendang secara asal.

"Aaaaaghhh..."

Zein lalu mencoba menelpon Eca tapi tidak terjawab, bahkan tidak tersampaikan.

"Nomor gue di block?" tanya Zein pada dirinya sendiri. Tapi setelah di cek dia merasa lega bahwa nomor nya tidak di block.

Zein lalu berlari kearah parkiran, menaiki motor vespa kesayangan. Lalu pergi dari sekolah.

BULLY [18+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang