32: Ternyata

20.5K 540 47
                                    

Satu bulan berlalu tepat hari ini tanggal 28 Zayn sudah berumur lima bulan.

Dan biasanya dihari ini akan ada paket yang datang.

Eca dan Zayn sedang bermain di ruang keluarga.

Dan tidak lama terdengar suara ketukan pintu. Eca langsung menoleh dan yang membukanya adalah Ejay yang memang sudah standby di ruang tamu.

"Kan udah gue bilang kalau ada lagi nih paket, telpon gue" kata Ejay yang saat melihat kurir itu membawa paket besar itu lagi.

Eca langsung keluar.

"Bawa pulang aja a, takut lama-lama" kata Eca.

Tapi kurir itu tidak berbicara sepatah katapun.

Ejay langsung mengambil paket itu dan ternyata kurirnya bukan yang sering mengantarkan paketnya ke rumah ini.

"Lah bukan si aa yang itu?" terkejut Eca.

Kurir itu hanya terdiam.

Ejay dan Eca tidak bisa melihat wajahnya karena memakai masker, topi dan dia terus menunduk.

Eca langsung mendekati Ejay dan menarik bajunya, bersembunyi di belakang Ejay.

"Yaudah paketnya saya terima" kata Ejay.

Sekitar tiga menit mereka hanya berdiam berdiri tanpa sepatah katapun.

"Siapa lo?" Ejay langsung mendekati kurir tersebut. Karena merasa curiga.

Kurir itu hanya terdiam dan menunduk.

"Ka... Kita masuk aja yu biarin aja nanti juga pergi" kata Eca.

"Jawab" ujar Ejay.

"Jangan-jangan lu yang ngirim paket ini?"

"Bukannya gue ganerima atau gimana ya, sebaiknya kalau ngirim paket itu jangan sembunyi sembunyi gini" kata Ejay.

"Kalau ternyata isi nya barang yang berbahaya, lu mau tanggung jawab"

"Ka udah yu..."

"Diem ca"

"Lo siapa jawab cepet sebelum gue lapor RT"

Terdengar suara kekehan dari kurir tersebut lalu melepas maskernya.

"Santai aja kali lu mau gue di gebukin warga" katanya lalu memeluk Ejay.

Ejay terdiam dengan wajah yang menahan amarah.

"Apa kabar?" tanya nya.

Ejay dan Eca saling pandang lalu melemparkan paketnya kearah Oja.

"Sialan"

Oja langsung masuk kedalam rumah menyusul Eca dan Ejay.

"Assalamualaikum keponakan om..."

"Jangan sentuh Zayn!"

"Ya elah"

"Cuci tangan dulu sana sana!"

"Iya iya bentar"

Oja lalu pergi kedalam kamar mandi dan membersihkan dirinya tidak lupa mengganti seragam kurir yang dia pakai dan menggantinya dengan kaos polosan.

Lalu mendekati Zayn dan menggendongnya.

"Udah gede aja bentar lagi bisa minta duit nih ke om" kata Oja.

Dia duduk di sofa di depan Ejay.

"Paket itu dari kaka?" tanya Ejay.

Oja cengengesan.

"Iya" jawab nya santai.

"Kenapa ga bilang"

BULLY [18+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang