"Fauzan, bangun, katanya ada kuliah jam 9?" Belinda mengelus rambut Fauzan hati-hati.
"Fauzan, sayang, bangun". Ujarnya kembali.
Fauzan mengeliat, lalu membuka mata, melihat Belinda yang sudah cantik dengan pakaian daster selutut. Pakaian yang katanya Belinda sangat nyaman. Jujur, ia suka sekali dengan cara Belinda membangunkannya. Lembut dan perhatian.
"Morning kiss". Ujar Fauzan serak.
Belinda terkekeh, ia mengecup pipi Fauzan, ia suka sekali mendengar suara Fauzan yang baru bangun tidur. Suaranya bagus dan emm seksi.
Fauzan merengut, harusnya Belinda menciumnya di bibir.
"Bangun sayang, saya sudah menyiapkan air hangat untuk kamu, saya tunggu di meja makan ya".
Fauzan ogah-ogahan bangun dari ranjang, menuruti ucapan Belinda, layaknya seorang anak yang menuruti perintah ibunya. Sambil lalu, Belinda menyiapkan pakaian untuk Fauzan.
____________
Selepas Mandi dan berganti pakaian, Fauzan menghampiri Belinda di ruang makan. Fauzan tersenyum miring saat melihat Belinda berjalan dengan tertatih-tatih dan sedikit mengakang.
"Nanti saya pulang ke rumah Be". Ujar Fauzan sembari duduk di meja makan dan memasukkan roti bakar ke dalam mulutnya.
Belinda hanya mengangguk sebagai jawaban. Jujur, Belinda kesepian saat tidak ada Fauzan di rumahnya. Hidup sendirian tanpa sanak keluarga dan bisa dikatakan ia sebatang kara membuat Belinda kebingungan, bingung kemana ia akan mencari tempat berbagi.
"Saya harus mengurus beberapa pekerjaan, secepatnya, saya akan kembali kesini".
"Iya Fauzan".
Fauzan meneguk segelas susu setelah roti bakarnya habis. Ia menghampiri belinda yang sedang menyeduh teh untuknya.
"Soal semalam, maaf, kamu istirahat saja, jangan kemana-mana, gaya jalan kamu aneh sayang, dan itu kamu masih sakit kan??"
Mengingat peristiwa semalam, Belinda agak sedikit kessal. Fauzan benar-benar membuktikan ucapannya. Ia benar-benar membuatnya kesulitan berjalan dan intinya terasa perih dan sakit. Fauzan sangat brutal semalam.
"Saya nggak suka kamu menganggap saya anak kecil Be, karena nyatanya, saya mampu membuat kamu menjerit, puas dan bahkan bisa menghamili kamu". Bisiknya di telinga Belinda.
"Fauzan, jangan bahas itu". Ujar Belinda, malu.
Fauzan terkekeh, mencubit gemmas pipi Belinda, lalu mengecupnya singkat. "Saya berangkat, baik-baik dirumah sayang, love you".
____________
"Zan, lo nggak takut gitu pacaran sama cewek modelan Belinda?" Celetuk Brams sembari menscrol foto Belinda di akun instagram milik wanita itu.
Brams akui, Belinda cantik, sangat cantik malah. Wajahnya yang imut, membuat Belinda tidak terlihat seperti berumur 26 tahun. Awalnya, Brams tidak habis pikir, Fauzan menjalin hubungan dengan wanita yang usianya 6 tahun lebih tua darinya.
Tapi, saat melihat wujud Belinda yang cantik bak bidadari. Tidak heran, Fauzan benar-benar bucin abis dengan Belinda. Belum lagi, ia yakin jika Fauzan sudah memiliki Belinda seutuhnya.
Ah, kalian pasti tahu lah maksud dari kata memiliki seutuhnya. Bagaimana ia bisa tahu? Tentu saja ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Fauzan dan Belinda tidur serangjang, tanpa pakaian, di apartemen milik Fauzan.
Dan lagi, Fauzan sering menginap di rumah Belinda. Sudah pasti, mereka bukan hanya sekedar tidur, tapi ada aktivitas panas diantara mereka.
Terlebih, saat ini aura Fauzan sangat bersinar, ia juga bercerita padanya jika ia menginap di rumah Belinda. Sudah pasti Fauzan mendapatkan jatah.
"Takut gimana?"
"Lo liat aja akun istagram Belinda, fotonya cantik-cantik, yang ngelike banyak banget, yang komen juga gitu, rata-rata komentarnya dari cowok-cowok dan mereka pada muji Belinda habis-habisan. Lo nggak takut dia dislepet sama cowo lain gitu?"
Takut! Tentu saja. Kalau dikata Fauzan itu tampan, nggak, dia biasa saja, dia tidak termasuk dalam kategori tampan. Hidungnya biasa saja, matanya sipit, bibirnya tebal, kulitnya hitam, tapi dia punya tinggi dan berat badan ideal.
Melihat laki-laki yang terang-terangan menyukai Belinda, jujur saja, ada perasaan takut. Takut Belinda berpaling darinya, karena mereka jauh lebih tampan dan memiliki usia yang berada diatas Belinda.
"Takut, tapi, saya percaya Belinda tidak akan berpaling."
"Kalau itu gue tahu, Belinda sangat menjaga perasaan lo banget, pengertian dan menghormati pasangannya. Tipe idaman cowo-cowo lah. Tapi, gue nggak percaya samaa cowo-cowo yang suka sama Belinda".
Ya, itu benar. Fauzan menatap Brams, "Kamu pikir saya akan diam saja? Kamu lupa, apa saya lakukan ketika ada laki-laki yang mendekati Belinda?".
Brams meringis, iya juga ya. Brams lupa, Fauzan memang mendadak menjadi monster saat ia melihat laki-laki mendekati Belinda. Ia bahkan pernah menghajar laki-laki yang menggoda Belinda sampai dirawat di rumah sakit.
"Gue lupa, lo emang segila itu sama Belinda". Ujar Brams.
Fauzan tidak menjawab. Tapi, ia mengakui itu, ia memang segila itu dengan Belinda.
___________
Jangan lupa vote dan komennya ya. Terimakasih. Salam hangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Have Me (Selesai)
RomanceWarning! 🔞 Dimata Fauzan, Belinda adalah satu-satunya wanita yang berhasil membuat dirinya mampu merasakan cinta. Dimata keluarga Fauzan, Belinda wanita yang memiliki latar belakang buruk, tidak pantas bersanding dengan Fauzan, pewaris tunggal keka...