PART 31 S2 || Melawan Zarus Adriana

19 3 0
                                    

Langit di sore hari sangat cerah. Setelah satu hari tinggal untuk menerima pelatihan dari Zero, Elden dan Sophia kembali pulang dengan mengendarai senjata mereka masing-masing. Di udara, angin bertiup agak kencang. di bawah mereka terdapat hamparan pohon-pohon rindang yang memenuhi daratan. Ada beberapa aliran sungai yang terbentuk di sela-sela pohon.

Sophia yang terlihat sibuk membaca dan membalik halaman demi halaman buku yang membahas tentang racun. Beberapa saat lalu, gadis itu mengatakan jika ada metode dimana racun dapat menjada penawar untuk melawan racun kembali. Itu adalah hubungan timbal balik dimana racun yang paling kuat lah yang akan bertahan.

“Dan dikatakan dalam buku, bunga laba-laba mengandung racun yang lebih besar dari namanya. Menyebabkan muntah darah, keguguran, dan juga kematian dalam beberapa bulan. Apa bila di campur dengan daun kaca, maka-“

“Stop!” sela Elden.

Gadis dengan surai merah gelap dan kacamata bulat di wajahnya itu menghentikan ucapannya dan menatap Elden yang berada di sisinya dengan pandangan malas. Ini sudah yang ke sekian kalinya dan ia pada akhirnya menutup bukunya itu, “Kenapa? Bisakah kau tidak menggangguku membaca?”

“Tidak, itu sangat mengganggu! Kau membacanya sembari bergumam!”

“Masalahmu?”

“Ya, masalahku!”

Elden sedari tadi berusaha untuk mengistirahatkan aliran mananya yang sudah dipakai habis-habisan saat bertanding melawan Zero. Tapi, hal itu menjadi sedikit terganggu karena apa yang dilakukan Sophia. Gadis manis bersurai merah gelap itu terus saja bergumam saat membaca buku. Hal itu membuat Elden sangat kesal.

“Jangan pedulikan aku.” Ucap Sophia acuh sembari kembali membuka bukunya.

“...”

Mendengar itu, Elden sudah bersiap-siap untuk menumpahkan segala emosinya kepada gadis di sampingnya itu sampai hidungnya mencium bau-bau yang aneh. Hal itu juga menjadi perhatian bagi Sophia yang langsung menghentikan kegiatan membacanya dan memandang kearah Elden untuk memastikan jika lelaki itu merasakan hal yang sama.

Apa yang di rasakan Sophia bukanlah dari aroma seperti apa yang ditangkap oleh Elden, tapi dari hawa dan perubahan kecepatan angin yang semakin cepat. Seakan berbicara melewati telepati, Elden dan Sophia menambah kecepatan terbang mereka ke daerah Kerajaan Yardley. Karena bagi mereka berdua, ini semua berasal dari arah tersebut.

Mata kedua orang itu langsung membulat terkejut ketika melihat daerah Kerajaan Yardley sudah dilahap oleh lautan api. Asap yang mengepul dan menghitam memenuhi langit. Suara teriakan, ratapan, dan tangisa bayi memenuhi udara. Sophia semakin menambah kecepatannya dan Elden mengikuti di belakang.

“AAAKKKKHHHH!”

“Ibuuuuu! Tolong aku!”

“Tidaaaakkk!”

“Ampuni akuuu!”

Srang.

Pedang tajam yang akan menebas seorang anak laki-laki yang sedang melindungi anak perempuan yang lebih kecil dalam dekapannya itu langsung di hadang dengan sebuah tongkat milik Sophia. Gadis itu menatap benci kearah siluman kadal di depannya yang menyeringai lebar sembari meneteskan air liurnya.

“Huweee, Kakaaakkk.”

Srang.

Treng.

Bruk.

“Sophia, disini tidak aman!” seru Elden yang baru saja menangkis pedang yang akan menyerang Sophia dari belakang.

Mendengar itu, Sophia langsung menoleh kearah Elden, “El, lindungi anak-anak!”

Ending Of the Villain || S2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang