28: WELCOME BOY!

25K 553 27
                                    

Prang!

"Aaaaaaa... S-Sakit" Eca memegangi perutnya yang tiba-tiba terasa sakit.

"AAAAAAAAA KAKA!" teriak Eca.

Eca mulai menangis saat melihat cairan keluar mengalir di kaki nya.

"Ka Ejay!" Eca terus memanggil Ejay yang sedang tertidur di kamar.

"Aaaa ayah..."

"Ka! Ka tolongin Eca!"

"KA EJAY!"

"Hiks... Kaka... Sakit"

Ejay langsung terbangun dan buru-buru menghampiri Eca meski dengan keadaan belum sepenuhnya sadar.

"Ca kenapa?" tanya Ejay. Lalu sesaat berikutnya dia melihat air ketuban Eca yang sudah pecah.

Ejay langsung panik. Dia mendekati Eca dan menuntunnya berjalan.

"Ayo pelan-pelan"

"Perut Eca sakit"

"Tahan ya..."

"Sakit ka"

"Ayo keluar dulu"

"Sakit..."

"Tahan ca aku ke kamar dulu"

"Cepetan"

"Iya ca... Tahan oke?"

Ejay langsung berlari ke kamar dan mengambil dompet dan handphonenya setelah itu dia menelepon ayah mertuanya.

"Ayah, Eca mau ngelahirin" beritahu Ejay dengan terburu-buru lalu mematikan sambungannya begitu saja dan langsung menghampiri Eca.

"Naik motor kamu kuat?" tanya Ejay.

Eca mengangguk lalu Ejay langsung memapah Eca hingga keluar. Ejay langsung memanaskan motornya dan membantu Eca naik keatas motor.

"Tahan ya... Tahan"

"Cepetan ka sakit"

"Iya sayang tahan ya" kata Ejay sambil memakaikan helm kepada Eca.

Lalu setelah itu Ejay langsung tancap gas menuju rumah sakit bersalin.

💦💦💦

Ejay tidak bisa tenang dia terus menelponi Oja yang dari tadi tidak aktif.

Jam menunjukkan pukul dua belas malam. Suasana begitu terasa sangat tegang.

"EJAY!" Tiba-tiba terdengar suara ayah nya memanggil.

"Eca di dalam katanya udah pembukaan empat" beritahu Ejay.

Ayah mertuanya itu langsung berusaha menenangkan Ejay.

"Ka Oja ga aktif" kata Ejay.

"Fena lagi di jakarta sama Oja, ayah udah kasih tau Fena mungkin sekarang mereka lagi menuju kesini" kata ayahnya.

Lalu tidak lama om nya datang dengan beberapa barang milik Eca dan perlengkapan bayi.

"Kamu berdo'a ya semoga istri kamu sama anak kamu selamat dan sehat" kata ayahnya.

Ejay mengangguk dengan mata berkaca-kaca.

Dia tidak bisa menahan semua ini.

"Eca baik-baik aja kan yah?"

Ayahnya mengangguk sambil mengelus-elus pundak Ejay.

"Insya Allah, kamu berdo'a aja ya..."

Lalu mereka bertiga duduk menunggu kabar selanjutnya.

BULLY [18+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang