20: Rumah lama

28K 658 17
                                    

Ejay memakai sepatunya lalu merapikan rambutnya sebentar.

"Eca ga boleh ikut?" tanya Eca. Ejay menggeleng.

"Kamu di rumah aja nanti ka Fena datang kesini" kata Ejay.

"Ga boleh ikut asli?" tanya Eca lagi.

"Engga ca, aku naik motor nanti sore juga pulang lagi cuman ngambil barang-barang dan ngurusin surat keluar sekolah kamu" kata Ejay.

Eca menghela nafasnya berat.

"Pulang nanti kita makan di luar" ujar Ejay sambil mengelus kepala Eca. Eca tersenyum lalu mengangguk.

"Yaudah hati-hati" ujar Eca. Ejay mengangguk dan memberikan senyumannya.

"Dirumah aja ya, kalau ada orang asing yang ngetuk pintu jangan di buka" kata Ejay.

"Eca pesen paket" beritahu Eca membuat Ejay menghela nafasnya pelan.

"Ga bilang?"

"Lupa, pesennya waktu malem-malem kaka udah tidur" ujar Eca sambil cengengesan.

"Ini" Ejay menyerahkan dua lembar uang seratus ribu.

"Eh udah kan tadi" kata Eca.

"Buat bayar paket"

Eca menggeleng.

"Udah pake spay"

"Buat isi saldo lagi" ujar Ejay.

"Ada tabungan Eca"

"Aku suami kamu ca"

Eca terdiam lalu merebut uang tersebut dari tangan Ejay.

"Makasih" ujar Eca sambil tersenyum lebar.

Ejay menggelengkan kepalanya. Lalu mengacak-acak rambut Eca dengan gemas.

"Aku berangkat dulu"

"Iya hati-hati"

Ejay lalu menaiki motornya dan memberikan senyuman kearah Eca.

"Jangan kemana-mana ya, dirumah aja"

Eca mengangguk.

"Kaka juga hati-hati, jangan melamun di jalan"

Ejay mengangguk.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hati-hati ka Ejay"

💦💦💦

Ejay turun dari motornya saat sudah sampai di depan rumahnya. Dia membuka pagar lalu memasukan motornya kedalam.

Ejay menatap sekitar berharap apa yang dia cari hari ini dia temukan.

Ejay lalu membuka pintu yang terkunci dan melangkah masuk.

"Zen" panggil Ejay.

"Zen gue pulang"

Ejay menghela nafasnya berat, melangkah menaiki tangga lalu membuka pintu kamar seseorang.

"Zein gue pulang" ujar Ejay dengan suara pelan.

Ejay menatap sendu kamar yang tidak ada penghuninya tersebut. Melangkah masuk dan duduk di atas kasur.

"Lo kemana Zen" gumam Ejay.

"Gue harap lo pulang"

Ejay menatap sekitar dimana posisi barang-barang masih sama seperti terakhir kali Zein tinggalkan.

Ejay lalu keluar dari kamar Zein setelah cukup lama berdiam meratapi semua masalahnya.

Dia masuk kedalam kamarnya untuk membawa semua barangnya.

BULLY [18+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang