25: Pengalaman pertama?

44.6K 562 116
                                    

Eca turun dari mobil ayahnya lalu berjalan masuk ke dalam rumah sakit bersalin. Bukan untuk melahirkan tapi untuk pemeriksaan.

Ejay mengikutinya dari belakang dengan langkah terburu-buru.

"Eca tungguin" kata Ejay.

"Jalan aja lelet" balas Eca membuat Ejay mengusap dadanya.

Lalu mereka sampai di depan ruangan bidan setelah berbincang dengan resepsionis sebentar tadi dan langsung di arahkan untuk masuk.

"Permisi" ujar Eca.

"Silahkan masuk" saut dari dalam.

Eca dan Ejay langsung masuk kedalam ruangan dan bertemu dengan dokter kandungan yang selama lima bulan ini memeriksa Eca.

"Hi Eca!" sapa dokter tersebut sambil tersenyum ramah.

"Hi dok, bagaimana kabar dokter?"

"Harusnya saya yang nanya, bagaimana kabar kamu?" tanya dokter tersebut membuat Eca tersenyum.

"Baik"

Ejay dan Eca lalu duduk di hadapan dokter tersebut.

"Gimana masih mual-mual?" tanya dokter yang bernama dokter Maya itu.

Eca menggeleng.

"Alhamdulillah udah jarang kecuali kalau nyium bau yang aneh aja baru kerasa mual" jawab Eca.

"Sering-sering minum susu kan?" tanya dokter Maya.

Eca mengangguk.

"Iya malahan sudah habis dua dus" jawab Eca.

Dokter Maya senang mendengarnya.

"Ayo kita periksa dulu keadaannya" kata dokter Maya sambil mengarahkan Eca untuk tiduran di atas kasur.

Eca menurutinya dengan dibantu Ejay dia tiduran di atas kasur.

"Udah mulai engap ya?" tanya dokter Maya yang di anggukki Eca.

"Iya kadang malem-malem susah tidur karna sesak" jawab Eca.

"Harus kuat ya tinggal dua bulan lagi"

Eca mengangguk semangat.

"Ga sabar" kata Eca membuat dokter Maya terkekeh.

Ejay hanya melihat interaksi keduanya sambil memainkan handphonenya.

"Mau sambil di USG?" tanya dokter Maya.

Eca mengangguk cepat.

"Iya, waktu itu USG belum kelihatan kan jenis kelamin nya apa, Eca jadi penasaran"

"Tunggu sebentar ya..."

Lalu dokter Maya mulai melakukan USG dan membuat jantung Eca berdebar cepat.

"Aduh gantengnya" ujar dokter Maya membuat Eca langsung menatap ke layar yang ada di depan nya itu.

Eca tersenyum bahagia dengan sedikit berkaca-kaca.

"Laki-laki ya dok?" tanya Eca. Dokter Maya mengangguk.

"Selamat ya ca... Nanti punya bujang" kata dokter Maya membuat Eca sumringah.

"Ka!" panggil Eca.

Ejay langsung menoleh karena sedari tadi dia sibuk bermain game.

"Kenapa ca?"

"Lihat"

"Aduh ini papa muda bukannya lihatin istirnya lagi di USG malah sibuk sendiri" kata dokter Maya membuat Ejay langsung berdiri dan mendekati Eca.

BULLY [18+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang