Pagi harinya, Kaisar Linus mengadakan rapat seperti biasa untuk membicarakan permasalahan yang sedang dihadapi dunia. Semua orang berkumpul. Terdapat banyak keluarga Kerajaan dan bangsawan yang turut serta hadir. Bahkan bagi Caesar sekalipun yang baru saja pulang dari perang di Kekaisaran Lloyd wajib menyanggupi undangan Kaisar.
Di meja yang berbentuk persegi panjang itu, ujung sisinya diisi oleh Linus yang duduk di kursi kebesarannya. Di sampingnya terdapat Putra Mahkota Kekaisaran Owen dan juga Pemimpin pasukan Ksatria milik Kekaisaran. Ujung lainnya diisi oleh Elden dan juga Ezekiel sebagai tamu kehormatan yang datang sebagai bantuan.
"Baiklah, kita mulai saja rapat untuk kesekian kalinya ini." Ucap Linus dengan serius.
Mendengar itu, orang-orang disana langsung fokus pada kertas-kertas yang berserakah di atas meja. Lalu, satu orang diantara mereka berdiri sembari memegang kertas dengan menatap kearah Elden, "Banyak hal yang akan di bahas dalam rapat ini. Sebelumnya, izinkan saya menanyakan poin utama kepada yang mulia yang terhormat, Pangeran Elden." Ucapnya.
"Bicara." Timpal Elden acuh.
"Bagaimana menurut anda perkembangan pasukan Ksatria kami terkait sihir mereka?"
Mata semua orang langsung menatap serius kearah Elden dan Ezekiel disana. Ruangan itu menjadi hening. Ruangan yang sekelilingnya di penuhi oleh rak-rak buku itu membuat aroma yang tercium diantara mereka terasa berdebu. Elden dan Ezekiel tidak terbiasa dengan itu dan tidak berhak protes sebagai tamu kehormatan.
Elden lalu mengambil map disana dan menelitinya, "Sudah 1 bulan berlalu. Jujur saja, perkembangan para Ksatria terkait sihir sangatlah lambat. Aku pribadi menduga akan membutuhkan waktu sangat lama untuk membuat mereka mencapai tingkat bawah."
Brak.
"Apa maksud anda dengan berkata seperti itu, Pangeran Elden. Sudah 1 bulan berlalu, apakah hanya ini pencapaian yang bisa anda dan pasukan Nightingale berikan? Kami tidak memiliki waktu untuk menunggu lama dalam situasi seperti ini." Jelas lelaki bersurai perak dengan satu penutup mata, Putra Mahkota Owen.
Mendengar nada yang tidak mengenakan dari Putra Mahkota, Elden melirik tajam kearah lelaki itu, "Hey, Putra mahkota. Tolong mengerti dengan posisi saya saat ini. Apakah menurut anda mudah mengajarkan pasukan Ksatria Owen yang bodoh itu tentang sihir? Bahkan mereka sudah mengeluh saat mendengar pelatihan yang dijalani Ksatria Nightingale."
"..."
"Sihir bukanlah hal yang sedikit. Kakak perempuan saya saja membutuhkan 2 tahun untuk bisa menguasai mantra grafitasi, sihir dasar. Dan juga, butuh 2 tahun kedepan untuk menguasai mana dan sihir aliran. Bagaimana dengan anda? Seenaknya mengatakan tidak bisa menunggu."
"..."
"Apakah sudah jelas?!" ucap Elden dengan nada tinggi.
Ruangan itu langsung hening. Semua orang disana sudah tahu dengan sifat Pangeran Nightingale itu. Entah apa yang membuat Elden seperti memiliki dendam dengan Kekaisaran Owen. Sedari awal kedatangan mereka ke Owen, Elden memang sudah membuat masalah di hari penyambutan. Untungnya, Owen memaklumi sebagai tamu kehormatan.
Lucas De Owen, Putra Mahkota Kekaisaran Owen itu langsung terdiam mendengar apa yang dikatakan Elden. Lelaki itu langsung melipat tangannya di dada dan memalingkan wajahnya dari semua orang. Elden sendiri mencoba tenang mengingat pesan Adriana untuk tidak membuat nama Nightingale tercoreng di mata dunia.
"Sebelumnya, maafkan Pangeran kami." Ucap Ezekiel tiba-tiba yang membungkukkan tubuhnya kearah semua orang disana.
"..."
"Apa yang dikatakan Pangeran Elden memang benar. Kondisi kami saat ini sangat tidak memungkinkan. Kami mencoba tetap kosisten mengajar para pasukan Ksatria milik Kekaisaran Owen terkait sihir. Kami sedang di landa masalah. Bahkan seperempat pasukan kami dikirim kembali ke Kekaisaran." Jelas Ezekiel dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Of the Villain || S2 (END)
FantasíaChiara tahu jika perannya sebagai villain di sebuah cerita tidak benar-benar berakhir. Ending bahagia yang disusunnya selama ini terasa sia-sia setelah perlahan-lahan, alur dari cerita yang dibacanya berubah. Hubungan yang selama ini dianggap Chiara...