Ending Of the Villain || S2 (END)

PART 30 S2 || Batu Maria Biru

Setelah makan malam berakhir, seluruh anggota keluarga Bailey kembali pada urusan masing-masing. Seperti biasa, Etienne akan pergi ke Istana Kerajaan Fisher untuk berdiskusi dengan Caesar dan juga Raja tentang perkembangan perang dan juga para ksatria yang tengah melatih ilmu sihir mereka.

Reymond berjalan kearah kamarnya dengan mantel hangat yang menyelimuti tubuhnya. Mantel yang dipakainya sudah terlihat agak tua dan para pelayan tidak diizinkan untuk mengganti mantel tua milik Tuan Muda mereka atas perintah Reymond sendiri. Lelaki itu mengatakan jika mantel yang selalu ia pakai itu adalah pemberian dari Kakaknya.

Berbedanya dengan Reymond, Raymond tidak beranjak dari duduknya di kursi makan itu. Ia menjadi orang terakhir yang meninggalkan ruang makan itu setelah mengumpulkan keberanian untuk melirik Kakak Laki-Laki ke-2 nya, Lorenzo. Sudah beberapa waktu berlalu dan Ray merasa ada keanehan yang terjadi pada Kakaknya itu.

Mengabaikan hal itu, Ray berusaha untuk tidak peduli. Semenjak pembuat onar di kediaman ini pergi, mansion keluarga Bailey menjadi terasa sepi. Lelaki itu berjalan di lorong yang sepi dan gelap hanya untuk pergi ke suatu ruangan yang sangat dirahasiakan oleh keluarganya. Dijaga bagaikan nyawa yang sangat berharga.

Raymod menempelkan telapak tangannya dan menyalurkan aliran sihir miliknya sedikit. Setelahnya, cahaya terang langsung muncul dan membentuk sebuah pintu permukaan dinding itu. Iris mata Ray yang berwarna kuning langsung berkilat dan pintu itu bergeser. Ia masuk kedalam sana dan pintu kembali tertutup.

Ruangan kecil yang semulanya gelap, langsung terang benderang. Di tengah ruangan itu terdapat batu tinggi yang menyimpan sebuah mutiara biru gelap yang dialiri oleh sengatan listrik. Ruangan itu dikelilingi oleh bungan mawar biru yang berduri, dan juga ada aliran sungai kecil di sekeliling batu tinggi disana.

Maria, itu adalah nama mutiara biru yang dialiri oleh sengatan listrik. Ray sebagai bagian dari keturunan keluarga Bailey, tahu dengan sejarah Maria yang keluarganya jaga seperti nyawa sendiri selama bertahun-tahun lamanya. Ia berjalan mendekat sampai berdiri di dekat Maria Biru itu berada.

Raymond mengleuarkan sebuah botol kecil yang berisi cairan bening yang berkilau. Lelaki itu membuka tutup botol yang menyumbat dan menuangkan cairan didalamnya keatas batu Maria Biru. Untuk sesaat, batu itu langsung bercahaya dan kilatan petir muncul di langit-langit ruangan. Raymond berusaha menghindar dan bertahan sampai kilatan-kilatan itu menghilang.

“Khehehehe, akhirnya aku menemukan batu Maria Biru itu berada.”

Mendengar suara itu, Ray langsung tersentak dan melihat kesekelilingnya. Mustahil bagi seseorang untuk masuk ke ruangan ini. Ia sekarang ini harus sadar jika keberadaan batu Maria Biru yang dijaga keluarganya mulai terancam dan dketahui oleh seseorang. Ray harus melaporkan ini segera.

===

Tengah malam ini, seluruh anggota keluarga Bailey berkumpul di kamar utama, hanya untuk membahas masalah yang penting dengan seorang pria paruh yang saat ini tengah terkulai lemas di atas ranjangnya, sang kepala keluarga, Duke Bailey. Lorenzo mengepalkan tangannya ketika melihat kondisi Ayahnya yang semakin hari semakin buruk.

“Jadi, hal apa yang ingin kau sampaikan pada kami semua, Ray?” tanya Etienne dengan datar.

Raymond yang saat ini menjadi pusat semua orang hanya bisa menggenggam buku di tangannya lebih erat, merasa gugup, “Se-setalah makan malam tadi, ak-aku pergi ke ruangan batu Maria untuk memberikan ca-cairan. Ad-ada suara seseorang. Dia be-berkanta sudah menemukan keberadaan ba-batu Maria Biru.”

“...”

Suasana langsung terasa sangat hening. Kamar itu hanya diisi oleh rintihan dari Duke Bailey yang merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Etienne mengepalkan tangannya. Masalah apa lagi ini? Batu Maria adalah nyawa yang harus dilindungi oleh keluarga mereka. Dan setelah bertahun-tahun lamanya, ada seorang penyusup yang menginginkan Maria Biru?