PART 14 S2 || Upacara Pembakaran

62 9 0
                                    

Sangat terlambat untuk Hael datang ke lokasi dimana Adriana dan Clay berada. Sesampainya lelaki itu datang, keadaan gua sudah sangat hancur. Banyak bebatuan besar yang berserakah dan juga atap-atap gua yang sudah hilang. Hael bisa melihat kedua orang yang dikenalnya sudah berbaring di atas tanah dengan darah yang melumuri mereka.

“Adriana...” lirihnya.

Sesampainya di tempat kedua orang itu, Hael langsung mengecek keadaan mereka. Clay, lelaki itu sudah tidak bernyawa. Inti mananya hilang dan mana nya terkuras sampai kering. Kulitnya saat ini sudah sangat biru. Sia-sia jika Hael membantunya dengan sihir iblis miliknya karena inti mana milik Clay sudah tidak ada.

Mengecek keadaan Adriana setelahnya, tidak jauh berbeda dengan keadaan Clay. Kondisi gadis itu sangat parah dan hampir meninggal. Keadaan mana nya yang masih belum seimbang di tambah menggunakan kekuatan penuh membuat tubuhnya merusak diri sendiri. Tapi Hael tersentak saat merasakan aliran mana yang asing. Matanya menatap kearah mayat Clay.

Itu adalah mana milik Clay.

Lelaki itu mengorbankan dirinya.

Duk.

Duk.

Bruk.

Lemparan batu mendarat di atas tanah. Hael menatap kearah sosok yang keluar dari tindihan bebatuan besar yang berada di dinding. Seorang wanita, hawanya adalah sesosok iblis dengan selendang di sekitarnya. Wanita itu tengah melayang dan menatap marah kearah Adriana berada.

“Dasar gadis sialan! Dia meremehkan ku ternyata...”

“Siapa kau?”

Suara berat dan dingin itu membuat fokus wanita iblis teralihkan. Ia baru menyadari jika sudah ada seorang lelaki di samping Adriana berada. Wanita itu menggeram marah dan mengeluarkan kekuatan penuhnya yang sangat gelap. Selendang-selendang keluar dari lubang hitam.

“Jangan ikut campur!”

Selendang-selendang itu mengarah kearah Hael dengan kecepatan penuh. Dengan santainya, Hael menangkis semuanya dan memindahkan Adriana dan Clay dari sana. Menurutnya, Clay harus dikuburkan dengan layak sebagai simbol pahlawan yang tertera pada namanya. Karena lelaki itu adalah seseorang yang sudah menjaga pengantinnya.

“Kau yakin ingin bermain-main denganku? Auramu adalah iblis. Apa kau tidak tahu siapa aku?” tanya Hael dengan dingin.

Wanita itu semakin marah mendengarnya, “Akan aku hancurkan Benua ini!”

Tubuh wanita iblis itu diselimuti aura hitam dan matanya berwarna merah sepenuhnya. Di belakang tubuhnya muncul lubang hitam yang mengeluarkan selendang-selendang yang berayun-ayun dengan liar. Selendang-selendang itu terus mengejar Hael dan mencoba meraihnya.

Setelah melompat dan terbang kesana-kemari, Hael meletakan Adriana dan tubuh Clay yang sudah tidak bernyawa di atas atap gua yang tidak ikut hancur. Pandangan matanya lalu mengarah kedalam gua dimana wanita iblis itu masih mengamuk dan menghancurkan sekelilingnya dengan selendang yang dimiliknya.

“Kau akan menyesal telah melawanku.” Ucapnya lalu melesat dengan cepat kearah wanita itu.

Wanita iblis yang berada di dalam gua terbelalak setelah melihat Hael yang tiba-tiba muncul di belakangnya dan mencekik lehernya. Tangannya tidak bisa membantu melepaskan  cekikan itu karena walau ia mencakarnyapun, tangan kekar yang berada di lehernya tidak pernah lepas.

“Le-pas..kan!” teriak wanita itu.

Tiba-tiba, selendang-selendang hitam yang berada di belakang wanita itu langsung menyerang kearah Hael dan membungkusnya. Cekikan itu terlepas dan wanita iblis langsung terengah-engah. Matanya menatap tajam kearah selendang-selendang yang tengah membungkus sesuatu di dalamnya.
Seringai terbentuk di wajahnya.

Ending Of the Villain || S2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang