39: Sering berkunjung

16.8K 448 24
                                    

Setelah beberapa minggu kehadiran Zein kembali, hidup Eca dan Ejay menjadi tidak tenang dimana terkadang mereka tidak sengaja selalu di pertemukan dimanapun itu.

Seperti dua hari kemarin, sangat kebetulan mereka bertemu di tempat wisata.

Dan hari ini laki-laki itu mengunjungi rumah mereka.

Dengan suasana yang sunyi Zein terduduk sambil menatap sekitaran isi rumah Eca dan Ejay.

Ejay menghela nafasnya berat.

"Lu mau apa sih Zein?" tanya Ejay yang langsung membuat Zein menoleh.

"Maksudnya?" tanya Zein. Ejay terdiam sebentar.

"Maksudnya lo ada urusan apalagi?"

Zein menghela nafasnya pelan.

"Gue cuman mau liat lo doang"

Ejay mengernyitkan dahinya.

"Ga boleh ya?" tanya Zein dengan hati-hati.

"B-Boleh sih"

"Gue ngeganggu ya?"

Ejay menggeleng.

"Engga ko, santai aja" balas Ejay.

Eca berada di dalam kamar dari pertama Zein tiba hingga saat ini.

"Gue mau nanya serius" kata Zein.

"Nanya apa?" tanya Ejay.

"Tapi lo jangan marah"

Ejay mengangguk.

"Sebenarnya... Apa gue ada hubungan s-sama istri lo?" tanya Zein yang membuat Ejay tak bisa mengatakan sepatah katapun.

"Maksudnya ya gue pengen inget aja sih gitu, gaada alasan lain cuman ya... Hehe gue merasa ada yang di sembunyiin dari gue" kata Zein sambil terkekeh hambar.

"Engga"

Zein tertegun sesaat mendengar nada suara Ejay yang berubah menjadi dingin dan tegas.

"Lo gaada hubungan apa-apa, kita semua cuman temen sekolah aja" ujar Ejay yang masih mau mempertahankan kebohongan ini.

"Lo ga bohong kan Jay?"

"Lo ga percaya sama gue Zein?"

Zein menggeleng.

"Gue percaya ko sama lo"

"Ya berarti itu kenyataan, lo sama Eca emang gaada hubungan apa-apa lo sama dia cuman sekedar adkel sama kakel aja" kata Ejay.

Zein mengangguk pelan.

Terdengar kekehan dari Zein sebentar, lalu dia menatap Ejay.

"Gue gatau sih tapi gue masih ngerasa lo nyembunyiin sesuatu dari gue" ujar Zein yang memang merasakan hal aneh jika membahas tentang dirinya dan Eca.

"Maaf juga sebelumnya Jay, akhir-akhir ini pikiran gue dihantui sama istri lo" ujar Zein yang membuat Ejay langsung menarik kerah bajunya.

"Jangan tanyai gue tentang Eca lagi, kalau gue udah jawab kalian gaada hubungan berarti itu kenyataan nya. Dan lo harus tau batasan Zein" ujar Ejay membuat Zein tersenyum kecil.

"Apa perlakukan lo ke gue dulu kaya gini Jay?" tanya Zein membuat Ejay langsung melepaskan tarikan di kerah Zein.

"Gue cuman pengen inget semua tentang kehidupan gue, dan yang bisa bantu gue cuman lo tapi kalau di lihat-lihat lo ga suka ya kalau gue inget sesuatu gitu"

"Zein..."

"Udah sore kalau gitu gue pulang dulu, maaf ya ngeganggu waktu istirahat lo" ujar Zein sambil menepuk pundak Ejay lalu langsung pergi begitu saja.

Sepuluh menit kemudian Ejay masuk kedalam kamar dan berbaring di sebelah Eca.

"Kenapa dia selalu ngeganggu kita ka?" tanya Eca yang sudah muak dengan Zein.

"Dia cuman mau sembuh"

"Tapi Eca udah gamau ketemu dia lagi"

"Kalau kebetulan mana bisa dihindar" balas Ejay membuat Eca berdecak.

"Kalau suatu hari nanti Zein inget kamu, kamu ga bakal balik sama dia kan?" tanya Ejay yang langsung mendapat pukulan dari Eca.

"Ya engga lah, untuk apa? Sekarang hidup Eca lebih bahagia, Eca cuman butuh orang yang benar-benar sayang sama Eca, yang benar-benar tanggung jawab dan itu bukan dia tapi kaka" kata Eca membuat Ejay tersenyum.

Dia memeluk Eca sangat erat.

"Tapi kalau suatu hari nanti Zayn yang minta kalian untuk bersama gimana?"

Eca langsung menatap Ejay lalu mengelus pipinya.

"Zayn ga mungkin gitu, dia pasti tau mana ayahnya yang sayang sama dia dan mana ayahnya yang ga sayang sama dia"

Keheningan terjadi antara mereka berdua hingga berikutnya dengan tiba-tiba Eca membuka bajunya dan langsung mencium Ejay tanpa membiarkan laki-laki itu menolaknya.

"Aku gaakan ninggalin kaka" ucap Eca sambil perlahan membuka celana yang dikenakan Ejay.

"Ca... Nanti Zayn bangun"

"Bikin bukti kalau Eca gaakan ninggalin kaka ga butuh waktu lama" ujar Eca sambil perlahan memasukan penis Ejay kedalam vaginanya.

"Ahhhh..."

Eca menggoyangkan pantatnya diatas tubuh Ejay.

"Ca pelan-pelan ca nanti Zayn bangun"

"Kaka ga usah banyak omong, sekarang Eca yang mimpin"

Ejay hanya bisa pasrah sambil memegangi badan Eca.

"Mmppphhh... Ahhh"

"Ca pelanin"

"Kaka jangan protes mulu, nanti kalau kaka minta Eca gamau"

"Jangan gitu ca..."

"Yaudah diem tinggal nikmati aja"

Ejay terkekeh kecil.

"Yaudah iya suka-suka kamu"

Lalu dilain ruangan Zayn sedang menangis karena pintu kamarnya tidak bisa di buka, sepertinya Eca sudah menguncinya dari dalam.

"Mama... Zayn mau keluar"

💦💦💦

Zein terduduk di atas kasurnya sambil terus mencoba mengingat-ingat kata sandi akun instagramnya.

"Gue yakin jawaban yang gue mau ada disini semua" gumam Zein.

"AAAAAAAAA!" Zein melemparkan handphonenya ke dinding disertai isakan tangis.

"Kenapa semua ini terjadi"

"Kenapa gue harus kecelakaan"

"Gue jadi manusia yang ga guna sekarang karena gatau diri gue sendiri"

"Gue cuman pengen tau siapa gue, Ejay, Eca gue cuman pengen tau"

"Gue gamau pura-pura lagi di hadapan Ejay"

"Gue benci lo Jay"

-TBC-

BULLY [18+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang