42: Pilihan Akhir

18.2K 533 128
                                    

Eca memeluk Ejay sangat erat. Zayn di bawa oleh Zein entah kemana.

"Jangan tinggalin Eca..." ujar Eca sambil menangis.

"Tenang aku pasti bawa Zayn pulang" kata Ejay.

"Besok aku mau ketemu Zein"

"Ikut"

Ejay menggeleng.

"Kamu dirumah aja ya... Dan jelaskan semuanya ke ayah" kata Eca.

"Malam ini aku antar kamu ke rumah ayah, kamu menginap disana untuk beberapa hari"

Ejay lalu menggenggam tangan Eca dan berjalan keluar rumah yang entah milik Zein atau bukan.

Setelahnya mereka pergi meninggalkan rumah tersebut di tengah-tengah dinginnya malam.

💦💦💦

Eca dan Ejay sampai di depan rumah ayahnya.

Ayah, kaka, dan kaka iparnya sudah menunggunya di depan rumah.

"Eca!" panggil ayahnya dan Eca langsung berlari berhamburan kedalam pelukan sang ayah.

"Ayah..."

"Kamu gapapa kan sayang?" tanya ayahnya dan Eca menangis detik itu juga.

Mereka lalu membawa Eca kedalam rumah, untuk beberapa saat Eca masih menangis tapi akhirnya dia bisa menenangkan diri dan mulai menceritakan semuanya.

"Zayn dibawa ayahnya..." beritahu Eca.

"Ayah?"

Eca mengangguk.

"Ayah kandungnya" kata Eca membuat Oja langsung mengepalkan tangannya.

"Dimana dia sekarang?" tanya Oja dan Eca menggeleng.

"Tapi dia ga nyakitin Zayn kan?" tanya ayahnya yang lebih khawatir tentang kondisi Zayn.

Eca menggeleng.

"Engga" jawab Eca.

"Masalah ini bisa di selesaikan baik-baik, kamu tenang aja ya?" ujar ayahnya. Eca mengangguk pelan.

"Luna antar Eca masuk ke kamar, kamu temani dia dulu sebentar" kata ayah Eca.

"Iya ayah"

"Ayo ca istirahat" ujar kaka iparnya dan Eca mengangguk mengiyakan.

Setelah Eca masuk kedalam kamar, Ejay duduk di tengah-tengah ayah dan ka Oja.

"Apa yang terjadi?" tanya ayahnya.

Lalu setelah itu Ejay menceritakan semuanya apa yang telah terjadi, dimulai dari pertama kali mereka bertemu lagi hingga kejadian yang baru saja terjadi tadi.

"Eca lagi hamil" beritahu Ejay membuat ayah dan ka Oja terkejut, disisi lain mereka bahagia mendengar kabar ini.

"Tapi Ejay disuruh gugurin anaknya" lanjut Ejay yang membuat keadaan hening untuk sesaat.

"Zein meminta balik Eca" kata Ejay.

"Sialan itu orang kalau aja gue tau mukanya, gue gaakan segan mukul depan orang banyak" ujar ka Oja.

"Ka Oja udah ketemu ko, Eca yang bilang" kata Ejay.

Oja langsung mengernyit.

"Hah? Kapan?" tanya Oja bingung.

"Pegawai di toko es krim yang sering kirim es krim kesini" jawab Ejay membuat ka Oja dan ayah terkejut.

"Jadi selama ini dia ayah kandungnya Zayn?" tanya Oja yang terkejut dan Ejay mengangguk membenarkan.

BULLY [18+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang