38: Pendekatan

17.8K 483 32
                                    

Jam menunjukkan pukul sepuluh siang, Eca buru-buru bergegas karena dia akan menjemput Zayn yang sebenarnya sudah telat.

"Aduh nanti ka Ejay marah kalau gini" ucap Eca sambil menyisir rambutnya.

Saat sedang terburu-buru tidak lama terdengar suara ketukan pintu.

"Siapa lagi, udah tau lag buru-buru" kata Eca.

Tok! Tok! Tok!

"Bentar" teriak Eca dari dalam lalu pergi untuk membukakan pintu.

"Sebentar..."

Pintu lalu dibuka dan Eca langsung terdiam.

"Oh-h-hi" sapa Zein.

Eca menatapnya datar.

"Ka Ejay lagi kerja" ucap Eca lalu menutup pintu kembali tapi Zein menahannya.

"Eitsss... Tunggu dulu" kata Zein.

"Ga menerima tamu ka" ujar Eca.

"Zayn sini" ucap Zein tiba-tiba memanggil Zayn dan Zayn langsung berlari kearah Eca sambil tertawa.

"Hallo mama" sapa Zayn.

"Zayn kamu..."

"Zayn diantar pulang sama om" beritahu Zayn.

"Mama udah bilang kan, tunggu mama"

"Mama lama" balas Zayn lalu berlari kedalam rumah meninggalkan Eca dan Zein berdua.

Keadaan hening untuk beberapa saat.

"Makasih" ujar Eca meski dengan nada ketus.

"Tadi aku liat Zayn di halte sendirian, karena takut terjadi apa-apa aku anter dia pulang" ujar Zein menjelaskan apa yang telah dia lakukan, lagi pula sekolah Zayn kan memang berdekatan dengan mall tempat Zein bekerja.

"Hm" balas Eca yang acuh tak acuh.

Zein merasa canggung, dia mengusap tengkuknya.

"Kalau gitu aku pamit dulu" ujar Zein.

"Iya silahkan" Eca langsung menutup pintu rumah membuat Zein terdiam sejenak lalu membalikkan badannya dan menaiki motornya.

Saat sedang mengendarai motor Zein jadi kepikiran tentang sikap Eca yang benar-benar terlihat membenci dia.

"Apa sih yang udah gue lakuin ke dia?" tanya nya kepada diri sendiri.

"Apa jangan-jangan... Gue pernah mukul dia?"

Zein mengerikan bahunya.

"Kata Ejay gue kan ga setuju sama pernikahan mereka, ah bisa jadi waktu itu gue ngamuk terus ga sengaja malah mukul dia" ujarnya.

"Tapi ngapain juga gue ngomong aku-kamu sama dia, toh dia istrinya Ejay harusnya kaya biasa aja"

"Yaudah kalau ketemu lagi gue bersikap biasa aja"

Zein lalu melajukan motornya menuju tempat dia bekerja.

Di lain sisi Eca terdiam sambil terduduk di sofa.

"Aaaaaaaaaaaa" teriak Eca sambil mengusap wajahnya frustasi.

"Kenapa harus kembali, padahal enyah aja dari bumi"

Eca menangis tersedu-sedu lalu tiba-tiba merasakan pelukan kecil dari belakang tubuhnya.

"Mama marah karena Zayn ga nungguin mama?" tanya Zayn sambil memeluk Eca dengan wajah yang menahan tangis.

Eca langsung membawa Zayn ke pangkuannya lalu menggeleng.

"Engga sayang, mama cuman lagi pengen nangis aja" balas Eca.

BULLY [18+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang