PART 11 S2 || Berjanji

55 14 1
                                    

“Baiklah, metode latihan Ksatria akan berbeda saat ini. Kami orang-orang Nightingale berlatih keras menjadi seorang Ksatria tidak dengan cara yang lembut. Mulai saat ini dan kedepannya, kalian akan mengikuti proses latihan seperti di neraka!” ucap Ezekiel dengan lantang.

Elden yang berada di sampingnya mendengus. Seharusnya di saat-saat seperti ini, ia sedang berlatih dengan Adriana atau Ezekiel melalui duel manual ataupun sihir. Tapi saat ini dan kedepannya, Elden untuk sementara waktu harus mengajari para Ksatria lembek tentang sihir yang malahan sudah menjadi dasar di penjuru Nightingale.

Jika begini, kapan Elden akan berkembang?

Kapan dirinya menjadi kuat?

Di tempat latihan Ksatria milik Kekaisaran Owen, sudah berjajar beribu pasukan Ksatria yang siap memulai latihan oleh orang-orang di Nightingale. Di pakaian besi mereka terdapat lambang dengan tulisan kuno ‘Owen’ yang menandakan jika mereka dari Benua Owen. Mereka berbaris dengan rapi sembari menampilkan raut wajah penuh keyakinan.

Sedangkan di barisan samping milik pasukan Ksatria Owen, sudah berjejer rapi pasukan Ksatria Nightingale yang dibawa Elden dan Ezekiel. Metode pelatihan yang diberikan Nightingale tidaklah lembut. Untuk menjadi Benua yang bertahan pada posisi no. 1 di dunia, Nightingale memiliki orang-orang berbakat didalamnya.

“Yah, apapun itu.” Balas Elden acuh.

Ezekiel mencuri pandang sedikit sebelum kembali menatap kedepan, “Latihan hari ini, pemanasan yang cukup dan mulai mengayunkan pedang sebanyak 500 kali. Istirahan 15 menit lalu beralih membidik anak panah pada papan sasaran sebanyak 500 kali. Setelah makan siang, kalian lari 50 putaran dilanjut dengan menunggangi kuda liar untuk mengelilingi lapangan. Kalian mengerti?!”

“Siap, mengerti!” balas pasukan Ksatria Nightingale dengan tegas.

Mendengar apa saja yang Ezekiel ucapkan, para pasukan Ksatria Owen sontak terkejut. Mereka saling melirik satu sama lain mempertanyakan metode latihan mereka yang terbilang cukup gila bagi manusia. Ditambah, jawaban tegas yang diberikan pasukan Ksatria Nightingale membuat mereka menatap para Ksatria Nightingale tidak percaya.

Salah satu Ksatria Owen mengangkat tangannya ragu. Hal itu membuat pandangan semua orang yang ada disana tertuju pada seorang lelaki yang memiliki iris dua warna. Elden dan Ezekiel menatap lelaki itu bertanya karena mereka tahu jika dia akan mengajukan pertanyaan.

“Ma-maaf menggangu anda, pemimpin. Tapi, a-apakan metode latihan itu tidak berlebihan? Ka-kami bukan dari Nightingale yang bisa menerima hal itu.” Ucap lelaki itu.

Setengah dari pasukan Ksatria Nightingale menatap lelaki itu tajam. Hati mereka merasa tersentil mendengar ucapan dari salah satu Ksatria milik Owen itu. Apa seluruh dunia berfikir jika orang-orang Nightingale itu sudah kuat dari lahir? Ksatria dari Nightingale adalah manusia biasa, sama seperti mereka. Untuk menjadi kuat, mereka menempuh jalan yang menyakitkan. Jangan mengira jika metode latihan Nightingale tidak menyakitkan bagi mereka.

Bagi para Ksatria Nightingale, metode latihan yang diberikan Nightingale memang gila dan terkesan berlebihan. Tapi itupun demi menciptakan hasil yang maksimal kedepannya. Maka diantara para pasukan Nightingale, mereka melirik benci kearah lelaki yang bertanya tadi.

“Apa menurutmu, para Ksatria milik Nightingale tidak berfikir begitu saat mendengar metode latihan Nightingale?” Elden berdiri dari duduknya.

“...”

“Jawab aku, Ksatria kebanggan Nightingale!”

“Ya, pemimpin!” jawabnya serentak.

“Apa kalian berfikir jika metode pelatihan ini berlebihan?!”

Ending Of the Villain || S2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang