55: Terima kasih

20.8K 534 79
                                    

Ejay terduduk lemas di sebelah makam sahabatnya, Zein. Sembari mengusap-usap punggung Zayn untuk menguatkan anaknya.

"Zayn masih butuh papa..."

Ejay langsung memeluk Zayn saat itu juga.

"Jangan nangis"

Zayn menggeleng.

"Zayn belum siap"

"Masih ada ayah disini, disamping kamu" ujar Ejay sambil memeluk Zayn sangat erat.

Tangis Zayn tidak berhenti.

Lalu seseorang menghampiri nya dengan kursi roda dan selang infus yang masih menempel di tangannya. Dia memeluk Zayn sangat erat sambil menangis juga.

"Maafin mama"

Zayn memeluk Eca sangat erat.

"Zayn belum minta maaf ke papa" ujar Zayn. Eca mengelus kepala Zayn dengan lembut lalu mencium nya berulang kali.

"Papa kamu tidak pernah marah sama kamu, dia sangat menyayangi kamu" kata Eca.

"Tapi Zayn selalu membandingkan papa dengan ayah, Zayn merasa bersalah"

"Papa kamu ga pernah mempermasalahkan itu karena dia tau kamu berbicara seperti itu karena kamu menyayangi nya" ujar Eca membuat Zayn tak henti menangis.

"Zayn sayang papa"

Ejay lalu mendekati Zayn dan mengajaknya untuk pergi keluar pemakaman.

Ejay ingin memberikan Eca ruang untuk mengutarakan semua isi hatinya kepada Zein.

Zayn lalu menuruti permintaan Ejay, lalu mereka berdua pergi meninggalkan Eca sendiri.

Eca terdiam sangat lama sebelum dirinya mengutarakan seluruh isi hatinya. Pemakaman Zein berlangsung dua jam lalu, dan Eca baru bisa keluar setelah mendapat izin dari beberapa dokter.

Eca menatap tanah yang masih basah dan merah itu, berusaha menggapainya tapi tidak sampai karena dia tidak bisa membungkukkan badannya.

Sedetik kemudian dia menangis.

"Maaf ka..." ujarnya dengan lirihan.

"Maaf Eca belum bisa memberikan yang terbaik untuk kaka"

"Eca tau Eca salah, Eca selalu menghindari kaka dan selalu membicarakan ka Ejay membuat kaka sering marah sama Eca"

"Tapi semua itu karena Eca belum bisa mempercayai kaka lagi setelah apa yang pernah kaka perbuat"

"Eca sayang ko sama kaka, tapi mungkin Eca ga bisa memperlihatkan rasa sayang itu"

"Eca juga udah maafin kaka ko, tapi Eca belum sepenuhnya menerima hal itu"

"Jika kaka tidak pergi hari itu, mungkin semuanya berbeda mungkin hari ini kita masih bersama tanpa harus saling menyakiti satu sama lain"

"Di hati Eca memang ada ka Ejay, tapi bukan berarti tidak ada kaka, kalian berdua punya tempat tersendiri di hati Eca dan peran yang berbeda di kehidupan Eca"

"Mungkin sebagian orang berpikir kaka adalah suami yang kurang baik untuk Eca, tapi sebenarnya kaka cukup baik untuk Eca bahkan sangat baik, kaka rela bertahan bersama Eca meski kaka tau Eca memiliki perasaan untuk laki-laki lain"

"Ka Zein pernah menanyakan perasaan Eca kepada ka Zein, Eca saat itu tidak menjawab karena Eca ga tau harus menjawab apa"

"Jika di bilang sayang, Eca sayang sama kaka, jika di bilang cinta, Eca juga cinta sama kaka, tapi kesalahan kaka benar-benar membuat Eca tidak bisa menerimanya begitu saja, hal itu yang membuat Eca sampai hari ini masih ragu jika harus bilang kalau Eca menyukai kaka"

BULLY [18+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang