E P I L O G

102 8 0
                                    

Di sore hari yang cerah ini, seorang gadis terlihat menikmati suasana taman yang masih sedikit ramai dikunjungi orang-orang. Gadis dengan surai hitam yang di kepang satu itu membetulkan letak kacamata nya yang agak turun dan membuka halaman buku di pangkuan setelahnya. Kemeja hijaunya longgar dan rok hitamnya melambai tertiup angin.
Tubuhnya terduduk di atas kursi roda.

Perang benar-benar berakhir.
Inilah akhir dari tokoh penjahat, Adriana.

Kalimat itu tertulis pada akhir halaman. Chiara menutup bukunya dan menatap ke depan. Langit mulai berwarna jingga dan matahari bersiap untuk terbenam. Karena kecelakaan yang dialaminya, gadis itu mengalami koma selama dua bulan dan harus menggunakan kursi roda untuk sementara. Yang diingatnya, ia menjadi korban dari tabrak lari.

Tapi, ada sesuatu yang sangat mengganggunya setelah bangun dari koma. Chiara merasa jika sesuatu yang sebelumnya terjadi padanya tidak seperti mimpi. Apa yang telah ia lalui terlalu panjang dan sangat nyata. Mimpinya yang aneh sebagai Adriana si tokoh penjahat yang baru saja Chiara baca novelnya di seri ketiga berjudul ‘Ending Of the Villain’ karya Oris Jasper.

Mata itu perlahan terbuka. Wajahnya di penuhi oleh keringat dan tangannya tanpa sadar terkepal sangat kuat. Karena reaksi tiba-tiba itu, energi lemah yang dimilikinya membuat seorang gadis yang terbaring di sebuah ranjang itu menjadi lemas. Matanya kembali terasa sayu dan teriakan di dalam ruangan itu terdengar bersahutan.

“Ya Tuhan, dokter! Putriku sudah sadar! Syukurlah Tuhan!”

“Kakak! Kakak!”

“Dokter! Cepat panggil dokter!”

“Chiara!”

Setelah itu dokter datang dan memeriksa keadaan Chiara yang kini terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Ruangan serba putih dengan bau obat-obatan itu adalah ruang inap rumah sakit kelas satu yang hanya di tempati oleh satu pasien. Ada aroma menyegarkan dari bunga-bunga di dalam vas serta udara segar dari jendela yang terbuka.

Dokter terlihat berbicara sesuatu kepada pasangan paruh baya yang membuat mereka langsung menangis terharu. Seorang lelaki muda diantara mereka langsung mendekat kearah Chiara berada di atas ranjang. Lelaki itu memegang tangan kiri Chiara dan menatapnya dengan senyum lembut.

Deg.

Chiara langsung merasa terkejut saat itu juga. Lelaki yang berada di sampingnya mengingatkannya pada sosok Adrian. Terlebih lagi wajah mereka sangat mirip. Atau bisa jadi, mereka adalah satu orang yang sama. Tapi, Chiara tidak merasakan aura mengancam dari lelaki yang mirip Adrian itu seperti sebelumnya.

“Adrian?” panggil Chiara bertanya dengan lemah.

“Kakak, syukurlah kau sudah bangun. Aku merindukanmu.” Balas lelaki itu dengan mata yang berkaca-kaca.

“Carles, jangan membuat Chiara tidak nyaman.” Sahut seorang wanita paruh baya yang kini berjalan mendekat kearah mereka, diikuti oleh pria paruh baya di sampingnya.

“Ibu.” Panggil Carles dengan haru.

Wanita itu mengusap surai anak lelakinya dengan lembut, “Biarkan Kakakmu istirahat. Dia baru saja sadar dari komanya. Kita harus menunggunya sedikit lagi.”

Dan setelah beberapa hari memulihkan diri setelah dinyatakan koma selama dua bulan, Chiara akhirnya bisa kembali menjalankan aktifitasnya secara normal. Ia mendapatkan perawatan lebih lanjut dan tinggal selama seminggu di rumah sakit. Dan selama itu, lelaki yang bernama Carles menjawab setiap pertanyaan yang diajukan Chiara kepada lelaki itu.

Jadi selama ini, Chiara mengalami kecelakaan dan menjadi korban tabrak lari. Gadis itu sempat hilang keberadaannya dan ditemukan dua minggu kemudian. Saat itu, keadaan Chiara benar-benar tidak terbayangkan dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk di nyatakan koma karena luka-luka yang di deritanya.

Ending Of the Villain || S2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang