30: Begadang

23.2K 523 21
                                    

Bug

Ejay terbangun dari tidurnya saat merasakan pukulan keras menimpa wajahnya.

"Kenapa ca?" tanya Ejay dengan suara yang sangat lemas.

Eca tiba-tiba menangis membuat Ejay kebingungan.

"Kenapa?" tanya Ejay.

"Pengen tidur ngantuk" ujar Eca membuat Ejay menghela nafasnya. Dia langsung memeluk Eca dan membawanya kedalam pelukannya.

"Yaudah tidur ya... Kalau Zayn nangis biar sama aku aja"

Eca berdecak.

"Gimana mau sama kaka, emang kaka bisa menyusui? Bisa menghasilkan susu?" tanya Eca membuat Ejay menghela nafasnya pelan.

Ejay tidak mau melanjutkan perdebatan yang sudah beberapa hari terjadi ini. Memang setelah kelahiran Zayn jam tidur mereka jadi kurang karena terkadang Zayn menangis di malam hari membuat Eca mau tidak mau harus bergadang semalaman.

"Cape" ucap Eca mengadukan apa yang dia rasakan akhir-akhir ini.

"Harus kuat ini udah jadi kewajiban kamu" kata Ejay.

Eca menangis sambil memeluk Ejay.

"Eca takut, takut belum siap"

Ejay mengelus Eca dengan sangat lembut.

"Kamu pasti bisa ko ca... Jangan takut aku ada bersama kamu" kata Ejay.

Tapi Eca tetap menangis.

Ejay membiarkan hal itu supaya Eca merasa lebih tenang jika memang harus menangis.

"Ca..." panggil Ejay.

Eca langsung mendongak dengan mata yang masih berderai air mata itu.

"Kenapa ka?" tanya Eca.

Ejay lalu menempelkan bibirnya di bibir Eca dan melumatnya perlahan.

"Jangan sedih nanti Zayn ikutan sedih" bisik Ejay lalu melumat bibir Eca dengan perlahan.

Eca membalas ciuman tersebut sambil sesekali mengeluarkan air mata.

Ciuman mereka semakin panas membuat Ejay sebenarnya tidak kuat, tapi dia harus tetap menahannya.

"Mau coba susu tawar ga?" bisik Eca sambil tersenyum jahil meski dengan mata sembabnya itu.

Ejay memutar bola matanya sambil tersenyum.

Dia lalu merubah posisi tidurnya membuat dia berada di bawah Eca. Menyelimuti dirinya hingga dia bersembunyi di dalam selimut itu.

Dengan perlahan Ejay membuka kancing piyama yang Eca kenakan. Melepaskan penghalang sumber cintanya itu lalu dalam sekali raupan langsung menghisap payudara Eca.

"Mmmmphh ah..." Eca mengerang saat Ejay menghisap payudara nya.

Ejay menelan asi milik Eca dengan penuh semangat dan gairah.

"Jangan banyak-banyak nanti Zayn ga kebagian" kata Eca.

Ejay mendengus pelan.

"Mmhhh... Uhh"

Suara hisapan Ejay terdengar di setiap sudut kamar mereka.

"Ummmmlllllppphhh..."

"Ahhh... Ka jangan di gigit"

Ejay terus menyusu pada Eca hingga sekitar lima belas menit kemudian dia sudah merasa cukup dan langsung keluar dari persembunyiannya.

Ejay tersenyum lebar sambil menatap Eca.

BULLY [18+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang