Berbulan-bulan kemudian, pasukan Nightingale yang dikirim ke Owen tidak lagi mendengar kabar dari Adriana, Hael, maupun Kekaisaran Nightingale sendiri. Elden ataupun Ezekiel sudah berusaha kembali ke Nightingale tetapi pelingdung yang melindungi Benua itu tidak dapat ditembus. Bahkan Elden yang menggunakan otoritasnya sebagai Pangeran Nightingale tidak bisa.
Berulang kali Elden menghubungi Orion untuk menanyakan situasi yang saat ini sedang terjadi. tapi walau begitu, mereka semua tidak bisa mengirimkan pesan balasan. Pasukan Nightingale yang ada di Owen mulai resah dan khawatir dengan keadaan kampung halaman mereka. Sebenarnya, apa yang telah terjadi?
Setelah banyak waktu yang telah terlewat, Ezekiel sudah mulai terbiasa melihat Elden yang tidak berada di tempatnya. Semua tugas ksatria dan prajurit diurus keseluruhan oleh Ezekiel. Lelaki itu begitu sibuk sampai terkadang sulit untuk ditemui oleh beberapa pejabat yang ada di Kerajaan Owen.
Dan dari semua masalah yang ada, sosok yang menyerupai Adriana akhir-akhir ini selalu menjadi ancaman bagi Benua Owen. Zarus, itulah identitasnya. Zarus terbuang yang berasal dari kegelapan yang tercipta dari Adriana. Tipu muslihat membuat orang-orang yang menganggap jika itu semua adalah perbuatan Adriana.
Dalam kesibukan orang-orang yang berlalu lalang, Ezekiel melihat keadaan sebuah rumah sakit kecil yang dipenuhi oleh korban-korban dari sosok Adriana. Separuh dari penduduk Owen mulai membenci sosok Adriana itu yang mereka tahu sebagai Putri Pertama Kekaisaran Nightingale. Pembawa malapetaka dan Elden tidak menyalahkan itu.
“Tuan baik hati, bisakahan kita berbicara?” tanya seorang pria paruh baya yang dikenal Ezekiel sebagai Kepala Desa disana.
“Baik.” Balas Ezekiel.
Mereka berdua keluar dari rumah sakit dan berjalan di jalanan sembari melihat kondisi sekitar yang mulai diperbaiki. Lucas, sebagai Putra Mahkota Kekaisaran Owen sempat berkunjung ke desa ini dan melihat situasi. Lalu setelahnya, lelaki itu menyerahkan segala urusan kepada Ezekiel. Ezekiel tidak bisa menolak dan berakhir dengan pekerjaannya yang semakin banyak.
“Maaf jika desa kami kurang nyaman. Desa ini benar-benar terpencil dari Ibu Kota.” Jelasnya.
“Tidak apa-apa, di kampung halaman kami pun sangat banyak yang seperti ini.”
“Nightingale kan?” tanya pria itu sembari tersenyum.
“Benar, Kekaisaran Nightingale.”
“Kalian semua sangat ramah. Kekaisaran Owen mungkin sedang diiberkahi karena mendapat pertolongan dari kalian.”
“Tidak sama sekali. Kami senang bisa membantu kalian untuk mempersiapkan perang nanti.”
Mendengar itu, pria setengah baya itu langsung menghela nafas lelah. Ia berhenti berjalan dan melihat pemdangan didepan sana, “Aku mungkin cukup tua untuk ikut perang.”
“...”
“Nyatanya, sudah satu tahun berlalu dan perang yang kami takutkan belum juga terjadi. para ksatria dan prajurit di perkuat untuk mempersiapkan hal itu. Entah bagaimana kondisi masyarakat saat itu. Mungkin akan dibanjiri oleh teriakan dan darah.” Jelas pria itu menatap sendu.
Benar, peperangan tidak jauh dari semua hal itu. Tujuannya untuk datang ke Owen adalah mempersiapkan perang dan melatih para ksatria dan prajurit untuk bisa menggunakan sihir. Sesuai informasi yang diberikan beberapa saksi yang ikut berperang ke Lloyd, mereka semua hampir terbunuh dengan kekuatan mereka yang sia-sia.
Seperti pernyataan Etienne, hanya menggunakan sihir sebagai satu-satunya cara.
“Saya khawatir dengan penyerangan yang dilakukan Putri akhir-akhir ini.” Ucap pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Of the Villain || S2 (END)
FantasyChiara tahu jika perannya sebagai villain di sebuah cerita tidak benar-benar berakhir. Ending bahagia yang disusunnya selama ini terasa sia-sia setelah perlahan-lahan, alur dari cerita yang dibacanya berubah. Hubungan yang selama ini dianggap Chiara...