21: Patah hati

27.6K 626 32
                                    

Eca sedang menyapu di ruang tamu, dengan ditemani suara dari TV. Ejay pergi ke pasar beberapa menit lalu untuk berbelanja, awalnya Eca mau ikut tapi Ejay melarangnya.

Tiba-tiba handphonenya berdering menandakan ada panggilan masuk. Eca pun segera mengambil handphonenya dan mengangkat telepon itu.

"Hallo?" sapa Eca.

"SYAAAAA LAGI DI BANDUNG?" tanya seseorang diseberang sana sambil berteriak.

Eca terdiam.

"Udah libur kan? Ga mungkin kalau ga ke Bandung" katanya.

"I-Iya Eca di Bandung" jawab Eca sambil terkekeh hambar.

"Aku ke rumah ya, sambil mau ada yang aku tanyain" ujarnya.

Eca terdiam kembali.

"Kenapa ga nanya sekarang aja?" tanya Eca.

"Engga, nanti waktu kita ketemu aja" jawabnya.

"Nanti aku kabari kalau udah depan rumah"

Sebelum panggilan itu terputus Eca langsung memberitahukan sesuatu.

"Aku ga dirumah"

"Eh? Lagi di luar?"

"Maksudnya aku ga dirumah ayah"

"Lalu dimana? Dirumah om?"

"Dirumah aku yang dulu"

"Eh?"

"Kalau mau ketemu kamu kesini aja, aku gabisa nemuin kamu"

"I-Iya aku kesana ko"

Lalu sambungan terputus dan Eca terduduk diam di sofa.

"Salah ga ya tadi Eca ngasih tau keberadaan Eca?"

"Eca harus gimana? Apa Eca kasih tau yang sebenernya aja?" gumam Eca yang kebingungan dengan masalah yang dia hadapi sekarang.

"Ya mau sekarang atau nanti ya pasti ketauan" katanya lalu menghela nafas panjang.

Dan lanjut membereskan rumahnya disetiap ruangan.

💦💦💦

Sepuluh menit kemudian terdengar suara motor terparkir di depan rumahnya bersamaan dengan telepon masuk. Eca buru-buru berjalan ke depan pintu dan mengintip di jendela.

Hatinya berdebar saat melihat seseorang sedang terduduk diatas motornya sambil memainkan handphone.

"Buka ga ya..."

Handphone nya terus berdering hingga pada akhirnya Eca membuka pintu rumahnya.

Tatapan mereka langsung saling bertemu dan dia memberikan senyuman kepada Eca.

"Hi!" sapa Bian lalu berjalan mendekati Eca.

"Hi bi..." balas Eca.

Bian langsung memeluk Eca dengan erat.

"Kangen" katanya.

Eca sedikit memundurkan tubuhnya dan berusaha terlepas dari pelukan itu. Lalu Eca tersenyum kikuk.

Bian terdiam sejenak dengan wajah bingungnya. Ada apa dengan Eca?

"Ayo bi masuk" ajak Eca lalu mereka berdua masuk kedalam rumah.

Bian langsung duduk di sofa yang ada di ruang tamu lalu menatap Eca.

"Tinggal sendiri?" tanya Bian terkejut saat mendengar jika Eca ada di rumah ini.

Eca tidak langsung menjawab dia pergi ke dapur untuk mengambilkan minum lalu duduk di sofa yang berbeda dengan Bian.

"Apa kabar?" tanya Bian.

BULLY [18+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang