31: Pengirim Misterius

20.9K 480 44
                                    

Ejay tertidur sangat lelap di samping Eca sambil memeluknya, dan Eca yang sibuk untuk membantu Zayn tertidur.

"Udah boleh belum ca?" tanya Ejay dengan alam bawah sadarnya.

Eca menggeleng meski tau Ejay tidak melihatnya.

"Belum, nanti" jawab Eca membuat Ejay berdecak pelan lalu semakin erat memeluk Eca.

"Besok jadi jalan-jalan ya" ujar Eca dengan penuh harap.

"Iya kalau aku ga males" jawab Ejay.

"Ko males"

"Aku ngahsjjaj" Ejay tidak sanggup lagi untuk membalas pertanyaan Eca, karena dia sungguh sangat mengantuk.

Eca berdecak lalu mulai memejamkan matanya meski dengan perasaan kesal.

"Tidur aja sayang, lihat besok ya" kata Ejay sambil mengecup pipi Eca.

Eca akhirnya tidur dengan tenang tanpa tangisan Zayn.

💦💦💦

Keesokan harinya Eca sudah membereskan rumah dan membersihkannya dari ujung sampai ujung. Dia menatap kalender dan melihat tanggal lahir ini, senyuman manis terukir di wajahnya.

Dia lalu mendekati Zayn yang sedang di baringkan di kasur depan TV lalu menciumnya.

"Selamat satu bulan sayang, semoga dalam keadaan sehat selalu ya dan kurangi rewelnya" kaya Eca sambil terkekeh kecil.

Ejay sudah pergi bekerja satu jam lalu membuat Eca ya mau tidak mau harus menunggu Ejay sampai malam nanti tanpa melakukan apa-apa selain menjaga anaknya.

Zayn menangis dan Eca langsung peka akan hal itu. Dia langsung memberikannya asi sambil menonton TV.

Tapi tidak lama dari itu terdengar suara kurir paket di depan yang mau tidak mau membuat Eca pergi keluar rumah.

"Ada paket ka" kata kurir tersebut yang memang sudah sering mengantarkan paketnya.

Eca mengernyit sebentar.

"Suami saya pesen ya?" tanya Eca lalu kurir itu menggeleng.

"Disini terteranya nama kaka" kata kurir tersebut.

"Lah saya bulan ini saya ga beli apa-apa" kata Eca.

Kurir itu menghela nafasnya pelan.

"Terima aja ka"

"Kalau bom aa mau tanggung jawab?"

"Ya engga si..."

"Tapi isi nya bukan bom ko ka, terima aja saya mau pulang ini"

Eca menghela nafasnya pelan lalu mengambil paket itu.

"Berapa ongkirnya?" tanya Eca.

"Sudah di bayar, saya pamit ya ka assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam"

Eca membawa paket besar itu ke dalam rumah.

Seperti paket bulan lalu yang masih belum Eca buka sampai sekarang.

Eca mengambil paket bulan lalu tersebut dari dalam kamarnya dan di buka bersamaan dengan paket yang baru datang.

Saat di buka isinya perlengkapan bayi seperti baju dan lainnya. Lalu di paket yang baru dia terima ini ada beberapa mainan dan baju juga.

Eca terdiam sejenak mencari-cari sesuatu yang mungkin bisa menjadi petunjuk dari pengirim paket ini.

Tapi tidak ada.

BULLY [18+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang