21| TTM

2.1K 226 42
                                    

Isa itu pernah berpacaran tapi hanya sekali, benar-benar sekali selama dua puluh tahun dia hidup. Jika alasannya karena empat kecambah yang posesif, memang iya, tapi itu hanya merupakan salah satu dari banyaknya alasan yang ada.

Alasan utamanya adalah karena Isa diselingkuhi, sudah mana pertama kali menjalin hubungan asmara, diselingkuhi pula. Tahu kan, kalau orang yang pertama kali merasakan jatuh cinta biasanya akan lebih alay, lebay, atau bahkan rela menjadi budak cinta.

Biasanya juga, orang yang sedang jatuh cinta, pikirannya suka tiba-tiba macet, sama sekali tidak bisa berpikir secara rasional. Itulah yang dirasakan Isa saat itu, meskipun diselingkuhi oleh mantanya adalah fakta, Isa tetap mencintai mantanya begitu dalam. Isa bahkan memohon agar mantanya berbalik kembali ke arahnya, meminta maaf, dan memulai kembali semua dari awal.

Kendati demikian, hal tersebut ditolak mentah-mentah oleh empat kecambah, memang betul Isa dan mantannya kembali bersama, namun kelakuan bejat mantannya itu tidak akan pernah berubah. Dan Isa itu tipe yang jika sudah jatuh sulit untuk diselamatkan, ambyar banget pokoknya kalau Isa udah jadi penganut budak cinta. Seperti saat ini, Isa sedang mengidam-idamkan sosok Romeo yang sangat sempurna kalau katanya, sudah tampan, pinter, boyfriend able, perhatian, paket lengkap intinya. Sayangnya Romeo sudah memiliki kekasih sehingga Isa hanya bisa menjadi pengagum rahasianya saja.

"Bang Romeo makin kesini makin kesana, pusing gue anjir cakep banget." Isa memperhatikan Romeo yang berjalan keluar dari sekret.

Abi yang mengikuti arah pandang Isa langsung mengusap wajah Isa. "Inget, bang Romeo udah berpawang, lo jaga mata."

"Lo tuh, gue pengen pacaran Abiiiiiii," rengek Isa. Sejak hari dimana Isa galau sampai setengah tahun, setiap hubungan pedekate Isa selalu berakhir kandas bahkan sebelum Isa benar-benar menjalin hubungan itu.

"Lo emang kagak kapok nangisin si brengsek setiap hari?"

"Wisata masa lalu itu, Bi. Tahun berapa itu juga gue gak inget," balas Isa.

"Preetttttt," ledek Abi.

Mata Isa masih asik melihat bagaimana Romeo keluar masuk sekret, bibirnya seketika melengkung ke bawah ketika netranya melihat Ayu- Kekasih Romeo menghampiri laki-laki tersebut, lalu berjalan bersama dengan tangan yang bertaut menuju kantin.

Isa bisa melihat bagaimana bahagianya Romeo ketika Ayu menghampirinya, untung saja ia hanya melihat sebatas bergandengan tangan, tidak bisa dibilang untung juga sih, karena tetap saja Isa merasa cemburu meskipun statusnya Isa bukan siapa-siapa.

"Nah, galau kan lo, udah dah kagak usah begaya mau jatuh cinta, ngurus perasaan sendiri aja belum mampu pakai acara mau pacaran, ayo masuk, bentar lagi kelasnya mau mulai." Abi menarik tangan Isa ke dalam.

Selama kelas berlangsung, Isa sama sekali tidak bisa fokus, bohong jika Isa bilang bahwa ia hanya mengagumi Romeo, faktanya Isa itu menyukai Romeo dan bukan hanya sekadar sebagai pengagum saja. Isa menaruh perasaan setelah Romeo mengantarnya tempo hari, lalu dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan himpunan, membuat Isa mau tidak mau harus berada di sisi Romeo sesering mungkin.

Tidak menutup kemungkinan juga hal itu bisa masalah besar untuk dirinya, selain Isa adalah orang yang susah move on, Isa juga mudah overthinking, setelah melihat Romeo jalan berdua saja sudah membuat ia overthinking, ia cemburu tapi ia bukan siapa-siapa, mau marah juga tidak mungkin. Alhasil suka tidak suka Isa harus menanggung akibat dari jatuh cinta sendirian.

Rutinitas Isa setelah melakukan kelas adalah menemani Esa mengerjakan tugas di perpustakaan, selain karena Isa bosan, Isa juga tidak mau overthinking karena kegiatannya di rumah nanti hanya bergelung dengan kasur saja, jadilah Isa memilih menemani Esa mengerjakan tugas.

[✓] Semua Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang