28| Holiday

1.6K 167 10
                                    

Hanin terkekeh ketika mengingat ucapannya yang sebrono pada Ilham. Tidak pernah Hanin bayangkan ucapan seperti itu tercetus dari mulutnya.

"Hanin, ada temen kamu nih di bawah!" Dari lantai bawah mama berteriak.

Hanin buru-buru turun ke lantai bawah, hari ini tidak ada janji dengan temannya tidak ada janji juga dengan Ilham, lalu siapa yang berkunjung ke rumahnya?

"Loh, Ilham? Lo ngapain pagi-pagi ke rumah gue?" tanya Hanin begitu melihat Ilham duduk di kursi depan rumah.

"Mau ngajak lo jalan pagi, lagian ini udah hampir jam delapan Nin. Udah siang," tutur Ilham.

"Gue ganti baju dulu sebentar." Belum juga Hanin membalikkan tubuhnya, tangannya sudah lebih dulu di tahan oleh Ilham.

"Gak usah, gini aja lagian gue cuma mau ngajak jajan di deket-deket sini doang."

"Gini?" tanya Hanin, pasalnya dia hanya memakai tanktop yang dilapisi dengan jaket crop top.

Ilham mengangguk.

"Dekil banget, Ham."

"Cantik Nin, cantik banget," balas Ilham.

Setelah berpamitan dengan orang tua Hanin, Ilham menjalankan motornya mengitari jalanan yang tidak terlalu ramai mengingat ini hari sabtu membuat keduanya jauh lebih santai.

"Makan ketoprak aja apa ya?" tanya Hanin.

"Boleh."

"Mas, ketopraknya dua yang satu gak pake kerupuk sama teh manis anget satu terus teh tawarnya satu." Selepas memesan Ilham mencari tempat duduk untuk keduanya tempati.

"Di sini enak tau Nin, gue sering kesini sama Naura kalau balik kampus atau mau ngampus," ucap Ilham.

"Pantesan gak pake nyari-nyari dulu udah langganan toh."

"Berdua doang?" tanya Hanin.

"Nggak, kadang sama yang lain juga, cuma emang keseringan sama Naura kan dia doang yang doyan banget ketoprak."

"Ini Mas Ilham pesenannya suwun yo, eh beda orang toh pantesan kayak beda biasanya sama mbak Naura yo Mas," tutur si penjual.

"Nauranya masih molor jam segini Mas," balas Ilham.

"Tak kira mbak Naura pacarnya si Mas soalnya lengket banget," ucap si penjual sambil tertawa yang dibalas tawa juga oleh Ilham.

"Silahkan dimakan ya." Kemudian si penjual kembali ke tempatnya.

"Sampai tukang ketoprak aja ngiranya kalian pacaran lho." Hanin menyuapkan ketopraknya ke dalam mulutnya.

"Kenapa? Lo cemburu?" tanya Ilham.

"Sekarang sih nggak."

Ilham terbahak. "Tenang aja Nau, prioritas tetap prioritas," jawabnya lalu kembali melanjutkan makannya.

Hanin menatap lamat Ilham yang masih sibuk makan. "Gue nih orangnya cemburuan, Ham. Lo yakin? I mean mostly mantan gue juga mutusin gue karena gue terlalu posesif, gue takut kejadian kalau kita beneran jadian. Gue takut cemburu sama Isa atau Naura."

"Gue bisa nahan perasaan selama bertahun-tahun tapi buat gue nahan cemburu walaupun cuma semenit itu susah," lanjutnya.

"Kalau gitu lanjutin aja cemburu lo," balas Ilham.

"Gue serius," ucap Hanin.

"Gak ada yang bisa dilakuin kalau perempuan lagi cemburu, jadi lanjutin aja cemburunya sampai reda sendiri, mau ngoceh juga gapapa gue dengerin, lo mau apa setelahnya gue turuti asal masih masuk akal, gue gak akan ngehakimi perempuan yang lagi cemburu Hanin. Let be feel, lo berhak atas perasaan cemburu lo itu jangan ditahan," jelas Ilham.

[✓] Semua Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang